Kisah adik Amrozi yang kini gencar ceramah bahaya terorisme
Merdeka.com - Ali Fauzi Manzi, mantan teroris adik kandung dari teroris Amrozi dan Ali Imron menyampaikan ceramah tentang bahaya terorisme di hadapan 1.853 prajurit TNI, Selasa, (22/5). Ceramah berlangsung di masjid Hasanuddin, Makodam XIV/Hasanuddin.
Mantan kepala instruktur perakit bom Jamaah Islamiyah (JI) ini mengawali ceramahnya usai salat zuhur berjamaah dengan minta maaf.
"Saya minta maaf dengan kejadian-kejadian bom beberapa tahun silam yang saya lakukan bersama saudara-saudara saya, sahabat-sahabat saya dan murid-murid saya," kata perakit bom adik dari para pelaku bom di Legian, Bali tahun 2002 lalu ini.
-
Bagaimana Marsekal TNI Fadjar memulai karier militernya? Ia memulai karier militernya pada tahun 1988 dengan mengikuti Akademi Angkatan Udara.
-
Dimana Alwi Fadli ditikam? Alwi Fadli (25) tewas bersimbah darah di depan kos kekasihnya, Perumahan Bukamata Residence Blok Pinang, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar pukul 05.30 Wita, Senin (8/1).
-
Kapan Ali pindah sekolah? Kunjungan Mulan Jameela kali ini bukan hanya untuk mengambil rapor, tetapi juga menjadi momen perpisahan. Muhammad Ali akan pindah ke sekolah lain untuk tahun ajaran berikutnya.
-
Apa yang dilakukan Taruna Silalahi setelah masuk Akmil? Selama Menjadi Taruna dan Perwira TNI, TB Silalahi Dikenal Sebagai Perwira Yang Cerdas Dia lulus tahun 1961. Karirnya meningkat terus.
-
Dari mana Zainul berasal? Pria yang sering dipanggil Zain atau Zainul ini berasal dari Bangka Belitung.
-
Dimana Mas Mansoer menimba ilmu agama? Pada tahun 1908, Mas Mansoer menunaikan ibadah haji sekaligus bermukim di Mekkah untuk menimba ilmu agama kepada Kyai Mahfudz dari Pesantren Termas, Pacitan. Mas Mansoer belajar di Mekkah selama empat tahun.
Ali Fauzi Manzi yang pernah ke Mindanao Filipina mendirikan camp pelatihan militer ini kemudian mengisahkan bagaimana dia mulai mengenal bom di usia 18 tahun dan bergabung bersama saudara-saudaranya hingga menyadari jalannya itu salah dan kini kembali ke ajaran agama Islam yang penuh degan kedamaian.
Dia juga menjelaskan tren teror bom di Indonesia mulai dengan teror bom yang terkenal dengan istilah bom mobil, bom pipa, bon rompi, bom panci, hingga bom keluarga yang dipilih oleh keluarga Dita di Surabaya baru-baru ini.
"Saya sudah beberapa kali ceramah di depan prajurit TNI tapi terbesar di tempat ini. Saya cukup bangga bisa bersinergi dengan kawan-kawan TNI," ujarnya kepada wartawan didampingi Mayjen TNI Agus Surya Bakti, Pangdam XIV/Hasanuddin sesaat sebelum meninggalkan masjid Hasanuddin.
Dulu, cerita dia, bermusuhan dengan TNI dan Polri namun sekarang sangat akrab seperti saudara. Dia lantas berterima kasih diberi forum untuk mensosialisasikan tentang bahaya terorisme.
"Dulu kami didoktrin oleh senior-senior bahwa TNI dan Polri itu bagian dari thogut yang bahasa kasarnya syaitan. Tetapi setelah saya lihat fakta-fakta di lapangan, sungguh jauh panggang dari api. Mereka (TNI-Polri) baik sekali, ramah, salatnya mungkin lebih khusyu'. Banyak saya temukan anggota TNI, Polri jauh lebih baik dari saya secara pribadi," kata Ali Fauzi Manzi.
Dia berterima kasih kepada Mayjen TNI Agus Surya Bakti yang punya andil merubah hidupnya. Karena setelah bertemu jenderal dua bintang itu, perubahan besar terjadi pada dirinya. Dia kemudian meninggalkan paham-paham terorisme dan kini menjadi bagian dari gerakan melawan terorisme.
Target terbesar dalam hidupnya kini, kata Ali, adalah terus mengkampanyekan perdamaian di nusantara dengan lingkar perdamaian bersama sahabat-sahabat lainnya. Terus mengupayakan jangan lagi ada tindak pidana terorisme dan membumikan perdamaian di bumi nusantara.
Mayjen TNI Agus Surya Bakti mengungkap, memang di tahun 2012 lalu saat masih menjabat Deputi Pencegahan di BNPT salah satu tugasnya adalah meluruskan kembali hidup mereka yang tersesat dalam dunia terorisme.
"Tidak hanya beliau (Ali Fauzi Manzi) tapi banyak hanya saja tidak bisa kami jelaskan semua karena akan membahayakan mereka. Tapi itulah yang dilakukan BNPT yang tidak terekspos. Ini saja saya ungkap karena beliau sendiri yang mengaku," kata Mayjen TNI Agus Surya Bakti.
Agus bercerita setelah para teroris ditangkap polisi, maka tugas BNPT adalah melakukan pendekatan dengan menjelaskan tentang hidup berbangsa, bernegara. Sekaligus mengajarkan bagaimana agama Islam mengajarkan tentang kedamaian.
"Mereka yang berani tampil kami bawa keliling Indonesia, menceritakan pengalamannya, beri testimoni kepada masyarakat tentang bahayanya terorisme," ujar Agus Surya Bakti.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah inspiratifnya ini pun viral dan menuai perhatian.
Baca SelengkapnyaJamaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Akan Patuh Pada NKRI
Baca SelengkapnyaRaja Juli mengajak masyarakat bersama-sama menjaga tanah wakaf dengan melakukan sertifikasi.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca SelengkapnyaKelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?
Baca SelengkapnyaHal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berkisah mengenai kehidupannya di masa lampau. Terungkap, dia pernah sengaja menghilang dari kehidupan lama.
Baca SelengkapnyaHanya sekitar tujuh bulan sejak terpapar paham radikal dari media sosial, HOK sudah nekat mempelajari cara peracikan bahan peledak.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum Munarman, Aziz Yanuar menyebut selepas dari lapas Salemba, kliennya berencana untuk sowan ke Habib Rizieq.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaBahkan jin penunggu wilayah itu disebut ikut jadi santri pada masa awal ponpes ini berdiri.
Baca SelengkapnyaAlumni bernama Adi Maulana ini menceritakan pengalamannya enam tahun menimba ilmu di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin.
Baca Selengkapnya