Jemaah Haji Indonesia, Awas Kaki Melepuh di Madinah
Merdeka.com - Hingga Kamis 25 Mei 2023, sebanyak 31 kelompok terbang (kloter) dari berbagai embarkasi telah mendarat di Madinah, Arab Saudi. Lebih dari 10 ribu jemaah haji Indonesia akan memadati lima sektor pemondokan dengan total 91 hotel.
Selama sembilan hari, para jemaah akan menjalani aktivitas arbain, salat 40 waktu tanpa terputus di Masjid Nabawi. Saat ini, jemaah yang telah tiba ditempatkan di hotel-hotel yang jaraknya tidak sampai 100 meter. Cuaca di Madinah sendiri cukup panas dengan kisaran suhu pada siang hari mencapai 40 derajat Celcius.
Selama beraktivitas arbain, jemaah diimbau untuk menjaga kesehatan dan menghindari hal-hal yang berpotensi menimbulkan penyakit.
-
Apa yang dialami jamaah haji di KKHI Madinah? Dalam pemantauan di KKHI Madinah, rata-rata jemaah haji yang dirawat mengalami kelelahan sehingga memicu komorbid (penyakit bawaan) kembali kambuh. Selain itu, sebagian jemaah yang dirawat juga mereka yang lupa meminum obat pribadi, jarang minum, dan terlalu memaksakan diri beribadah di Masjid Nabawi.
-
Apa yang terjadi pada jemaah umrah? Ratusan jemaah umrah asal Makassar dan Surabaya terlantar selama lima hari di Mekkah Arab Saudi, akibat travel diduga menunggak pembayaran ke maskapai penerbangan.
-
Kenapa jemaah umrah terlantar? Ratusan jemaah umrah asal Makassar dan Surabaya terlantar selama lima hari di Mekkah Arab Saudi, akibat travel diduga menunggak pembayaran ke maskapai penerbangan.
-
Kenapa banyak jamaah haji meninggal? Menurut Gentur, tingginya angka jemaah haji yang meninggal karena jemaah yang diberangkatkan pada tahun ini rata-rata usia lansia. Selain itu kondisi cuaca di Arab Saudi yang panas ekstrem juga berpengaruh terhadap kesehatan jamaah Indonesia.
-
Apa yang terjadi dengan jemaah umroh? “Dengan kesepakatan bersama, jemaah menambah biaya umrah sebesar Rp6 juta. Kemudian kami menanggung dan memberi kompensasi kerugian visa baru, hotel, dan Land Arrangement alias pengaturan perjalanan para jemaah selama ibadah umrah,“ Rifai mengaku PT Amana Berkah Mandiri juga merupakan korban dari KW. Namun kondisi itu tak mengurangi profesionalitas perusahaannya untuk tidak mengecewakan jemaah.
-
Kenapa jemaah haji meninggal di Arab Saudi? Lebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Salah satu yang paling sering terjadi adalah telapak kaki melepuh. Dari tahun ke tahun, banyak jemaah yang mengalami kaki melepuh di Madinah. Penyebabnya, jemaah tidak memakai alas kaki saat pulang ke hotel karena kehilangan sendal.
"Biasanya, jemaah yang melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi itu sering kehilangan sandal," kata Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi dr M Imran, di Madinah.
Penyebab kehilangan sendal lanjut Imran, karena banyak jemaah yang lupa saat keluar masjid tidak dari pintu yang sama saat dia masuk. Untuk diketahui, ada 40 pintu di Masjid Nabawi.
Jemaah yang tak mau repot mencari sandalnya, akhirnya nekat pulang tanpa alas kaki melintasi luasnya lantai marmer yang terasa hangat dan pelataran bangunan hotel.
Imran mengingatkan, kenekatan itu akan berdampak panjang. Sebab, kaki jemaah bisa melepuh. Dia menambahkan, pelataran masjid Nabawi dan Masjidil Haram berbeda. Di Masjidil Haram, lantai marmernya dingin walaupun cuaca di luar panas.
"Jika parah, mungkin mereka akan mendapatkan rawat inap seminggu. Apalagi jemaah yang memiliki resiko lain yakni diabetes, prosesnya sembuh bisa dua minggu," terangnya.
Dengan masa penyembuhan yang cukup panjang akhirnya mengganggu jadwal ibadah jemaah. "Pesan kami dari Kementerian Kesehatan untuk memperhatikan betul potensi kaki melepuh ini," ujarnya.
Imran berbagi tips bagi jemaah yang akan ibadah di Masjid Nabawi, dengan membawa kantong plastik sebagai tempat sandal.
©2023 Merdeka.com/iqbal fadil
"Sandal bisa diletakkan di dekat tempat salat. Jika mau pulang, tinggal dikeluarkan dari kantong plastik. Jadi, semuanya aman dan ibadah tenang," tambah dia.
Imran menjelaskan, di sekitaran Masjid Nabawi, juga ada petugas kesehatan haji yang mobile atau tim emergency medical team di waktu-waktu rawan ketika terik matahari menyengat saat waktu zuhur dan ashar.
"Mereka membawa peralatan yang bisa membantu penanganan awal masalah kesehatan," tambahnya.
Jika mengalami kaki melepuh, pertolongan pertama yang dapat dilakukan jemaah adalah dengan menyiramkan air. Imran melarang jemaah mengoleskan pasta gigi di bagian yang melepuh karena justru membuat panas tidak bisa keluar.
Bila sandal hilang, silakan hubungi petugas haji yang tersebar di seputar masjid. "Tujuannya untuk membantu mengambilkan sandal sebagai pengganti sandal yang hilang. Jangan memaksa diri pulang tanpa sandal," pesannya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain Masjid Nabawi, jemaah haji diminta menggunakan alas kaki saat beribadah di Masjidil Haram.
Baca SelengkapnyaKakek berusia 56 tahun ini mengaku lupa menaruh sandal saat bergegas ke masjid untuk menunaikan salat zuhur berjamaah.
Baca SelengkapnyaMenjelang pelaksanaan ibadah haji, kawasan Masjidil Haram kian padat
Baca SelengkapnyaBeberapa apa jemaah yang dianggap membutuhkan obat diberikan obat pereda nyeri.
Baca SelengkapnyaTerlihat beberapa bus yang masih terjebak dan tidak bisa bergerak, sehingga sebagian para jemaah haji memutuskan untuk berjalan kaki menuju Mina.
Baca SelengkapnyaSetidaknya 550 orang dilaporkan meninggal dunia saat menjalankan haji.
Baca SelengkapnyaUntuk menghindari kepadatan di terminal bus, jemaah diminta agar mengatur waktu kembali ke hotel 30 menit hingga satu jam setelah salat.
Baca SelengkapnyaKemenag mengimbau jemaah untuk memperhatikan sejumlah hal sebelum meninggalkan hotel di Madinah sebelum beribadah di Madinah.
Baca SelengkapnyaAdapun operasional pemberangkatan jemaah haji Indonesia memasuki hari kedua.
Baca Selengkapnya"Akan dipantau kesehatannya selama 21 hari oleh dinas kesehatan setempat," kata Widi
Baca SelengkapnyaPetugas Penyelenggaraan Ibadah Haji di Arab Saudi telah menyiapkan sendal untuk jemaah.
Baca SelengkapnyaBagi jemaah haji yang sakit atau lansia disarankan tidak turun sehingga salat sunnah dan niat dilakukan di dalam bus.
Baca Selengkapnya