Keluarga, Faktor Paling Penting dalam Meningkatkan Budaya Literasi
Literasi keluarga diyakini berperan menumbuhkan karakter keluarga literat dan berpikir kritis, serta mempererat ikatan hubungan keluarga.
Selain keluarga, ada pendidikan dan masyarakat yang juga faktor penting dalam membudayakan literasi.
Keluarga, Faktor Paling Penting dalam Meningkatkan Budaya Literasi
Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Adin Bondar mengatakan Gerakan Pembudayaan Minat Baca (GPMB) memiliki peran sangat strategis meski yang dilakukan GPMB bersifat sukarela. Termasuk yang telah dilakukan selama ini, dan yang akan menjadi program kepengurusan baru.“Tugas pembudayaan literasi merupakan tugas seluruh komponen. Tidak hanya pemerintah. Karena ini adalah gerakan sosial atau social movement,” ucap Adin di Jakarta, Rabu, (6/12/2023).
Kolaborasi peran pemerintah dan masyarakat diakui Adin sudah selayaknya dilakukan. Apalagi, dalam Undang-Undang Perpustakaan nyata disebutkan pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui tiga satuan utama, yakni keluarga, pendidikan, dan masyarakat.
“Perpustakaan dapat menjangkau seluruh masyarakat agar dapat memanfaatkan dan menggunakan seluruh potensi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas hidupnya,” tambah Adin.
Literasi keluarga yang menjadi fokus GPMB di era barunya adalah kontribusi demi menyongsong Indonesia Emas 2045. Kekuatan Indonesia Emas pada usia seabad terletak bagaimana keluarga membentuk dan menguatkan literasi, utamanya di usia golden age.
“Keluarga merupakan pondasi utama peradaban. Tempat belajar terbaik untuk memahami pengorbanan satu sama lain. Keluarga itu bagaikan pohon yang cabangnya dapat tumbuh ke mana pun tetapi memiliki akar yang sama,”
ucap Ketua I PP-GPMB Rachman Ridhatullah.
Literasi keluarga diyakini berperan menumbuhkan karakter keluarga literat dan berpikir kritis, serta mempererat ikatan hubungan keluarga. Pembiasaan membaca dalam keluarga akan membentuk keluarga yang literat.
Dalam Grand Design Strategi GPMB dalam menumbuhkembangkan minat, kegemaran membaca, literasi anak melalui keluarga, salah satunya adalah menumbuhkembangkan dan mendekatkan akses masyarakat kepada literasi keluarga.
“Lokasinya bisa berada di rumah tokoh masyarakat, Posyandu, atau pun klinik,” ungkap Ketua Umum GPMB Herlina Mustikasari. Bunda Literasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Gusti Putri memungkasi keluarga merupakan satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat.
“Kita semua harus memahami peran dan potensi keluarga dalam membudayakan literasi agar tiap individu sadar untuk meningkatkan diri dan lingkungannya, memanfaatkan informasi secara efektif dan mampu berpikir kritis,” pungkasnya.