Kadinkes Sebut Banyak Nakes di Aceh Termakan Hoaks Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh Hanif menyatakan masih banyak tenaga kesehatan (nakes) di daerahnya yang termakan informasi bohong atau hoaks, sehingga takut untuk menjalani vaksinasi Covid-19.
"Banyak nakes termakan hoaks. Bukan hanya nakes, orang-orang pintar termakan hoaks juga ya, mungkin karena mereka terlalu percaya dengan luar negeri yang seolah-olah itu benar, padahal belum tentu," kata Hanif di Banda Aceh, Jumat (29/1).
Pernyataan itu disampaikan Hanif usai menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 dosis kedua bersama dengan Gubernur Aceh Nova Iriansyah di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Kapan vaksin Mpox mulai digunakan di Indonesia? Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN sudah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukannya kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Hanif masih mendapati nakes yang takut terhadap vaksinasi. Padahal pihaknya telah memberikan informasi yang benar, namun masih banyak yang abai, karena sudah terpapar informasi hoaks, seolah-olah orang selesai disuntik vaksin langsung mendapat efek samping yang fatal.
"Padahal kan tidak ada. Kita tahu semua efek samping yang diceritakan di media sosial itu tidak benar," katanya.
Mana mungkin ada orang umum habis disuntik langsung pingsan, sedangkan kita di Indonesia baru mulai vaksinasi ke tenaga kesehatan, belum untuk masyarakat umum lain, kata Hanif lagi.
Selain terpapar berita hoaks, Hanif juga menyayangkan sebagian nakes yang menolak melakukan vaksinasi di Tanah Rencong itu karena takut terhadap jarum suntik.
Namun, Hanif yakin mereka akan mau disuntik vaksin, setelah banyak nakes lain yang membuktikan bahwa vaksinasi itu aman.
"Saya melihat ada yang takut karena disuntik, bukan karena vaksinnya. Jadi disuntik takut sehingga mereka menolak. Kalau kita tanya betul-betul kenapa menolak, (dijawab) takut suntik, bukan takut vaksin, itu lebih banyak dari pada takut vaksin, ada juga takut vaksin karena informasi hoaks," katanya.
Sementara itu Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengimbau nakes untuk beramai-ramai melakukan penyuntikan vaksin.
Ia menegaskan nakes yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak boleh menolak untuk disuntik vaksin.
"Kalau dia (nakes) swasta, tidak terkait dengan negara, maka punya hak untuk menolak, tapi yang nakes ASN, dia terikat dengan peraturan dan undang-undang aparatur sipil negara, itu harus ikut (vaksinasi)," kata Nova.
"Tapi kita harapkan paling tidak dia (nakes swasta) sudah paham tentang vaksin ini, sudah menerima penjelasan, sosialisasi terkait vaksinasi," sambungnya. Seperti diberitakan Antara. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca Selengkapnya