Ketika Nabi Muhammad SAW Perintahkan Zaid bin Tsabit Belajar Bahasa Yahudi
Merdeka.com - Zaid bin Tsabit adalah salah seorang sahabat Rasulullah yang cerdas dan cakap. Karena itulah, Nabi Muhammad SAW mempercayakan kepadanya sebagai penulis wahyu.
Setiap kali wahyu turun, Nabi Muhammad SAW, mendiktekannya kepada Zaid bin Tsabit. Zaid kemudian langsung menghafal dan menuliskannya ke pelepah kurma, kulit hewan, batu dan lainnya.
Di samping itu, Nabi Muhammad SAW, juga menugaskan Zaid bin Tsabit untuk menulis surat-surat untuknya. Nabi mendikte dan Zaid kemudian menuliskannya.
-
Siapa yang diutus oleh Allah dalam Surat Yasin? Surat Yasin dimulai dengan menyebutkan bahwa Rasulullah SAW adalah rasul yang diutus oleh Allah untuk memberikan peringatan kepada umat manusia.
-
Siapa yang menulis surat? Dari siswi baru, Dewi Cahya
-
Siapa nabi yang diutus ke kaum Tsamud? Nabi yang diutus untuk kaum Tsamud adalah Nabi Saleh.
-
Siapa yang menulis surat itu? Surat itu sebenarnya ditulis oleh fisikawan Hungaria, Leo Szilard dengan bantuan ilmuwan lain, namun ditandatangani Einstein untuk menarik perhatian presiden karena statusnya sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa.
-
Siapa yang diutus Allah SWT untuk menyampaikan pesan-Nya? Sebagaimana diketahui, Al-Quran menjelaskan secara rinci tentang tugas dan peran para Rasul. Selain itu, di dalam Al-Quran juga dijelaskan bagaimana mereka menyeru manusia untuk beriman kepada Allah SWT.
-
Surat apa yang dibaca saat kirim Yasin? Biasanya, sebelum membaca doa Yasin, diawali terlebih dahulu dengan membaca Surat Al Fatihah, baru kemudian membaca Surat Yasin secara lengkap.
Jika penerima surat tidak berbahasa Arab, maka tugas Zaid bin Tsabit adalah menerjemahkannya ke dalam bahasa mereka. Oleh sebab itu,Zaid bin Tsabit dituntut menguasai banyak bahasa.
Dalam buku Hayatush Shahabah karya Syekh Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi, Nabi Muhammad SAW, pernah memerintahkan Zaid bin Tsabit untukmempelajari aksara Yahudi. Hal itu bermula ketika suatu hari orang-orang yang tengah menghadap Nabi menyampaikan bahwa ada seoranganak dari Bani Najjar, salah satu suku Yahudi yang mendiami Jazirah Arab, telah menghafal 17 Surat Alqur’an.
Nabi takjub setelah mendengar anak tersebut bisa membaca Al-Qur’an. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW, memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mempelajari aksara Yahudi, baik lisan maupun tulisan. Alasannya, agar Zaid bin Tsabit bisa menerjemahkan kata-kata yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, ketika berinteraksi dengan orang Yahudi, baik dalam hal surat-menyurat atau pun berpidato di hadapan mereka.
"Wahai Zaid, pelajarilah untukku aksara Yahudi, karena demi Allah, aku tidak merasa aman terhadap suratku dari orang Yahudi," kata Nabi Muhammad SAW.
Zaid bin Tsabit kemudian mempelajari aksara Yahudi. Dalam kurun waktu setengah bulan, dia berhasil menguasai bahasa Yahudi, baik lisan maupun tulisan.
Jika Nabi Muhammad SAW, hendak mengirimkan surat kepada komunitas Yahudi, maka Zaid bin Tsabit menuliskannya. Zaid juga yang menerjemahkan ketika Nabi Muhammad SAW, menerima surat dari mereka.
Tidak hanya itu, Nabi Muhammad SAW, juga memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mempelajari bahasa-bahasa asing lainnya seperti BahasaSuryani. Karena pada saat itu, Nabi tengah menerima surat dari suku yang berbahasa Suryani. Sementara para sahabat tidak ada yangmemahami bahasa tersebut.
"Telah datang kepadaku surat, dan aku tidak ingin dibaca sembarang orang. Nah, bisakah engkau (Zaid bin Tsabit) mempelajari aksara Ibrani?” tanya Nabi Muhammad SAW.
Zaid menyanggupi permintaan Nabi. Dia kemudian berhasil menguasai bahasa tersebut setelah mempelajarinya selama 17 malam.
Dikutip dari nu.or.id, dalam mendakwahkan Islam, Nabi Muhammad SAW, tidak hanya menyampaikannya secara langsung di hadapan umatnya tapi juga melalui surat-menyurat. Biasanya Nabi menggunakan metode dahwah tersebut untuk mengajak para raja-raja di wilayah Jazirah Arab dan sekitarnya agar memeluk Islam.
Di antara raja-raja yang pernah mendapatkan surat dari Nabi Muhammad SAW, adalah Muqawqis (Raja Qibthi di Mesir), Heraclius (Kaisar Romawi Timur) dan Raja Najasyi (Penguasa Habasyah). Kemudian Gassan Jabalah bin Aiham (Raja Thaif), Negus (Penguasa Abessinia), Munzir bin Sawi (Penguasa Bahrain) dan Kisra (Penguasa Persia).
Tentu saja, para raja tersebut tidak semuanya menguasai bahasa Arab. Oleh sebab itu, Nabi perlu memiliki penulis pribadi yang menguasai bahasa-bahasa mereka. Sehingga pesan yang hendak disampaikan Nabi Muhammad SAW, bisa dipahami mereka. Dan penulis pribadi Nabi yang menguasai banyak bahasa adalah Zaid bin Tsabit. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia masuk islam gara-gara akhlak Nabi Muhammad SAW yang begitu penyayang dan tenang menahan emosi.
Baca SelengkapnyaMaulid Nabi adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Momen ini bisa kita isi dengan membaca dzikir-dzikir.
Baca SelengkapnyaBerikut cara beriman kepada Kitab Allah sebelum Al-Qur'an yang wajib dilakukan umat Muslim.
Baca SelengkapnyaRawi maulid adalah bacaan yang berisi tentang riwayat, pujian, dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang biasanya dibacakan pada peringatan maulid Nabi.
Baca Selengkapnya