Jokowi dan Prabowo harus mengutamakan visi misi di Pilpres 2019
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan visi dan misi dari para Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres), yaitu Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang akan bertarung pada Pemilu 2019 merupakan hal paling penting. Karena Indonesia sebagai bangsa yang besar harus memiliki visi yang jelas untuk masa depan.
Hal ini menjadi sangat penting menurut Ujang, karena visi misi pemimpin akan menunjukkan arah pembangunan nasional, agar Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA) tidak dikelola dengan keliru.
"Inilah yang harus diutamakan oleh Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi dalam berkompetisi sebagai Capres dan Cawapres, bukan hal yang tidak produktif," kata Ujang dalam diskusi publik bertema 'Mengintip Visi-Misi Capres dan Cawapres' di daerah Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (14/9).
-
Siapa yang akan mengelola kekayaan Indonesia? 'Saya Prabowo-Gibran dengan Koalisi Indonesia Maju kami bertekad untuk menjaga kekayaan Indonesia dan tidak hanya menjaga kami ingin mengelola, kami ingin mengurus, kami ingin mengatur kekayaan itu supaya nilai tambahnya bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,' ujar dia.
-
Siapa saja yang berperan untuk mencapai visi Indonesia emas? “Tentunya transformasi ini perlu sinergi seluruh pihak termasuk dari Badan Pemeriksa Keuangan RI dan sebagai auditor eksternal yang independen. Peran BPK sangat penting dalam mendukung visi nasional ke depan. Perbaikan tata kelola, akuntabilitas, evaluasi dan monitoring keuangan dan transparansi menjadi hal penting agar tercipta masyarakat yang adil, maju, berdaulat dan makmur,“ Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua dan para Anggota BPK RI, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
-
Apa visi pemimpin yang efektif? Seorang pemimpin yang efektif harus memiliki pandangan yang jelas mengenai arah dan tujuan dari organisasi. Visi ini perlu disampaikan dengan baik kepada seluruh anggota tim agar mereka dapat memahami dan menginternalisasi tujuan yang ingin dicapai bersama.
-
Apa harapan utama untuk kepemimpinan Presiden Prabowo? 'Selamat atas pelantikan Bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia dan Bapak Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden! Kami berharap kepemimpinan yang baru ini membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan pemerataan pembangunan dan peningkatan taraf hidup masyarakat di semua lapisan.'
-
Bagaimana Jokowi berharap JAPINDA dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia? 'Agar lebih banyak lagi tenaga terampil Indonesia yang bisa masuk ke Jepang,' ungkap Jokowi.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Untuk itu, Ujang mengingatkan pada kedua pasang calon tersebut agar membuat visi misi yang baik, terarah dan terukur untuk pembangunan nasional di segala bidang. Ujang pun menyoroti potensi ekonomi kreatif dan ekonomi digital, yang menurutnya dapat dikembangkan oleh Capres dan Cawapres menjadi program pada saat memimpin Indonesia.
Jika Capres dan Cawapres mampu meramu ekonomi kreatif dan ekonomi digital dalam visi-misinya, menurut Ujang bukan tidak mungkin hal tersebut dapat merebut perhatian kaum milenial yang memiliki suara sekitar 40 persen di Pilpres 2019.
"Ekonomi kreatif dan ekonomi digital sasaran utamanya adalah generasi muda," ujar dia.
Ujang juga menilai, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang digagas Pemerintahan Jokowi-JK sudah bagus dan akan lebih baik dikembangkan lagi untuk masa depan Indonesia, karena akan semakin relevan dengan peningkatan jumlah Sumber Daya Manusia (SDA) yang rata-rata berusia muda.
"Saya kira Bekraf ini penting untuk mengakomodir potensi milenial di Indonesia yang jumlahnya tidak sedikit. Tinggal dikembangkan dan dijalankan dengan baik ke depannya," tegas pria yang juga Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia itu.
Sementara pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus sihombing mengatakan, bahwa visi-misi yang harus diutamakan oleh pasangan Capres-Cawapres salah satunya adalah masalah pendidikan. Pendidikan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan pemerintah karena hal itulah yang membentuk karakter anak bangsa.
"Program wajib belajar 12 tahun menurut saya harus diutamakan dan harus diwujudkan, demi meningkatkan kualitas anak bangsa," kata Emrus di tempat yang sama.
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago mengungkapkan ada lima hal penting yang akan menjadi fokus Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Kelima program tersebut bisa disebut sebagai nawacita jilid II, atau bisa disebut lebih tepat kelanjutan dari program nawacita yang hingga satu periode ini belum sempat terealisasi.
Adapun kelima program tersebut, pertama, fokus pembangunan manusia dengan beberapa langkah seperti pengurangan kemiskinan dan memberikan pemenuhan terhadap kebutuhan dasar masyarakat.
Kedua, pengurangan kesenjangan masyarakat antarwilayah dengan memaksimalkan laut sebagai penghubung antarmasyarakat.
"Kemudian yang ketiga, yaitu peningkatan nilai tambah ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan melalui pertanian industri pariwisata dan jasa produktif lainnya," sambung Irma.
Keempat, pemantapan energi, pangan dan sumber daya air. Sementara yang terakhir yaitu mengusahakan penguatan ketahanan dan keamanan.
"Dan kelima ketahaan nasional dan suksesnya Pemilu. Itu program kita untuk 2019," pungkasnya.
Sedangkan, visi misi kubu Prabowo-Sandi akan lebih fokus pada kemandirian, martabat bangsa dan kedaulatan NKRI di mata dunia.
"Visi dan misi Prabowo-Sandi akan menyentuh sektor kebutuhan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena tingkat kemiskinan yang semakin tinggi dan membangun ekonomi yang lebih baik lagi," ungkap politikus muda Gerindra Gusmiyadi dalam diskusi tersebut.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tantangan terbesar dalam pengelolaan SDA adalah masalah deforestasi, pascatambang, dan kemiskinan di daerah yang kaya SDA.
Baca SelengkapnyaIndef menilai semua cita-cita tersebut bisa terwujud. Namun, konsekuensinya Prabowo-Gibran harus berusaha ekstra untuk mewujudkannya.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan perdananya dilantik dalam Sidang Paripurna MPR di Gedung Nusantara
Baca SelengkapnyaIndonesia, kata Prabowo, memiliki kekayaan alam untuk bisa menjadi negara yang kuat dan mandiri.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan kepada para kader Gerindra untuk tidak malu menyebut berjuang bersama Jokowi
Baca SelengkapnyaGanjar juga diminta menilai Prabowo dan Anies dalam satu kata. Ganjar menyebut Prabowo sebagai senior.
Baca SelengkapnyaAda momen menarik di akhir pengarahan Presiden Prabowo Subianto saat sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka merilis draf visi misi mereka untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi politisi yang kerap mengumbar janji-janji manis tiap pemilu.
Baca SelengkapnyaTolak ukur yang dimaksud Jokowi seperti pendapatan perkapita, indeks pembangunan manusia, tingkat pengangguran, angka kemiskinan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengajak tokoh-tokoh Bali berkumpul tanpa memandang partai, organisasi mana dan institusi untuk merumsukan pembangunan Bali ke depan.
Baca Selengkapnya