Jemaah Rambut Gondrong & Pirang An-Nadzir di Sulsel Mulai Berpuasa Besok
Merdeka.com - Hampir sama pada tahun-tahun sebelumnya, kali ini jemaah An Nadzir yang bermukim di Perkampungan Danau Mawang, Kabupaten Gowa, Sulsel kembali menunaikan ibadah puasa Ramadan lebih awal dari keputusan pemerintah.
Jemaah yang dikenal dengan identitas rambut gondrong dan berambut pirang serta berpakaian serba hitam tersebut, rencananya mulai berpuasa pada Sabtu, 4 Mei 2019. Meski puasa pada hari itu, mereka kategorikan sebagai puasa penyambutan bulan suci Ramadan.
"Kalau 1 Ramadan itu jatuhnya pada Ahad (Minggu) 5 Mei 2019 tepatnya pukul 14.00 Wita. Di situ kami puasa full," kata Sekretaris Jenderal Jemaah An Nadzir, Ustadz M Samiruddin Pademmui di Kabupaten Gowa, Sulsel, Jumat (3/5).
-
Apa yang dilakukan warga di Dukuh Gatak untuk sambut Ramadan? Ratusan warga di Dukuh Gatak, Desa Sekarsuli, Klaten menyambut Bulan Ramadan dengan mengadakan kirab budaya dan tradisi Sadranan.
-
Apa itu puasa ganti Ramadhan? Puasa ganti Ramadhan bisa juga disebut dengan puasa qadha Ramadhan. Sesuai namanya, puasa ini dikerjakan apabila umat Islam memiliki utang puasa saat Ramadhan.
-
Siapa saja yang wajib puasa ganti Ramadhan? Sebagian umat Islam mungkin memiliki utang puasa Ramadhan karena beberapa alasan atau uzur. Seperti misalnya:SakitSedang dalam perjalanan jauhIbu hamilIbu menyusuiOrang tua lanjut usia yang fisiknya sudah lemahOrang yang hilang kewarasan
-
Kapan puasa awal tahun baru Islam? Dalil yang digunakan dalam mengerjakan amalan ini adalah berikut ini, 'Barang siapa yang berpuasa sehari pada akhir dari bulan Dzuhijjah dan puasa sehari pada awal dari bulan Muharrom, maka ia sungguh-sungguh telah menutup tahun yang lalu dengan puasa dan membuka tahun yang akan datang dengan puasa. Dan Allah ta’ala menjadikan kaffarot/tertutup dosanya selama 50 tahun.'
-
Kapan puasa Arafah jatuh tahun ini? Tahun ini, puasa Arafah diperkirakan jatuh pada Selasa, 16 Juni 2024.
Menurutnya, penetapan puasa Ramadan tersebut telah disimpulkan dalam hasil musyawarah tim sembilan berdasarkan proses keilmuan yang didapatkan dari para imam Jemaah An Nadzir sebelumnya.
"Parameternya banyak. Di antaranya menggunakan ilmu pengamatan terhadap bulan dan pasang air laut," kata Samiruddin.
Hampir sama pada tahun-tahun sebelumnya, kali ini jemaah An Nadzir yang bermukim di Perkampungan Danau Mawang, Kabupaten Gowa, Sulsel kembali menunaikan ibadah puasa Ramadan lebih awal dari keputusan pemerintah.
Jemaah yang dikenal dengan identitas rambut gondrong dan berambut pirang serta berpakaian serba hitam tersebut, rencananya mulai berpuasa pada Sabtu, 4 Mei 2019. Meski puasa pada hari itu, mereka kategorikan sebagai puasa penyambutan bulan suci Ramadan.
"Kalau 1 Ramadan itu jatuhnya pada Ahad (Minggu) 5 Mei 2019 tepatnya pukul 14.00 Wita. Di situ kami puasa full," kata Sekretaris Jenderal Jemaah An Nadzir, Ustadz M Samiruddin Pademmui di Kabupaten Gowa, Sulsel, Jumat (3/5).
Menurutnya, penetapan puasa Ramadan tersebut telah disimpulkan dalam hasil musyawarah tim sembilan berdasarkan proses keilmuan yang didapatkan dari para imam Jemaah An Nadzir sebelumnya.
"Parameternya banyak. Di antaranya menggunakan ilmu pengamatan terhadap bulan dan pasang air laut," kata Samiruddin.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribuan Jemaah Tarekat Syattariyah di Nagan Raya Aceh Sudah Tiga Hari Berpuasa
Baca SelengkapnyaJemaah Aolia lebaran hari ini pada Jumat (5/4). Mereka telah menjalani salat Ied.
Baca SelengkapnyaGelar Salat Idulfitri Hari Ini, Pimpinan An Nadzir Gowa: Junjung Tinggi Toleransi
Baca SelengkapnyaPuluhan umat muslim Tarekat Naqsabandiyah aliran Surau Baru Pauh Padang menggelar salat Iduladha
Baca SelengkapnyaSalat tarawih pertama akan dilaksanakan pada Jumat (8/3) mendatang.
Baca SelengkapnyaJemaah An Nadzir Gowa, Sulsel, menetapkan 1 Ramadan 1445 H atau awal pelaksanaan ibadah puasa pada Senin (11/3) nanti.
Baca SelengkapnyaStigma teroris, pengikut aliran sesat, kelompok Islam garis keras pun melekat pada jemaah ini.
Baca SelengkapnyaJemaah Aolia tersebar di berbagai daerah terutama di Jateng dan DIY
Baca SelengkapnyaAli Wafa menegaskan, penetapan 1 Syawal memiliki landasan ilmiah berdasarkan dalil hukum Islam yang kuat.
Baca SelengkapnyaMeski menjalankan ibadah Ramadan lebih awal dari pemerintah dan Muhammadiyah, para jemaah tetap menggelar salat tarawih dengan khusyuk.
Baca SelengkapnyaKetika puasa Ramadan dimulai, jemaaah Naqsabandiyah sudah menetapkan kapan hari Raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaKenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.
Baca Selengkapnya