JK Sesalkan Bentrokan di Bitung Antara Kelompok Pro Israel dan Palestina: Ini Soal Kemanusiaan!
Jusuf Kalla menyesalkan bentrokan antara pendukung Palestina dan Israel di Bitung
JK menyebut kejadian di Bitung, Sulut bukan sesuatu yang direncanakan.
JK Sesalkan Bentrokan di Bitung Antara Kelompok Pro Israel dan Palestina: Ini Soal Kemanusiaan!
Bentrokan di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) antara pro Palestina dengan Israel menjadi perhatian mantan Wakil Presiden ke 10 dan 12, Jusuf Kalla. JK ingin masyarakat Indonesia melihat perang di Gaza Palestina adalah masalah kemanusian.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini menyebut kejadian di Bitung, Sulut bukan sesuatu yang direncanakan. Ia juga melihat terjadinya bentrok antara kelompok pro Palestina dengan Israel bukan hal yang disengaja, tetapi karena salah pengertian.
"Itu tentu tidak direncanakan dan tidak disengaja, hanya karena ada salah pengertian yang tidak kita harapkan," ujarnya usai Silaturahmi Lintas Umat di Masjid Al Markaz Makassar, Senin malam (27/11).
Meski demikian, JK menilai seharusnya melihat permasalahan di Gaza dari sisi kemanusiaan. Ia tak ingin masalah Gaza dilihat dari agama maupun politik.
"Kita punya kesepakatan soal kemanusiaan yang kita bantu, bukan masalah politik atau keagamaan tapi masalah kemanusiaan. Kemanusiaan itu sama pandangannya semua pihak,"
ujar JK.
merdeka.com
Untuk itu, JK berharap tokoh agama di Sulsel untuk sama-sama menyamakan persepsi terkait kemanusiaan. Apalagi, perang antara Israel dengan Hamas, menyebabkan banyak korban jiwa.
"Tokoh agama di Sulsel dan Indonesia pada umumnya, mari kita melihat apa yang terjadi di Palestina adalah soal kemanusiaan. Bayangkan bagaimana masyarakat di sana makannya, kesehatannya, tidak ada air, tidak ada listrik apalagi masuk musim dingin," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Sulut, Inspektur Jenderal Setyo Budiyanto mengaku telah menangkap tujuh orang pelaku dalam bentrokan di Bitung pada Sabtu (25/11) kemarin. Tujuh terduga pelaku masing-masing berinisial, RP, HP, GK, FL, BI, MP dan RA.
"Tujuh orang terduga pelaku sudah kita amankan. Mereka melakukan penganiayaan di lokasi berbeda yakni di Kelurahan Sari Kelapa dan Jalan Sudirman, Bitung," ujarnya.
Setyo menyebut akibat bentrokan tersebut satu orang warga meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka.
"Pada peristiwa bentrokan antara Ormas Adat dan Ormas Keagamaan, yang menyebabkan 3 korban yaitu 2 luka-luka dan 1 meninggal dunia ini," kata dia.
Selain menangkap para terduga pelaku, kata Setyo pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain 5 senjata tajam jenis parang, pedang samurai, badik dan anak panah, serta 2 buah kayu totara.
Kapolda Sulut mengimbau kepada para pelaku yang melakukan tindak pidana penganiayaan kekerasan secara bersama-sama terhadap para korban agar segera menyerahkan diri.
“Sebaiknya menyerahkan diri, secepatnya datang ke polres untuk kemudian menyampaikan dengan baik dan akan ditangani secara baik. Saya jamin haknya untuk kemudian diperlakukan secara baik oleh para penyidik," tegasnya.
"Kalau tidak nanti pasti akan dilakukan upaya penangkapan atau kalau misalkan melarikan diri pasti akan dilakukan upaya dan dimasukkan dalam daftar pencarian orang,” imbuhnya.