Keluarkan 7 Kali Awan Panas, Status Gunung Merapi Masih Waspada
Merdeka.com - Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Sabtu (2/3). Tujuh kali awan panas ini terjadi sejak pukul 04.51 hingga pukul 05.40 WIB.
Awan panas guguran terjadi pukul 04.51, 04.54, 05.03, 05.07, 05.10, 05.33, dan 05.40 WIB dengan jarak luncur maksimal dua kilometer. Kemudian disusul awan panas guguran pada pukul 05.33 dan 05.40. Jarak luncur awan panas guguran ini masing-masing 800 dan 900 meter.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida membenarkan terjadinya luncuran awan panas guguran tersebut. Dia menyebut awan panas guguran yang terjadi merupakan fenomena yang biasa terjadi di Gunung Merapi yang tengah dalam fase pembentukan kubah lava dan fase awan panas.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Bagaimana perubahan Merapi diukur? Perubahan itu terjadi akibat aktivitas guguran lava dan awan panas guguran. Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (10/7), Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan bahwa perubahan itu teramati berdasarkan hasil analisis morfologi pada kubah lava dari stasiun kamera Merbabu, Deles 5, dan Babadan 2 periode 30 Juni hingga 6 Juli 2023.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Dimana perubahan Merapi terlihat? Perubahan itu terjadi akibat aktivitas guguran lava dan awan panas guguran. Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (10/7), Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan bahwa perubahan itu teramati berdasarkan hasil analisis morfologi pada kubah lava dari stasiun kamera Merbabu, Deles 5, dan Babadan 2 periode 30 Juni hingga 6 Juli 2023.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi? Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
"Sekarang memang fase awan panas dan pembentukan kubah lava. Awan panas guguran masih kecil dan berada dalam radius yang ditentukan dan belum sampai radius tiga kilometer," katanya di Kantor BPPTKG, Sabtu (2/3).
Dia menerangkan, dari data yang dimiliki BPPTKG hingga saat ini belum ada perubahan signifikan dari kondisi Gunung Merapi. Hanik pun menjabarkan berdasarkan parameter yang dipunyai BPPTKG kondisi Gunung Merapi pun disebut belum mengkhawatirkan.
"Data-data sampai sekarang belum ada perubahan data yang signifikan. Dari parameter yang ada belum mengkhawatirkan. Kami terus memantau 24 jam dan terus kita evaluasi jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi akan segera di tinjau kembali," jelasnya.
Hanik menambahkan jika belum ada kenaikan status Gunung Merapi. Saat ini Gunung Merapi berada di level II atau berstatus waspada.
"Untuk saat ini BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan Gunung Merapi dalam Status Waspada atau Level II. Radius bahaya masih tetap tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi," pungkas Hanik.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jarak luncuran awan panas tidak diketahui dikarenakan visual Gunung Semeru tertutup kabut.
Baca SelengkapnyaGuguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru tercatat beberapa kali erupsi disertai letusan dengan ketinggian hingga 1 kilometer di atas puncak Mahameru pada Kamis pagi.
Baca SelengkapnyaStatus Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) diturunkan dari Level III Siaga menjadi Level II Waspada.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat sebanyak 26 kali gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 5,0 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaMorfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaPetugas mengimbau agar masyarakat yang ada di sekitar Marapi dan seluruh pihak agar menjaga situasi agar tetap kondusif di masyarakat.
Baca SelengkapnyaBPBD Bayumas memastikan kondisi Gunung Slamet masih aman.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki diminta tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari puncak
Baca SelengkapnyaDaerah itu memang curah hujan sedikit berkurang tetapi tidak sampai terjadi kekeringan.
Baca Selengkapnya