Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kesaksian Kapten saat KM Bandar Nelayan Diterjang Badai di Samudera Hindia

Kesaksian Kapten saat KM Bandar Nelayan Diterjang Badai di Samudera Hindia Para ABK KM Bandar Nelayan 188 tiba di Pelabuhan Benoa. ©2021 Merdeka.com/Kadafi

Merdeka.com - 19 Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Bandar Nelayan 188 terlihat mengenakan jas pelampung warna oranye saat turun dari KRI Escolar-871 di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Jumat (21/5) pagi. Mereka dievakuasi dengan KRI Escolar-871 yang digiring oleh kapal Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC.

Satu per satu ABK dengan tertib turun ke dermaga. Sujud syukur sembari mengusap wajah nampak terlihat saat para ABK menginjakkan kaki di Pelabuhan Benoa.

Kendati langkah kaki terlihat letih dan wajah lesuh, mereka terlihat tertib mendekati petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Denpasar. Tubuh dan barang bawaan mereka disemprot cairan disinfektan diukur suhu tubuh, serta cuci tangan untuk penularan Covid-19.

para abk km bandar nelayan©2021 Merdeka.com/Kadafi

Dari cerita Kapten Kapal Bandar Nelayan 188 yaitu Murdiono (41) asal Cilacap Jawa Tengah, saat peristiwa nahas itu dirinya bersama 19 kawan lainnya di antara hidup dan mati saat kapalnya diterjang badai lebih dari 7 meter.

"Iya, tak bisa dibayangkan antara hidup dan mati. Saya kaptennya," kata Murdiono di Pelabuhan Benoa.

Dia bercerita, bahwa ada satu temannya yang terluka bernama Tarno dan sempat dirawat di Rumah Sakit di Australia dan menjalani transplantasi. Jari telunjuknya terpaksa diamputasi. Namun rekannya sudah kembali ke Jakarta lewat jalur udara setelah kondisinya membaik.

Murdiono, yang sudah menjadi Kapten Kapal Bandar Nelayan 188 selama 3 tahun ini mengatakan, saat terombang-ambing di tengah laut dengan kondisi kapal yang setengah tenggelam merasa bersyukur bisa ditolong oleh kapal ikan Jepang dan Kapal dari Australia.

"Kita ketemu kapal Jepang dulu, terus ketemu Kapal Australia dan langsung ke sini," ujar dia.

Dia bersama kawan sejawatnya terombang-ambing selama empat hari. Saat musibah itu, dia makan seadanya di kapal tersebut untuk bertahan hidup.

"Empat harian. Makan iya seadanya. Kita bawa biskuit dan coba bertahan hidup sambil (menunggu) bantuan datang.Kita, sudah diterjang badai dan yaudah kita pasrah sajalah sama yang diatas, yang penting kita tetap semangat," kata dia.

Tak lupa dia mengucapkan terima kasih kepada Kapal Ikan Jepang dan Kapal Australia serta pemerintah Indonesia, yang telah menolongnya dan rekan-rekannya. "Terima kasih kepada Jepang, Australia dan Indonesia yang sudah menjembatani kita pulang dan bertemu keluarga," ujar Murdiono.

Seperti yang diberitakan, sebelumnya kapal penangkap ikan, KM Bandar Nelayan 188 mengalami kebocoran sehingga nyaris tenggelam di Samudra Hindia. Informasi tentang peristiwa yang terjadi pada Kamis (13/5) lalu, itu didapat Basarnas sekitar pukul 09.10 Wita.

Kapal tersebut, bertolak dari Pelabuhan Benoa, Bali, sejak tanggal 8 April 2021 menuju Fishing Ground. Posisi kejadian koordinat 31° 10.70' S 102° 16.32' E radial 206°/ 1.520 Nm dari Kantor Basarnas Bali dan radial 270°/ 697Nm dari Perth Australia.

"Pihak Basarnas berkoordinasi dengan JRCC Australian untuk mengambil aksi," kata Gede Darmada Kepala Kantor Basarnas Bali, Jumat (21/5).

Kemudian, JRCC langsung mengeluarkan broadcast darurat kepada kapal- kapal di area tersebut dan mengerahkan Perth Challenger menuju lokasi. Setelah, ditemukan posisi kapal, selanjutnya menjatuhkan dua sekoci penyelamat. Akhirnya pada Sabtu (15/5) pukul 07.00 WIB diterima info dari Japan CG ke JRCC Australia bahwa FV Fukuseki Maru 15 telah menyelamatkan sebanyak 20 ABK KM Bandar Nelayan.

"Selanjutnya ditransfer ke kapal Australia Hmas Anzac dan dibawa ke Australia," tandasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terombang-ambing Dua Hari karena Patah Kemudi, Kapal Nelayan Sulawesi Tenggara Terdampar dan Tenggelam di Kupang
Terombang-ambing Dua Hari karena Patah Kemudi, Kapal Nelayan Sulawesi Tenggara Terdampar dan Tenggelam di Kupang

Kapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.

Baca Selengkapnya
Demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga, Para Nelayan Ini Rela Kehujanan di Kapal dan Terombang-ambing di Tengah Laut
Demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga, Para Nelayan Ini Rela Kehujanan di Kapal dan Terombang-ambing di Tengah Laut

Potret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.

Baca Selengkapnya
Kapal Nelayan Asal Rembang Bermuatan 16 ABK Tenggelam di Karimunjawa, Begini Kesaksian Korban Selamat
Kapal Nelayan Asal Rembang Bermuatan 16 ABK Tenggelam di Karimunjawa, Begini Kesaksian Korban Selamat

Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan

Baca Selengkapnya
Momen Kru Kapal Selamatkan 6 Orang Nelayan yang Terombang-Ambing di Lautan Ini Viral, Bikin Haru
Momen Kru Kapal Selamatkan 6 Orang Nelayan yang Terombang-Ambing di Lautan Ini Viral, Bikin Haru

Momen kru kapal evakuasi enam nelayan yang terombang-ambing di lautan karena kapalnya tenggelam ini bikin warganet terharu.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Ingin Kabur dari Serbuan Jepang, Ini Kisah Pelarian Orang-Orang Belanda di Pelabuhan Cilacap
Ingin Kabur dari Serbuan Jepang, Ini Kisah Pelarian Orang-Orang Belanda di Pelabuhan Cilacap

Pelabuhan Cilacap menjadi pintu satu-satunya untuk kabur dari Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Tak Ada yang Mau Menolong, Aksi Heroik Ayah Lindungi 3 Anaknya Terombang-ambing di Laut Selama 2 Jam Ini Viral
Tak Ada yang Mau Menolong, Aksi Heroik Ayah Lindungi 3 Anaknya Terombang-ambing di Laut Selama 2 Jam Ini Viral

Tak ada yang mau menolong, aksi heroik nelayan lindungi anak-anaknya saat terombang ambing di lautan selama 2 jam ini viral.

Baca Selengkapnya
Hilang Misterius 120 Tahun Lalu, Kapal Ini Ditemukan Penyelam Secara Tidak Sengaja
Hilang Misterius 120 Tahun Lalu, Kapal Ini Ditemukan Penyelam Secara Tidak Sengaja

Kapal ini tenggelam bersama seluruh krunya pada 1904.

Baca Selengkapnya
Puluhan WNA Diduga Imigran Gelap Terdampar di Sukabumi, Begini Kronologinya
Puluhan WNA Diduga Imigran Gelap Terdampar di Sukabumi, Begini Kronologinya

Mereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.

Baca Selengkapnya
Pemuda Ini Ceritakan Pengalaman Mudik ke Jambi Naik Kapal, Terjebak 13 Jam di Pelabuhan Merak
Pemuda Ini Ceritakan Pengalaman Mudik ke Jambi Naik Kapal, Terjebak 13 Jam di Pelabuhan Merak

Pria ini pun kembali melakukan sujud syukur usai menginjakkan kaki di tanah Lampung sebelum melanjutkan perjalanan ke Jambi.

Baca Selengkapnya
Kapal Wisata Kembali Kandas di Labuan Bajo, Puluhan Turis Asing Diangkut Kapal Penyelamat
Kapal Wisata Kembali Kandas di Labuan Bajo, Puluhan Turis Asing Diangkut Kapal Penyelamat

Kapal Wisata bernama KM Duta Samota dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang membawa 33 wisawatan asing ke Labuan Bajo kandas di perairan Pulau Kelor.

Baca Selengkapnya
Kapal Barang dari Tanjung Balai Terombang-ambing di Selat Malaka, 11 ABK Diselamatkan Nelayan
Kapal Barang dari Tanjung Balai Terombang-ambing di Selat Malaka, 11 ABK Diselamatkan Nelayan

Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.

Baca Selengkapnya