Kepala BNPB: Kurun Waktu 2016-2020, Tercatat 17.032 Bencana Terjadi di Indonesia
Merdeka.com - Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan, sepanjang 2016-2020, telah terjadi 17.032 kali bencana alam di Indonesia. Kejadian bencana alam didominasi cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor.
"Artinya setiap hari kita mengalami kejadian bencana sebanyak 10 kali. Ini bukan hal kecil. Karena setiap bencana selalu membawa kerugian harta dan jiwa," kata dia, dalam rapat dengan Komisi VIII DPR RI, Senin (13/12).
Khusus periode 2021, setidaknya 2.841 kejadian bencana alam terjadi. Rata-rata bencana alam yang terjadi berupa banjir, angin puting beliung, tanah longsor dan kebakaran hutan.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Siapa yang menjadi korban Gempa Besar Kanto? Korban jiwa terbesar disebabkan oleh pusaran api yang melanda Rikugun Honjo Hifukusho (sebelumnya Depot Pakaian Tentara) di pusat kota Tokyo, di mana sekitar 38.000 orang terbakar setelah berlindung di sana setelah gempa bumi.
-
Apa saja jenis bencana alam di Indonesia? Berikut kami rangkum apa saja macam-macam bencana alam dan penyebabnya yang umum terjadi. Daftar Macam-Macam Bencana Alam dan Penyebabnya 1. Tanah Longsor
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Bagaimana kerusakan lingkungan menyebabkan bencana? Ulal tangan manusia dapat memengaruhi terjadinya bencana tersebut melalui aktivitas yang merusak lingkungan, seperti illegal logging yang menyebabkan banjir dan tanah longsor, serta pembangunan di daerah rawan bencana alam.
Di bulan November 2021 sendiri, telah terjadi 424 kali bencana. Tercatat bencana-bencana alam tersebut menyebabkan 30 orang meninggal dan hilang serta 62 orang lain luka-luka. Secara kumulatif lebih dari 672.736 orang menderita dan mengungsi serta mengakibatkan 1.124 unit rumah rusak.
Bencana hidrometereologi, cuaca ekstrem atau angin kencang merupakan bencana yang dominan terjadi di November 2021. Korban meninggal paling banyak disebabkan banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem. Sedangkan kerusakan rumah paling banyak disebabkan karena banjir.
Jika dibandingkan dengan bulan November 2020 terjadi kenaikan kejadian bencana sebesar 19,4 persen. Dari 355 kejadian bencana pada 2020 menjadi 424 kejadian bencana pada 2021.
"Kenaikan juga korban meninggal sebesar 73,7 persen, luka-luka naik,59 persen, mengungsi dan terdampak naik 153 persen. Terdapat penurunan sebesar 80,8 persen pada jumlah yang rusak," jelas dia.
Berdasarkan data kejadian bencana bulan November 2021, dapat dilihat bahwa mayoritas bencana banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor terjadi di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat. Sementara kebakaran hutan dan lahan terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Berdasarkan kabupaten kota, bencana banjir paling banyak terjadi pada Kabupaten Bandung, Karawang, dan Luwu Utara. Cuaca ekstrem sering terjadi pada Kabupaten Bogor, Sidoarjo, dan Serang.
"Kejadian Tanah longsor sering terjadi di Kabupaten Bogor, Sukabumi, dan Kuningan. Karhutla terjadi di Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kota Waringin Barat, Hulu Sungai, dan Banjar," tandas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BNPB mencatat korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang 6 kabupaten dan kota di Sumatera Barat bertambah menjadi 50 orang.
Baca SelengkapnyaSedangkan korban meninggal dunia terdata 10 orang dan luka-luka sebanyak 53 orang.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia akibat cuaca ekstrem tersebut terus bertambah menjadi 26 orang.
Baca SelengkapnyaBencana banjir bandang di Sumbar menyebabkan puluhan orang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaGempa bumi tersebut merusak rumah maupun gedung fasilitas publik.
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca Selengkapnya612 kejadian pohon tumbang di Jakarta selama kurun waktu dua tahun terakhir periode 2022-2023
Baca SelengkapnyaUpdate Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.
Baca Selengkapnyatotal rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca SelengkapnyaRatusan rumah yang rusak itu tersebar di empat daerah.
Baca Selengkapnya