Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenkes Sebut Mayoritas Surveilans Vaksin Covid-19 Alami KIPI Gejala Ringan

Kemenkes Sebut Mayoritas Surveilans Vaksin Covid-19 Alami KIPI Gejala Ringan Vaksinasi Covid-19 massal di Poltekkes Kemenkes. ©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim tidak ada gangguan kesehatan berat terhadap orang yang disuntik vaksin Covid-19. Mayoritas Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI) Covid-19 bergejala ringan.

Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menyebut gejala ringan yang dimaksud adalah nyeri dan demam biasa.

"Jadi tidak ada yang berat untuk gejala KIPI, jadi ada laporannya harian ada surveilans untuk laporan KIPI 90 persen kebanyakan hanya nyeri saja, ada demam sedikit tapi tidak ada yang fatal," ujar dia di Bandung, Selasa (3/2).

Orang lain juga bertanya?

Saat ini Kementerian Kesehatan fokus menuntaskan vaksinasi untuk tenaga kesehatan pada bulan ini. Selanjutkan, sasaran vaksinasi adalah pelayan publik dan sebagian masyarakat yang berpotensi terpapar Covid-19. Jawa Barat dan DKI Jakarta adalah wilayah pertama untuk tahap lanjutan ini.

“Itu ya mulai publik kemudian guru, dosen, pedagang pasar, ojek, PNS, TNI/Polri termasuk pegawai swasta, BUMN, BUMD termasuk perangkat desa,” ia melanjutkan.

Pola vaksinasi yang bersifat jemput bola, atau penyelenggaraan secara massal harus dilakukan karena publik dan profesi rentan sebagai sasaran jumlahnya jauh lebih banyak dari tenaga kesehatan.

“Melangkah ke pada tahap II (vaksinasi) untuk pelayanan publik, masyarakat (jumlahnya) lebih besar, nakes cuma 1,5 juta, tapi pelayan publik itu di catatan kami sementara itu 18 juta lebih,” imbuh dia.

“Tahap II (vaksinassi) pelayanan publik insya Allah kita akan juga tepat waktu harus selesai bulan April, untuk pelayan publik untuk sekitar 18 juta. Harus selesai sekali lagi harus selesai di bulan April, selanjutnya akan ke sasaran sasaran berikut Untuk masyarakat umum,” pungkasnya.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta informasi yang tak benar terkait vaksin bisa berhenti. “Tolong hentikan tidak akan ada manfaatnya. Karena kalau masyarakat tidak mau divaksin, khawatir (pandemi) tidak segera berakhir," ucap dia.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping  Vaksin AstraZeneca
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping Vaksin AstraZeneca

Hebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Pakar Ungkap Vaksin Dengue Mampu Lindungi Diri dari DBD
Pakar Ungkap Vaksin Dengue Mampu Lindungi Diri dari DBD

Dia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali

Hingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya