Jokowi: Wujudkan Visi Indonesia Jangan Hanya Jargon Politik dan Bahasa Indah Didengar Saja
Tolak ukur yang dimaksud Jokowi seperti pendapatan perkapita, indeks pembangunan manusia, tingkat pengangguran, angka kemiskinan dan sebagainya.
Dia menegaskan, untuk mencapai visi besar Indonesia punya tolak ukur dan target.
Jokowi: Wujudkan Visi Indonesia Jangan Hanya Jargon Politik dan Bahasa Indah Didengar Saja
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, jika ingin menjadikan Indonesia negara adil, makmur dan maju harus punya tolak ukur yang jelas.
Menurutnya, untuk mewujudkan itu tidak bisa memakai jargon politik belaka.
"Sering saya mengatakan kita ingin membangun masyarakat yang adil dan makmur kita ingin menjadi negara maju, kita ingin menjadi negara sejahtera semua visi ini benar, namun untuk mengeksekusinya harus jelas tolak ukurnya adil dan makmur, apa tolak ukurnya negara maju? Negara sejahtera apa tolak ukurnya?" kata Jokowi di acara hari konstitusi dan HUT ke-78 MPR, di Gedung MPR, Senayan, Jokowi, Jumat (18/7).Tolak ukur yang dimaksud Jokowi seperti pendapatan perkapita, indeks pembangunan manusia, tingkat pengangguran, angka kemiskinan dan sebagainya.
"Karena visi jika tidak di rumuskan tolak ukurnya itu namanya jargon politik iya, jargon politik tidak jelas bentuknya tidak bisa dijabarkan strateginya tidak bisa dirumuskan langkahnya dan biasanya bisa dipastikan sulit akan terwujud," ucapnya.
Kepala negara tidak ingin visi besar untuk Indonesia itu hanya jargon politik dengan disampaikan melalui bahasa yang normatif. Dia menegaskan, untuk mencapai visi besar Indonesia punya tolak ukur dan target.
"Artinya yang ingin saya katakan visi besar itu jangan hanya sampai jargon politik jangan bahasa normatif, bahasa indah-indah yang enak di dengar saja, jangan juga yang di awang-awang," ucapnya
merdeka.com
"Visi besar itu harus membumi visi yang taktis harus jelas tolok ukur harus jelas staregi besar dan strategi teknisnya dan langkah, target waktu dan seterusnya, kemana bangsa ini akan pergi, kemana tujuannya sehingga rakyat bisa berpartisipasi dan rakyat merasa memiliki," pungkasnya.