Kalstar ubah jadwal seenaknya, penumpang ngamuk di Pangkalan Bun

Merdeka.com - Para calon penumpang Kalstar Aviation KD-602 di Bandara Iskandar, Pangkalan Bun, pagi tadi mengamuk. Penyebabnya, maskapai mengubah jadwal terbang tujuan Semarang seenaknya, tanpa pemberitahuan sebelumnya.

"Kita tidak terima email atau SMS kalau penerbangan ditunda sampai besok," kata Rosi, salah satu penumpang, dengan nada kesal, kepada merdeka.com, Rabu (23/12).

Rosi mengatakan, penundaan jadwal terbang dia ketahui setelah mendatangi counter check in pada pukul 09.25 WIB atau sejam sebelum jadwal penerbangan seharusnya pukul 10.25 WIB.

"Tiba-tiba saja petugas counter langsung bilang dengan entengnya 'pesawatnya sudah berangkat tadi pagi'. Siapa yang tidak kesal," tukas ibu rumah tangga yang hendak liburan bersama keluarga ke Yogyakarta ini.

Kepadanya, petugas counter mengatakan, pesawat yang tadi pagi berangkat, telah mengangkut para penumpang yang kemarin tertunda keberangkatannya.

"Jadi, yang seharusnya berangkat hari ini katanya akan diterbangkan di besok pagi pukul 07.10 WIB," ujar Rosi.

"Jadi mungkin saja penumpang yang dijadwalkan terbang esok hari akan mengalami kejadian yang sama dengan saya."

Alhasil, kata Rosi, para penumpang yang lain pun menggeruduk petugas yang berada di counter check-in. Alih-alih mendapatkan kompensasi, para penumpang akhirnya menyerah mengingat jumlah penerbangan di Pangkalan Bun cukup sedikit.

"Padahal saya sudah booking hotel di Yogyakarta untuk malam ini. Hangus jadinya karena manajemen penerbangan Kalstar yang kacau," keluh dia.

Lebih jauh, Rosi menceritakan, kejadian ini bukan pertama kali terjadi di Bandara Udara Iskandar. Menurutnya, penundaan penerbangan berjam-jam kerap dirasakan penumpang.

Terparah, adalah penundaan terbang sampai besok, yang baru saja dia alami ini.

"Saya minta tolong Kemenhub menertibkan maskapai penerbangan di Pangkalan Bun," ujarnya.

"Jangan karena kami di daerah kecil, jadi diabaikan, dan maskapai semakin semena-mena," kata Rosi yang terpaksa harus menginap semalam di hotel di Kota Pangkalan Bun, karena kediamannya di lokasi perkebunan cukup jauh dari bandara.