Kejar Target Produksi Sawit Nasional, Kementan Jadikan PSR di Riau Role Model
Merdeka.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang dilakukan PT Perkebunan Nasional (PTPN) V di Provinsi Riau, sebagai role model nasional. Hal ini lantaran PSR dianggap sebagai penopang untuk mencapai target produksi sawit nasional.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alamsyah menuturkan, pola kemitraan PTPN Group yang mampu melakukan elaborasi dengan unsur pemerintahan, kelembagaan, pembiayaan, hingga tentunya petani itu sendiri, dapat menjadi contoh agar percepatan PSR terwujud.
"Role modelnya kita lihat ada di PTPN Group. Harapannya tentu pola yang dilakukan PTPN Group ini dapat terus disebarkan sehingga semakin banyak petani yang tertarik utk bermitra dan melakukan PSR," kata Andi di Jakarta, Senin (28/2).
-
Kenapa sawit perlu diremajakan? Saat ini terdapat 2,8 juta hektare sawit rakyat yang berusia di atas 25 tahun untuk segera diremajakan.
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Dimana kelapa sawit digunakan sebagai bahan baku makanan? Selain minyak goreng, kelapa sawit juga dapat diolah menjadi berbagai produk makanan, seperti margarin, mentega, keju, susu, cokelat, selai, dan lain-lain.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Dimana PT Astra Agro Lestari Tbk menanam kelapa sawit? Luas lahan kebun sawit yang dikelola perusahaan ini mencapai 297.011 hektar yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
-
Siapa pengusaha kaya yang membangun pabrik kelapa sawit di Sumatera? Tahun 1991, Wilmar berhasil membangun pabrik pengolahan minyak sawit pertama sekaligus membeli kebun kelapa sawit seluas 7.000 hektare di Pulau Sumatra.
Andi menyebutkan, tugas berat PSR akan dapat terwujud saat seluruh unsur berkolaborasi.
"Dengan duduk bersama seperti sekarang, tidak ada sekat-sekat antar pihak, maka seharusnya kita bisa," terangnya.
Dia menjelaskan, pemerintah mencanangkan 100 juta ton produksi sawit nasional di tahun 2030. Saat ini, Indonesia baru mampu menghasilkan 63 juta ton.
"Maka PSR memang menjadi salah satu jalan, agar sawit rakyat yang memegang porsi terbesar itu semakin produktif," ujar Andi.
Kementan memberikan penghargaan kepada Holding Perkebunan PTPN III (Persero) melalui anak perusahaannya PTPN V, yang dinilai berhasil melaksanakan program kemitraan dalam upaya mengakselerasi peremajaan sawit rakyat.
Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Pullman Central Park Jakarta, Senin (27/2), dalam kegiatan Rapat Koordinasi Kelapa Sawit Nasional yang menghadirkan seluruh unsur pelaku sawit mulai dari pemerintah, petani, kelembagaan, asosiasi hingga korporasi.
Dia menyebutkan, target pemerintah tahun ini yang mencanangkan PSR 180.000 ribu hektare di seluruh Indonesia bukan hal mudah. Butuh pola yang tepat agar angka tersebut dapat direalisasikan.
"Maka akselerasi diperlukan dan seluruh pihak harus saling membantu dengan perannya masing-masing," kata Syahrul Yasin Limpo.
Terpisah, Direktur Utama Holding Perkebunan Mohammad Abdul Ghani menyebutkan salah satu insiatif strategis PTPN dalam mendukung PSN adalah pembentukan Palm Co (Palm Corporation) yang ditargetkan rampung tahun ini.
"Dengan Palm Co, maka perkebunan inti PTPN Grup tidak hanya akan menjadi yang terbesar di dunia. Perusahaan juga akan menjadi salah satu Korporasi yang mengelola kebun plasma terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu, percepatan PSR menjadi perhatian penuh kita bersama," beber Ghani.
Melalui Palm Co, Ghani pun memasang target untuk dapat memangkas ketimpangan produktivitas sawit perusahaan dengan perkebunan petani yang jauh di bawah rata-rata nasional hanya 4,4 ton per hektare.
Sementara itu, Direktur PTPN V Jatmiko K Santosa yang menerima penghargaan mengungkapkan ini adalah dorongan bagi Perusahaan untuk terus memperluas berbagai program kemitraan yang ada di PTPN V.
"Kami menyebutnya PTPN untuk Sawit Rakyat. Ada empat program baik untuk petani mitra maupun petani swadaya yang kami harapkan dapat mempercepat PSR," kata Jatmiko.
Keempat program dimaksud antara lain peremajaan dan pengelolaan kebun sawit mitra dengan satu manajemen, penyediaan bibit unggul untuk sawit swadaya. Kemudian kemitraan swadaya melalui offtaker binaan Perusahaan, hingga pemberdayaan KUD agar mampu menjadi mitra teknis bagi petani lainnya.
"Keberadaan PTPN sejak awal memang untuk rakyat, jadi apapun inisiatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas adalah prioritas," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pola Kemitraan PTPN IV Bakal Diadopsi Petani Sawit, Tetap Dapat Penghasilan Saat Peremajaan Kebun
Baca SelengkapnyaCapaian ini menunjukkan bahwa perusahaan konsisten untuk menjaga tata kelola sawit dan konsisten bersinergi dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan catatan yang diterima Airlangga, kendala yang kerap terjadi saat realisasi dana PSR yaitu rekomendasi dari dinas terkait.
Baca SelengkapnyaProgram peremajaan sawit rakyat merupakan salah satu amanah Program Strategis Nasional.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
Baca SelengkapnyaRakor Sawit se Kalsel telah disepakati bahwa replanting sawit di Kalsel tahun 2023 akan mencapai 10.000 ha.
Baca SelengkapnyaSejak pertama diluncurkan hingga akhir triwulan III-2024, ada 1,6 juta bibit sawit telah diserap para petani di dua provinsi yakni Jambi dan Riau.
Baca SelengkapnyaKebijakan fiskal nasional yang berkaitan dengan pajak daerah dan retribusi daerah bisa berupa mengubah tarif pajak dan retribusi.
Baca SelengkapnyaMentan SYL menegaskan dalam membangun pengembangan kelapa sawit, tidak hanya dengan agenda replanting dan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, PalmCo tengah menjalankan beragam inisiatif untuk keberlanjutan industri sawit.
Baca SelengkapnyaPLN juga akan menerbitkan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung program Environmental, social, and Governance (ESG) di PTPN Group.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang merupakan salah satu pengelola perkebunan sawit terbesar di dunia ini juga sedang menyiapkan berbagai strategi.
Baca Selengkapnya