Ketum PBNU sebut Megawati bangun masjid untuk kenang Taufik Kiemas
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati melakukan pertemuan di kediamannya dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Pertemuan tersebut dilakukan kurang lebih selama satu jam.
Said Aqil mengatakan, ada beberapa hal yang dibahas saat bertemu dengan Megawati. Salah satu yang dibahas yaitu soal pembangunan masjid yang akan dibangun oleh Megawati di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
"Pertama sudah agak lama saya tidak berjumpa dengan Bu Mega, yang notabene sudah dekat sekali saat umroh dan haji bareng dengan saya. Kedua kita tukar pikiran, PDIP akan membangun masjid besar di depan kantor di Lenteng Agung," kata Said Aqil usai lakukan pertemuan di kediaman Megawati, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10).
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Dimana letak Masjid Agung? Berada di kawasan Kota Kediri, Masjid Agung Kediri adalah salah satu destinasi yang banyak disinggahi oleh para wisatawan.
-
Dimana Mbah Mulyadi mendirikan masjid? Pada 1674, Mbah Mulyadi mendirikan masjid di Kampung Jetis dan diberi nama Masjid Jamik Al-Abror.
-
Mengapa masjid ini penting? Masjid yang berasal dari abad ke-12 ini dibangun di lokasi di mana dinasti Almohad mendirikan ibu kota pertamanya di lembah terpencil di Pegunungan Atlas sebelum akhirnya merebut Marrakech.
-
Dimana Mbah Muljadi mendirikan masjid? Masjid yang berada di samping mal ini merupakan pusat penyebaran Islam di Kota Lumpur Masjid Jami' Al Abror di Jalan Kauman Desa Pekauman merupakan salah satu saksi bisu sejarah berdirinya Kabupaten Sidoarjo.
Ketika membahas soal pembangunan masjid yang akan dibangun oleh Megawati, dirinya sempat menanyakan terkait bangunan masjid tersebut yang menyerupai bangunan khas Sumatera.
"Saya tanya gambarnya, terus dijawab sama Bu Mega itu mengenang Pak Taufik Kiemas yang dari Sumatera," ujarnya.
Saat mendengar alasan Megawati, Said Aqil langsung memberikan saran kepada Megawati untuk nama masjid yang akan dibangunnya itu. Rencana pembangunan masjid itupun juga untuk menepis kalau PDIP kurang perhatian terhadap Islam.
"Saya saran kalau begitu nama masjidnya Taufiqul Khair yang artinya kebaikan taufiq. Ini juga untuk menepis PDIP kurang perhatian sama umat Islam. Di kantor DPP PDIP Diponegoro juga ada masjid di lantai bawah," ucapnya.
Selain itu, Said Aqil mengaku, jika selama ini hubungan antara NU dengan PDIP sudah berjalan cukup lama, bahkan hubungan itu terjalin sejak zaman perjuangan bangsa Indonesia pada saat penjajahan Belanda maupun Jepang dulu.
"Ketiga pemetaan situasi nasional, kita semua NU dengan PDIP atau ulama dengan Nasionalis selalu merapatkan barisan, selalu sama pemikiran dengan keberadaan NKRI ini. Kalau tidak sama, berarti mengingkari sejarah," ngakunya.
Lebih lanjut, Said Aqil menuturkan, jika para kiai pendiri NU juga selalu dekat dengan para tokoh nasionalis termasuk Presiden pertama RI Soekarno.
"Dulu Bung Karno dekat dengan KH Wahab Hasbulloh, Islam NU selalu bergandengan tangan dengan nasionalis. Kalau sedikit saja tidak sama, berarti mengingkari sejarah," tandasnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat dipadati awak media
Baca SelengkapnyaTerlebih, Mahfud Md juga sempat menjadi Anggota Dewan Pengarah BPIP.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut Megawati memiliki ikatan batin yang kuat dengan Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaHanya tinggal menunggu rapat pengurus DPP PDIP untuk membahas kapan pertemuan dengan Cak Imin dan PKB digelar.
Baca SelengkapnyaSecara garis besar, PDIP mengungkap, pertemuan Ridwan Kamil dengan Megawasti membahas tentang benang merah perjuangan dari Bung Karno.
Baca SelengkapnyaSenyum Megawati saat rapat perdana masa kampanye dengan TPN di Kebon Sirih.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku tidak membahas soal cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo
Baca SelengkapnyaMegawati yang mengenakan pakaian serba hitam nuansa merah, mendekat ke arah kelompok gamelan di bagian tengah lantai dasar gedung itu.
Baca SelengkapnyaSudirman memandang pertemuan antara dua elite itu pasti akan menghasilkan pembahasan yang substansial untuk bangsa
Baca SelengkapnyaDiketahui pelantikan presiden terpilih akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaMenjadi elit PDIP dan langganan sebagai Anggota DPR RI tidak diperoleh dengan mudah begitu saja oleh MH Said Abdullah.
Baca SelengkapnyaPenugasan dari Megawati Soekarnoputri ke Puan Maharani untuk bertemu Cak Imin dan Airlangga Hartanto.
Baca Selengkapnya