Kerusakan Hutan Jadi Salah Satu Pemicu Banjir di Wilayah Selatan Garut
Merdeka.com - Setiap turun hujan di wilayah selatan Garut, hampir bisa dipastikan banjir akan terjadi. Terakhir, banjir terjadi di wilayah Kecamatan Pameungpeuk akibat meluapnya sungai Cipalebuh dan menyebabkan satu bangunan rumah terbawa hanyut dan puluhan lainnya terkena dampak.
Menyikapi persoalan banjir di wilayah Garut Selatan, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan bahwa ada beberapa faktor penyebabnya. Salah satu faktor yang memiliki peran penting adalah karena terjadinya kerusakan hutan.
"Yang menyebabkan banjir itu pertama pendangkalan, curah hujan, dan kerusakan hutan," kata Rudy Gunawan, Jumat (5/11).
-
Apa penyebab utama dari banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut. Hujan yang berlebihan bisa membuat sungai dan waduk meluap, sementara pencairan salju yang cepat di musim semi dapat meningkatkan volume air dalam waktu singkat. Selain itu, badai tropis dan topan dapat membawa curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu singkat, menyebabkan banjir parah di daerah pesisir.
-
Apa penyebab utama banjir bandang? Penyebab utama banjir bandang adalah faktor alamiah seperti curah hujan yang tinggi, lelehan salju, atau letusan gunung berapi.
-
Apa yang menyebabkan banjir bandang? Banjir bandang itu terjadi diuga disebabkan oleh tanggul yang jebol
-
Mengapa banjir bandang terjadi? Di Indonesia sendiri, bencana alam ini sudah marak terjadi di hampir semua titik daerah.
-
Kenapa banjir menyebabkan kerugian besar? Banjir menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Selain kerusakan fisik pada infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan, banjir juga mengganggu aktivitas ekonomi, menghancurkan lahan pertanian, dan mengganggu rantai pasokan. Biaya pemulihan dan rekonstruksi setelah banjir bisa sangat tinggi, membebani anggaran pemerintah dan masyarakat.
-
Kenapa banjir di Bandung terjadi? Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Ia menjelaskan bahwa banjir terakhir yang terjadi di wilayah selatan memang karena tiga faktor itu. Saat hujan turun dengan intensitas tinggi dan adanya pendangkalan sungai Cipalebuh menjadikan air kiriman menjadi naik dan mengalir ke daerah Kecamatan Pameungpeuk yang lebih rendah dan dekat pantai.
Walau begitu, banjir yang terjadi tidak bisa menyalahkan curah hujan yang tinggi dan pendangkalan sungai saja. "Ada faktor lain yaitu kerusakan lingkungan. Persoalannya daya dukung lingkungan di baratnya itu di Kecamatan Cisompet dan di Pakenjeng itu tidak bagus (kondisi hutannya)," jelasnya.
Bupati mengungkapkan bahwa hasil kajian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukan bahwa kawasan hutan di Garut yang seharusnya mendukung dalam pencegahan banjir diketahui dalam kondisi tidak baik. "Sehingga perlu menjadi perhatian Bersama," ungkapnya.
Walau terjadi kerusakan hutan dan bisa memicu terjadinya banjir, Bupati enggan menyalahkan atau meminta pertanggungjawaban Lembaga yang menangani kawasan hutan. Ia lebih mengajak bersama untuk melakukan Langkah mitigasi bencana.
"Kita akan kerja sama Perum Perhutani. Kita tidak saling menyalahkan. Kita jangan menyalahkan hujan juga, kita melakukan mitigasi kebencanaan," tutup Bupati.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaDiketahui, bocah ini mengalami penyakit usus buntu dan harus melewati jalanan hutan dengan ditandu untuk menuju rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jalan lintas Padang-Bukittinggi ataupun sebaliknya sebelumnya putus total akibat banjir bandang pada Sabtu (11/5) malam.
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri yang memanjang sejauh 19 km di Kabupaten Batang.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca Selengkapnya