Kalangan aktivis '98 datangi Bareskrim minta penusukkan teman diusut
Merdeka.com - Kalangan aktivis '98 mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan tindak pidana dalam bentuk penusukkan yang dialami aktivis '98, Aznil, Kamis (23/3). Presidium Pena '98, Oktaf NS mengatakan bahwa kedatangan mereka merupakan aksi solidaritas untuk Aznil yang ditikam di depan Masjid Raya Tiku, Nagari Tiku Selatan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
"Kami mengatasnamakan solidaritas aktivis '98 untuk Aznil. Kehadiran kami di sini (Bareskrim) untuk menunjukkan keseriusan kami pada kasus ini," kata Oktaf.
Oktaf menegaskan bahwa tujuan kedatangan mereka ke Bareskrim Polri adalah untuk meminta negara dan Polri agar bertindak tegas terhadap tindak kekerasan atas dasar SARA.
-
Apa yang ingin dilakukan Polda Metro Jaya? Polda Metro Jaya bakal menggandeng organisasi kemasyarakatan (ormas) hingga satpam untuk ikut serta dalam pengamanan Pemilu 2024.
-
Siapa yang DPR minta tindak tegas? Polisi diminta menindak tegas orang tua yang kedapatan mengizinkan anak di bawah umur membawa kendaraan.
-
Siapa yang berharap Polri cermat? “Ya tapi pasti ada juga aduan yang bersifat politis. Misal pihak A merasa pihak B kebablasan atau hal-hal lainnya. Nah polisi harus cermat dalam menangani yang seperti itu,“ tutup Sahroni.
-
Apa yang diminta oleh DPR RI kepada kepolisian? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
-
Bagaimana DPR minta polisi bertindak? Jadi polisi harus terus lakukan razia di jalanan, beresin yang masih nekat-nekat itu, publikasikan kalau perlu.
-
Siapa yang meminta polisi untuk menangkap pelaku? “Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.“
"Kita berharap negara dapat bertindak tegas terhadap ini. Kita juga berharap Polri menegakkan aturan yang sudah ada," tambahnya.
Menurutnya, Aznil ditikam oleh ldham, orang sekampungnya. Adapun penikaman diduga karena sikap politik Aznil yang pro Jokowi dan Ahok. Apalagi akhir-akhir ini status facebook Aznil dianggap mendukung Ahok pada Pilkada DKI.
Dalam surat laporan bernomor 01/B/S-Aznil/III/2017, laporan yang dimasukkan terkait tindak pidana kekerasan dalam bentuk penusukan yang mengancam jiwa dengan menggunakan senjata tajam (sajam) yang dilakukan Idham Firmantara kepada Aznil yang terjadi pada, Selasa tanggal 21 Maret 2017 malam di Masjid Raya Tiku.
Adapun dalan surat laporan tersebut kalangan aktivis '98 untuk Aznil meminta KaBareskrim Mabes Polri untuk berkoordinasi dengan jajaran Polda Sumatera Barat terkait penangkapan segera terhadap pelaku penusukan dan memprosesnya sesuai hukum, mengingat identitas pelaku dan saksi-saksi sudah sangat jelas.
Mereka juga minta agar dilakukan pengusutan terhadap pelaku ujaran kebencian, penyebaran kebencian sebelum dan pasca peristiwa penusukan terhadap akun-akun sosial media yang digunakan oleh pelaku maupun yang terafiliasi dengannya. Mengingat ujaran kebencian, ancaman, dan perilaku SARA masih diterima oleh Aznil pasca peristiwa penusukan tersebut.
Selain itu, Sophian, salah satu aktivis juga mengatakan bahwa kedatangan mereka juga adalah salah satu upaya dari aktivis '98 untuk mengawal demokrasi yang sudah dan sedang tumbuh di Indonesia.
"Dulu, kami yang menjatuhkan rezim anti demokrasi. Sekarang sudah kewajiban kami untuk mengawalnya," ungkap Sophian.
Kronologis penikaman terhadap Aznil berawal pada Selasa tanggal 21 Maret 2017. Pukul 18.25 WIB, Aznil bersama Masril, temannya memarkir mobilnya di Masjid Raya Tiku untuk melaksanakan sholat Maghib berjamaah. Selesai salat Maghib, pukul 18.45 WIB - 19.35 WIB, Aznil mengajak Yosfrianda, sekretaris masjid raya untuk makan malam di rumah makan yang letaknya tidak jauh dari masjid.
Setelah itu pukul 19.35 WIB, Aznil, Yosfrianda, dan Masril menuju masjid raya Tiku untuk salat Isya berjamaah. Saat usai salat Sunnah, Aznil sempat melihat Idham Firmatara (pelaku) ada dalam masjid, menatapnya dengan raut tidak bersahabat. Selanjutnya terjadilah penusukan.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri berkoordinasi dengan PPATK soal temuan transaksi mencurigakan mengalir ke caleg dan partai politik.
Baca SelengkapnyaPara tersangka yang terlibat di laboratorium itu diketahui memproduksi sekaligus mengedarkan pil ekstasi dalam kurun enam bulan terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Petugas juga melakukan pemetaan sejumlah titik rawan macet.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri bertugas menangani seluruh tindak pidana asal dari pencucian uang.
Baca SelengkapnyaListyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca SelengkapnyaPemindahan Ibu Kota diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara dalam rangka mendukung visi Indonesia 2045.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaKetentuan ini mengubah aturan sebelumnya yang mengatur bahwa Bareskrim terdiri atas paling banyak 6 direktorat, 3 pusat dan 4 biro.
Baca Selengkapnya