Kisah Anin, paedofil dan guru bela diri asal Cianjur
Merdeka.com - Belum lepas ingatan kita mengenai pemberitaan paedofil yang terjadi di Jakarta Internasional School (JIS), lalu muncul pemberitaaan Emon yang dijuluki raja sodomi asal Sukabumi. Dan sekarang, cerita mengenai Anin pun muncul dengan permasalahan yang sama.
Lagi-lagi predator yang ingin memuaskan nafsu birahinya dengan tindakan yang membuat kita mengertak marah. Entahlah, rasa-rasanya hukuman penjara tak cukup untuk menghukum predator-predator seks terhadap anak di bawah umur tersebut.
Anin (39) merupakan pelaku tindakan sodomi terhadap puluhan anak di Kampung Cipongpok, Desa Simpang, Kecamatan Takokak, Cianjur. Namun, sedikit berbeda dengan Pelaku JIS dan Emon yang menyodomi anak sekolah dasar, Anin memilih mangsa yang umurnya beranjak remaja, yaitu kisaran 15-18 tahun.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa korban disekap dan diperkosa? Setiap informasi dan dugaan terkait keberadaan pelaku, petugas langsung meluncur.'Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku yang belum tertangkap,' kata Umi.
Umumnya pelaku tindakan pelecehan seksual yang menyimpang dilatarbelakangi dengan pengalaman masa lalu. Mereka yang dulunya menjadi korban, besar kemungkinan ke depannya menjadi pelaku. Hal ini bisa dilihat dari pelaku JIS dan Emon, yang menjadi korban sebelum mereka terkenal menjadi pelaku paedofil dan terpaksa mendekam di penjara.
Tak terkecuali dengan Anin, dia menuturkan perbuatannya melakukan tindakan seksual kepada sesama jenis, dilatarbelakangi hal yang sama yang dialaminya puluhan tahun lalu. Setiap kali melihat pemuda, hasrat seksualnya tidak dapat dibendungnya.
"Saya pernah menjadi korban ketika umur saya baru 15 tahun. Saya mulai melakukan hal yang sama sejak pertengahan tahun 2013," ungkap Anin, seperti dikutip dari Antara, Senin (26/5).
Untuk membuat korban masuk dalam perangkapnya, Anin memasang umpan yang jitu, yaitu dengan mengiming-imingi korban yang disodominya dengan ilmu kekebalan tubuh dan ilmu pelet. Sesuatu yang sering diidamkan para remaja pria.
"Saya iming-imingi mereka dengan ilmu kekebalan tubuh dan pelet," ujar Anin mengakuinya.
Aksi Anin menyodomi korbannya berakhir sudah. Saat ini label predator sodomi yang disandangnya, membuat dia terpaksa mendekam di balik penjara Polres Cianjur.
Kepada petugas kepolisian, Anin mengakui jumlah korban yang sudah digaulinya adalah 27 orang. Korban tersebut semuanya berjenis lelaki dan merupakan murid yang belajar ilmu beladiri dengannya.
"Hingga saat ini pelaku hanya mengakui 27 orang korban yang digaulinya dengan iming-iming diberikan ilmu kekebalan tubuh dan sejumlah ilmu lainnya seperti ilmu pelet," ujar Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti.
Saat ini, penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap Anin di Mapolres Cianjur, guna mengungkap adanya korban lain. Polisi masih menyelidiki kemungkinan korban lain selain 27 orang pemuda yang telah memberikan kesaksian dan melaporkan perbuatan pelaku.
"Dalam pertemuan di balai desa setempat, kami mengimbau warga untuk melapor dan kami akan merahasiakan identitas mereka, guna mengungkap tuntas perbuatan pelaku," ucapnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vonis yang dijatuhkan kepada terdakwa sesuai dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Baca SelengkapnyaTersangka menipu dengan mengaku sebagai kiai untuk mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Hikmah Al Kahfi
Baca SelengkapnyaSaat ini guru silat bernama Baharudin (56) itu ditahan polisi untuk kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus AW (58), tersangka predator anak di Kecamatan Kotabaru, Karawang. Residivis ini ditangkap setelah sejumlah orang tua melaporkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSaat digerebek, pelaku sedang melancarkan aksi tak terpujinya.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaModusnya, menggunakan identitas palsu untuk memperdaya lawan jenis atau dikenal dengan Love Scamming.
Baca SelengkapnyaSeorang montir di Palembang inisial B (30), diduga melakukan aksi sodomi terhadap lima bocah laki-laki.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan bahwa tindakan tidak terpuji tersebut telah terjadi sejak Januari 2023 hingga Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPelaku menjanjikan jajanan kepada pelaku agar mau ikut.
Baca Selengkapnya