Kemenkop UKM Gandeng RSPO Kembangkan Koperasi Petani Sawit di Indonesia
Menkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
Kemenkop UKM Gandeng RSPO Kembangkan Koperasi Petani Sawit di Indonesia
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) bersama Rountable on Sustainable Palm Oil (RSPO) melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) tentang penguatan dan pengembangan koperasi petani sawit swadaya untuk percepatan implementasi sawit berkelanjutan di Indonesia.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki optimis bahwa kerjasama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
"Kerja sama dengan RSPO saya kira akan memperkuat korporatisasi dan petani, dengan RSPO ini juga akan memperkuat produk-produk kelapa sawit CPO sampai nanti di pasar," kata Teten, dalam penandatanganan MoU dengan RSPO, di Jakarta (10/7/2023).
Liputan6.com
Dia menjelaskan, sawit merupakan salah satu keunggulan ekonomi domestik. Di mana para pelaku UMKM sektor sawit menyumbang 3,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar dilakukan hilirisasi industri sawit, dengan mengoptimalkan produk-produk turunan dari kelapa sawit menjadi produk yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Teten menegaskan bahwa Presiden menginginkan agar kelapa sawit di Indonesia tidak hanya diproduksi menjadi CPO saja, melainkan bisa diproduksi menjadi produk turunan lainnya yang lebih bernilai.
"Pak Jokowi ingin sawit ini tidak hanya memproduksi CPO atau migor. Jokowi ingin ada hilirisasi, oleh karena itu perluasan kebun untuk perusahaan besar dikurangi agar mereka tidak memperluas kebun tapi memproses sawitnya menjadi produk," ujarnya.
Di samping itu, Presiden Jokowi juga meminta agar kesejahteraan petani sawit ditingkatkan dan dibenahi. Oleh karena itu, KemenkopUKM mendorong para petani sawit untuk tergabung dalam koperasi. Tujuannya agar mereka bisa berkembang, tidak hanya menjual Tandan Buah Segar (TBS) tapi mampu memproduksi dan mengolah kelapa sawitnya sendiri. "Kami ditugaskan pak Presiden bagaimana para petani sawit ini harus diperbaiki standar hidup mereka, dibenahi lembaga bisnisnya. Ini sudah menjadi kebijakan dimana para petani sawit ini akan dikonsolidasi. Koperasi petani sawit sudah ada, dengan begitu mereka diberikan atau dibolehkan bukan hanya membangun CPO miliknya tapi bisa memproduksi," jelasnya.
Adapun dengan kerja sama bersama RSPO, Teten berharap kesejahteraan petani sawit di Indonesia bisa meningkat, tidak hanya menjual TBS pada industri tapi mereka bisa mengolah sendiri sampai minyak makan merah.
"Ini yang jadi kita akan bangun. Nanti pendanaannya akan dikerjasamakan dengan BPDPKS. Jadi, skemanya sudah selesai, piloting ada di Sumut," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com