Jembatan di Lebak putus, ratusan siswa naik rakit bambu
Merdeka.com - Jembatan di Kampung Lebak Kalian, Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten, putus. Ratusan siswa terpaksa harus melintasi sungai dengan menggunakan rakit bambu. Para siswa mengaku tidak ada pilihan lain, karena cuma rakit tersebut yang bisa menyeberangkan mereka melintasi sungai akibat putusnya jembatan.
Meski aktivitas mereka berbahaya, namun cuma rakit bambu saja yang bisa membawa mereka melintasi sungai Cilangcar. Mereka melintas antar Kabupaten. Yakni Kecamatan Pasir Gintung, Kabupaten Lebak, dengan Desa Ciberem Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang.
Seorang siswa Sekolah Dasar (SD), Meisin yang tiap hari melintasi sungai tersebut mengaku takut tercebur ke sungai saat menaiki rakit. Karena tidak ada transportasi lain, dia tetap nekat agar tetap dapat sekolah.
-
Siapa yang takut lewat jembatan rusak itu? 'Setiap hari harus lewat sini,' kata salah seorang warga Nangklak, Rumsah, mengutip Youtube SCTV Banten, Rabu (10/7).
-
Kenapa warga takut lewat jembatan rusak itu? 'Takut kalau lewat, gemetar mah ada. Terus harus pegang, takut ke bawah (jatuh) aja ini mah,' terangnya.
-
Siapa yang membantu siswa SD menyeberangi sungai? Dandim 1501/Ternate Letkol Arm Adietya Yuni Nurtono membenarkan ada anggotanya yang sukarela membantu siswa SD menyeberangi sungai karena jalur itu merupakan jalan pintas dibanding memutar sejauh 1,3 kilometer.
-
Bagaimana warga melintas jembatan rusak itu? Warga harus bertaruh nyawa saat melintas di jembatan penghubung dua kecamatan itu.
-
Kenapa para remaja menceburkan diri ke sungai? Karyoto menyampaikan, ketujuh orang sengaja menceburkan diri karena dihantui ketakutan saat ada petugas yang sedang berpatroli.'Menurut informasi sekilas adalah bahwa ini adalah sah satu yang menjadi kemarin malam itu yang sudah diambil keterangan, memang mereka menceburkan diri ke sungai, karena adanya ketakutan, adanya patroli yang lewat atau menegur,' ucap dia.
-
Bagaimana siswi SMK memberi sinyal bahaya? Siswi SMK di Surabaya yang diperkosa anggota TNI sempat meminta pertolongan dengan cara memberi isyarat atau kode tangan mengepal pada orang di sekitarnya.
"Takut hanyut sebenarnya mah, ya tapi gimana lagi?," ujar Meisin.
Seorang siswa SMP Surnarsih, juga mengaku sempat tidak sekolah selama lebih satu minggu ketika banjir besar memutuskan jembatan mereka pada awal Januari 2013 lalu.
"Jembatan putus akibat banjir besar waktu itu, kita sempat tidak berani sekolah hampir satu Minggu," jelas Sunarsih setelah menggunakan rakit untuk menyeberang.
Menurut warga sekitar, kondisi rakit bambu tersebut tidaklah aman untuk dijadikan alat transportasi. Rakit akan tenggelam jika jumlah penumpang melebihi kapasitas yaitu 6 orang. Warga berharap ada perhatian dari pemerintah setempat untuk memperbaiki jembatan gantung yang terputus, atau setidaknya membuat jembatan darurat, agar para siswa tidak lagi melintasi sungai yang berarus deras tersebut.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.
Baca SelengkapnyaPerjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.
Baca SelengkapnyaBahkan dikabarkan pernah ada warga yang meninggal dunia usai terjatuh dari atas jembatan saat menyeberangi sungai tersebut.
Baca SelengkapnyaSetiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca SelengkapnyaKondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
Baca SelengkapnyaDari video detik-detik jembatan roboh, terlihat tali seling pada jembatan mendadak putus.
Baca SelengkapnyaSatu unit odong-odong yang ditumpangi 40 siswa SMA Negeri 1 Wiradesa terperosok ke parit di Pekalongan, Rabu (21/2).
Baca SelengkapnyaWarga dan Kapolsek Tebing Tinggi Barat bersama anggotanya lari berhamburan saat jembatan Sungai Perumbi di Kepulauan Meranti, Riau ambruk.
Baca SelengkapnyaBantuan pembangunan jembatan yang diberikan merupakan wujud nyata kepedulian BRI dalam membantu masyarakat.
Baca SelengkapnyaDerasnya arus sungai serta tingginya debit air tak menghalangi anak-anak untuk tetap bermain di Kali Ciliwung.
Baca SelengkapnyaMeski sudah tak layak pakai, masih banyak kendaraan roda empat yang nekat lewat karena jembatan merupakan akses penghubung antara dua kabupaten.
Baca Selengkapnya