Kepala Bina Marga Kementerian PU Wilayah III Denpasar terjaring OTT
Merdeka.com - Tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus menangkap pejabat tinggi di Kementerian Pekerjaan Umum Wilayah III Denpasar. Pejabat berinisial HA, diketahui menjabat Kepala Wisma Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Wilayah III Denpasar, Bali.
Operasi Tangkap Tangan (OTT) ini bermula dari laporan masyarakat dirugikan pelaku dalam hal sewa enam unit kios berdiri di atas lahan milik Bina Marga di kawasan Kuta. Diduga pelaku menaikkan harga sewa dua kali lipat dari harga normal sesuai ketentuan berlaku.
"Menurut aturan, untuk harga sewa pertahunnya Rp 34.760.000, namun oleh yang bersangkutan dipungut dua kali lipat harganya yaitu Rp 70 juta. Artinya ada selisih sekitar Rp 35.420.000 per orang atau per kios dikalikan enam kios," kata Hengky Widjaja di Mapolda Bali, Rabu (1/3).
-
Siapa yang diklaim terlibat dugaan korupsi? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar.
-
Siapa tersangka yang dilimpahkan Kejagung? Adapun yang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) adalah tersangka Tamron alias Aon (TN) selaku beneficial ownership CV VIP dan PT MCN.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Apa kasus korupsi timah yang ditangani Kejagung? Kejaksaan Agung (Kejagung) melimpahkan tahap II, menyerahkan tersangka dan barang bukti kasus korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
Dari tangannya polisi berhasil mengamankan barang bukti uang senilai Rp 211.460.000, merupakan harga sewa normal enam unit kios disewakan tersebut. Sementara sisanya masuk ke rekening pribadi HA.
Selain mengamankan uang, polisi juga menyita handphone pelaku dijadikan dasar transaksi percepatan pembayaran harga sewa kios. Menurut korban harusnya perpanjangan bulan April, sementara pelaku sudah meminta akhir Februari.
"Menurut aturan harga tiap tahun berubah, sementara untuk tahun ini belum ada perubahan harga," kata Hengky.
Hingga kini, HA masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolda Bali. Polisi tengah mendalami apakah perbuatan pelaku murni inisiatifnya sendiri atau atas perintah orang lain.
"Sekarang sedang dilakukan gelar perkara di Ditreskrimsus. Rencana pengenaan pasal adalah undang-undang tindak pidana korupsi," jelasnya.
Untuk sementara kata Hengky, yang diamankan baru satu itu. "Nanti kita kembangkan apakah dia bertindak atas kepentingan pribadi atau ada perintah, atau tindakannya itu apakah diketahui oleh orang lain atau tidak, misalnya oleh pimpinannya atau seperti apa," terangnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ini pernah memiliki senior yang mendoakannya tak jadi Kapolsek Lubuk Batu Jaya saat masih sama-sama Bintara. Namun kini yang terjadi justru sebaliknya.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka setelah kelompok kerja penindakan DJKI Kemenkum HAM bersama dengan Korwas dan pihak ahli hak cipta melakukan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengganti Resmi Dilantik, AWK Kosongkan Ruang Kerjanya di DPD Bali
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan luar oleh tim medis Puskesmas Sukasada ll Pancasari, korban mengalami luka di sejumlah bagian tubuh, patah tulang dan lebam.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaKetiganya ada yang terjerat narkoba dan bolos dinas
Baca SelengkapnyaKapolsek Kota Singaraja, Kompol Made Agus Dwi Wirawan mengatakan, bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (8/8) sekitar pukul 07:00 WITA
Baca SelengkapnyaBertugas sebagai cadangan pembawa baki adalah Kirana Asha widya Baskara, perwakilan Provinsi Banten.
Baca Selengkapnya