Said Abdullah Cerita Awal Mula Bertemu Megawati
Menjadi elit PDIP dan langganan sebagai Anggota DPR RI tidak diperoleh dengan mudah begitu saja oleh MH Said Abdullah.
Menjadi elit PDIP dan langganan sebagai Anggota DPR RI tidak diperoleh dengan mudah begitu saja oleh MH Said Abdullah. Said sejak remaja telah menempuh sejumlah tantangan berliku serta menempa diri dengan keras hingga saat dewasa mendapatkan kesuksesan di jalur politik.
Pada suatu kesempatan, Said bercerita tentang awal mula kedekatannya dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Said menyebut Megawati terjun ke politik pertama kali sekitar tahun 1986. Ketika itu dengan masuknya Megawati ke Partai Demokrasi Indonesia (PDI) membuat seluruh kader memiliki tambahan semangat baru untuk berjuang di zaman orde baru.
"1986, Ibu Megawati masuk PDI. Ia menjadi energi baru ketika itu. Seorang Soekarnois," kata Said Abdullah.
Kemudian perkenalan Said dengan Megawati juga terjadi di tahun-tahun tersebut. Pada 1986, Said sudah menjadi Ketua DPC PDI Kabupaten Sumenep. Pada suatu kesempatan, Megawati bersama Ketua PDI ketika itu, Soerjadi mampir ke Sekretariat PDI Sumenep. Di mana Sekretariat PDI Sumenep adalah rumah Said sendiri.
Saat baru masuk ke rumahnya, kata Said, Megawati meneteskan air mata. Karena di ruang tamunya, Said memasang foto Soekarno yang dikelilingi dengan sebuah rantai.
"Ibu masuk, meneteskan air mata. Waktu itu kami masih menyapanya Mbak Mega. Ia menangis melihat gambar bapaknya Sang Proklamator, pahlawan republik ini," cerita Said.
Semenjak saat itu Said menjadi dekat dengan Megawati.
Cerita berlanjut ketika Said Abdullah hijrah ke Jakarta. Sebelum itu, Said sering bolak balik Madura-Jakarta untuk pertemuan DPC PDI. Kemudian Said memutuskan menetap di Jakarta.
Di awal berada di ibu kota, Said diayomi oleh mendiang suami Megawati, Taufik Kiemas. Menurut Said, Taufik tanpa memandang dari mana asal Said banyak memberikan bantuan kepadanya untuk memulai hidup baru di Jakarta.
"Setelah hijrah ke Jakarta, dibiayai pak Taufik Kiemas. Bagaimana perlakuan Pak Taufik ketika itu, dengan ringan keluarkan uang dari kantongnya. Alhamdulillah," ujar Said.