Jumlah orang gangguan jiwa kebanyakan, Dinsos Sumsel bingung tempat hingga cari utang
Merdeka.com - Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan kebingungan mencari tempat penampungan bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pasalnya, jumlah orang dengan gangguan jiwa yang terjaring saat Asian Games 2018 terlalu banyak.
Kepala Dinsos Sumsel Rosyidin Hassa mengungkapkan, pihaknya memiliki tempat penampungan di dua panti. Namun kapasitasnya hanya untuk 200 orang. Sedangkan jumlah orang gangguan jiwa yang terjaring operasi pekat mencapai 250 orang.
"Kami bingung panti sudah overload untuk menampung mereka, tidak ada tempat lagi," ungkap Rosyidin, Senin (24/9).
-
Apa masalah kesehatan mental di Indonesia? Masalah kesehatan mental merupakan salah satu momok yang bisa sangat menakutkan.
-
Siapa yang rentan alami gangguan mental? Sebuah studi juga menyebutkan masalah kesehatan mental pada remaja berhubungan dengan tingkat pendidikan dan wilayah tempat tinggal
-
Dimana layanan kesehatan mental? Ardantya mengungkapkan Malang Health Tourism telah resmi sebagai kawasan health tourism keempat di Indonesia setelah Sumatera Utara dengan Medan Medical Tourism Board, Bali dengan Bali Medical Tourism Association, dan Sulawesi Utara dengan North Sulawesi Health Tourism, oleh Menteri Pariwisata pada April 2023 lalu.
-
Siapa yang paling banyak mengalami masalah kesehatan mental? Sebanyak 15,5 juta remaja Indonesia, atau sekitar 34,9 persen dari populasi mereka, mengalami setidaknya satu masalah kesehatan mental dalam periode 12 bulan terakhir.
-
Siapa yang mengalami gangguan kesehatan? Dalam salinan DKPP, Pengadu (CAT) disebut mengalami gangguan kesehatan usai menjalani hubungan badan yang dipaksa oleh Teradu (Hasyim Asyari) dalam hal ini Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.
-
Kenapa Gunungkidul siaga darurat? “Untuk antisipasi dampak dari kekeringan yang semakin meluas, BPBD telah menetapkan status siaga darurat kekeringan.
Selain tempat, pihaknya juga kesulitan dalam persoalan anggaran. Terutama biaya makan di penampungan. Dinsos Sumsel menganggarkan hanya untuk 200 orang dengan masing-masing Rp 18.000 per hari.
"Kami terpaksa mencari pinjaman karena bagaimanapun pun mereka harus kita layani dengan baik," kata dia.
Menurut dia, banyak kendala dalam menghadapi orang gangguan jiwa. Mereka mayoritas tidak mengetahui asal daerahnya. Keluarganya juga enggan menerima keberadaannya kembali ke rumah.
"Makanya kita setop dulu menjaring mereka, mau ditaruh dimana nantinya. Kita minta kabupaten dan kota berperan untuk menekan tersebarnya orang gila dan kaum terlantar," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov Sulut menggelontorkan anggaran hingga 30 persen untuk memberikan akses kesehatan seluas-luasnya kepada publik.
Baca SelengkapnyaJateng Siapkan Tujuh Rumah Sakit buat Tampung Caleg Stres Gagal Nyalon
Baca SelengkapnyaDi Rumah Sakit Jiwa Amino Gondohutomo Semarang memiliki fasilitas 10-20 kamar tidur. Sementara untuk jumlah dokter spesialis kejiwaannya sebanyak 11 orang.
Baca SelengkapnyaJarak rumah ke kantor yang jauh membuat seseorang rentan mengalami masalah fisik.
Baca SelengkapnyaPelayanan kepada caleg yang mengalami ganguan kejiwaan pasca gagal dalam pemilu sama dengan pasien lainnya.
Baca SelengkapnyaMensos Risma menjemput Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Barito Kuala
Baca SelengkapnyaBhabinkamtibnas bekerja sama dengan petugas Dinas Sosial Kecamatan Cengkareng, Ibu Purwani, langsung mendatangi tempat kejadian perkara
Baca SelengkapnyaKeikutsertaan ODGJ dalam pemilu sempat menimbulkan polemik.
Baca SelengkapnyaJudi online tidak hanya menghabiskan harta, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan jiwa pelakunya.
Baca SelengkapnyaPartisipasi ODGJ dalam menggunakan hak pilihnya merupakan upaya mewujudkan Pilkada yang inklusif.
Baca SelengkapnyaKemenkes membuat pelatihan-pelatihan agar semakin banyak puskesmas yang dapat menangani masalah-masalah mental.
Baca SelengkapnyaAdiksi terhadap pornografi serta judi online juga patut diperhatikan.
Baca Selengkapnya