Jokowi: Pemerintah Tidak Akan Biarkan Sikap Intoleran di Indonesia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pemerintah akan bersikap tegas dalam segala bentuk intoleransi yang ada di Indonesia. Pemerintah tidak akan membiarkan tubuhnya sikap tertutup dalam beragama sehingga menyebabkan kerusakan dalam sendi-sendi kebangsaan.
"Pemerintah tidak akan membiarkan tubuhnya sikap intoleran dan tertutup itu, beberapa kali sudah disampaikan sambutan, pemerintah akan bersikap tegas segala bentuk intoleransi yang merusak sendi-sendi kebangsaan kita. Oleh karena itu organisasi harus meningkatkan moderasi yang mendukung persatuan, kesatuan kita," katanya saat membuka Musyawarah Nasional IX LDII Tahun 2021, Istana Negara di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (7/4).
Dia menjelaskan, sikap tertutup dan eksklusif tidak sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika. Serta akan meningkatkan intoleransi dan merusak kebangsaan di Indonesia.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
"Praktik-praktik keagamaan yang eksklusif dan tertutup harus kita hindari, karena sikap ini pasti akan memicu penolakan dan pertentangan-pertentangan," ungkapnya.
Sebab itu dia meminta kepada LDII untuk memiliki paradigma yang menghormati agama. Serta menghargai perbedaan dan bersedia bekerja sama dengan ormas islam lainnya.
"Jangan ada sedikit pun pandangan untuk menjauh dari kelompok-kelompok islam yang lainnya, kita harus berpedoman pada ajaran keagamaan yang sejuk, yang ramah, mengedepankan toleransi serta menjauhi sikap yang tertutup, eksklusif," terangnya.
Organisasi Keagamaan di Indonesia Diharap Miliki Sikap Toleransi
Jokowi berharap organisasi agama di Indonesia harus memiliki sikap toleransi. Serta meningkatkan moderasi yang mendukung persatuan dan kesatuan di Tanah Air.
"Pertama organisasi keagamaan harus punya komitmen kebangsaan yang kuat, mengedepankan penerimaan prinsip-prinsip berbangsa yang tertuang dalam konstitusi kita, menjunjung tinggi ideologi pancasila, UUD 1945 serta tata kehidupan berbangsa negara," ungkapnya.
Kemudian organisasi keagamaan harus menjunjung tinggi sikap toleransi kepada sesama. Salah satunya menghormati perbedaan, serta memberi ruang orang lain berkeyakinan.
"Mengekspresikan keyakinan, dan menyampaikan pendapat, serta menghargai kesetaraan dan perbedaan dan bersedia bekerja sama," jelasnya.
Selanjutnya organisasi harus memiliki prinsip anti kekerasan. Serta kata dia menolak tindakan yang menggunakan cara kekerasan, baik verbal maupun fisik.
"Terakhir harus menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat Indonesia yang sangat Bhineka, ramah dan terbuka terhadap keberagamaan tradisi," terangnya.
Sebab itu dia mengajak jajaran dan pimpinan LDII untuk selalu menyuarakan toleransi dalam kehidupan beragama. Serta perbedaan pandangan keagamaan.
"Kita harus berpedoman pada ajaran keagamaan yang sejuk, yang ramah, mengedepankan toleransi serta menjauhi sikap yang tertutup, eksklusif," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyatakan, bahwa Indonesia adalah negara besar dan sukunya berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, Indonesia haruslah menjunjung tinggi keberagaman
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, masjid harus menjadi tempat mempersatukam keberagaman Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.
Baca Selengkapnya"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaSemakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.
Baca SelengkapnyaNilai toleransi memiliki akar yang kuat dari jati diri bangsa Indonesia sehingga masyarakat tidak terpecah.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia tetap menjaga demokrasi dan moralitas jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDengan Pancasila seluruh hajat hidup masyarakat berbeda latar belakang diwadahi untuk hidup dalam kerukunan.
Baca Selengkapnya"Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaMenag mengingatkan, bangsa Indonesia dibangun oleh berbagai macam ras, suku, budaya, hingga agama.
Baca Selengkapnya