Kisah Elang Jawa, aktivis pecinta alam yang tergila-gila dengan ular
Merdeka.com - Ratusan ular pernah ditangkapnya, bukan untuk dibunuh tapi untuk diselamatkan. Penjinak ular ini bernama Erwandi Supriadi yang lebih akrab dipanggil Elang Jawa.
Sedari kecil dirinya gemar terhadap reptil melata itu sampai memelihara ular Sanca yang diberi nama Benita. Elang sendiri kerap diminta tolong untuk menangkap ular-ular yang sering nyasar ke rumah warga. Aktivis pecinta alam ini memang tidak memiliki rasa takut dengan ular, justru dia sangat mencintai ular.
"Masyarakat takut ular karena banyaknya mitos dan pandangan negatif tentang ular. Padahal tidak semua ular itu berbisa. Kita butuh ular agar ekosistem alam tetap berjalan dengan baik. Waspada boleh, tapi jangan dibunuh," tutur Elang di Citayam Depok, Selasa (17/2).
-
Dimana ular sanca ditemukan? Penangkapan ular sanca batik sepanjang 4 meter di Lengkong Gudang Barat RT004/001, Kota Tangerang Selatan, Banten, Selasa (19/3) dini hari, berlangsung dramatis.
-
Dimana habitat Elang Jawa? Habitat alami Elang Jawa meliputi hutan-hutan pegunungan, hutan primer, dan hutan sekunder di dataran tinggi.
-
Dimana ular ditemukan di Jakarta? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
-
Di mana elang Jawa tinggal? Habitat yang disukai elang jawa adalah ekosistem hutan hujan tropis yang selalu hijau, mulai dari dataran rendah hingga daerah yang lebih tinggi dengan ketinggian mencapai 2.200 meter dan kadang-kadang 3.000 meter di atas permukaan laut.
-
Siapa yang sering menjadi mangsa ular sanca kembang? Di alam liar, ular ini memakan berbagai jenis mangsa kebanyakan burung dan mamalia, termasuk spesies besar seperti rusa atau babi hutan.
-
Kenapa warga menangkap ular sanca? 'Awalnya pPemilik rumah Bapak Lani lalu memeriksa kandang ayam ternyata ada ular sanca berukuran sekitar 4 meter yang sudah melalap 3 ekor ayamnya,' ungkap Ahmad Bary.
Saat bertandang ke kediamannya, sudah bisa terlihat kalau Elang memang bersahabat dekat dengan ular. Di ruang tamu terlihat beberapa jenis ular, salah satunya adalah ular Cobra. Cobra dengan bisa yang mematikan itu ditempatkan dalam sebuah akuarium besar. Ular tersebut didapatnya di salah satu rumah warga.
Seminggu yang lalu, Elang kembali menangkap ular berbisa jenis Welang Weling. Beberapa warga yang ketakutan yang melihat ular itu memanggil Elang. Hanya butuh waktu tidak lebih dari 5 menit ular berbisa tersebut sudah berhasil digenggamnya.
"Dulu, sebelum gabung di Sioux, ular yang saya tangkap saya bunuh. Lama-lama kasihan juga, sekarang saya tahu, ular adalah sahabat kita. Jadi menangkap ular itu dalam rangka untuk menyelamatkan mereka," ujar dia.
Siuox merupakan sebuah yayasan komunitas para pecinta ular. Elang bergabung dengan komunitas ini pada tahun 2006. Di Sioux ini Elang diangkat untuk memimpin divisi SSR (Sioux Snake Rescue) yang tugasnya merawat ular-ular yang berkeliaran di rumah warga untuk diselamatkan dan kemudian dilepaskan di alam bebas.
Ratusan ular sudah ditaklukkan Elang, mulai dari ular yang tidak berbisa, bisa stadium menengah, hingga ular dengan bisa yang mematikan. Meski begitu Elang tidak mau disebut pawang ular, dirinya lebih suka disebut snake handler. Kebanyakan ular yang ditangkap Elang itu adalah ular-ular yang berkeliaran di perumahan dan perkotaan. Ini menunjukkan bahwa di perkotaan seperti Jakarta pun banyak ular-ular yang berkeliaran.
"Ular itu jenis hewan liar berbahaya yang habitatnya paling dekat dengan manusia. Jadi meskipun suasana perkotaan dan perumahan, ular masih sangat mungkin ada selama di situ ada mangsa makanan mereka," jelas dia.
Meskipun sudah kawakan dalam menghadapi ular liar, bukan berarti Elang tidak pernah digigit. Banyak pengalaman dramatis dan membahayakan saat Elang menghadapi ular-ular liar. Salah satunya adalah saat Elang dan tim SSR menangkap seekor Sanca (Phyton) berukuran tiga meter di rumah salah satu warga di Jakarta Barat.
"Warga telepon, katanya ada ular sanca sebesar lengan di rumahnya. Sewaktu evakuasi kesana ternyata besarnya dua kali lengan. Waktu teman-teman lagi nongkrong dan hanya bawa alat seadanya," terang dia.
Sanca dengan berat 4 kilogram tersebut jatuh dari atas plafon dan bersembunyi di bawah meja komputer. Sanca ini ternyata sangat agresif. Elang dan tim SSR membutuhkan waktu setengah jam lebih hingga Sanca galak tersebut bisa dievakuasi.
Kini, Elang bersama komunitas Sioux berusaha mengedukasi masyarakat tentang ular. Mereka sering mengadakan penyuluhan dan pelatihan menangani ular liar yang berkeliaran. Berbagai kalangan mulai dari anak sekolah, perusahaan, kampus, hingga TNI sering meminta Elang untuk memberikan pelatihan. Mereka siap 24 jam dipanggil untuk membantu warga mengatasi permasalahan ular liar di rumahnya.
"Masyarakat tidak perlu takut ular. Tidak semua ular berbahaya. Dari 400 jenis hanya 10 persen saja yang berbisa. Kalau ada ular masuk rumah, tidak perlu panik. Amankan ularnya, jangan biarkan kabur lalu hubungi kami," tandas dia.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda.
Baca SelengkapnyaAura Kasih dan putrinya, Arabella, menunjukkan keberanian bermain dengan ular-ular. Simak potret keduanya di sini.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan proses pelepasan burung elang Jawa di alam.
Baca SelengkapnyaTak sedikit para kolektor yang menjadikan ular sanca sebagai binatang peliharaan.
Baca SelengkapnyaUlar sawah menjadi penyeimbang ekosistem sawah karena bisa memangsa tikus karena tergolong hama yang merusak tanaman.
Baca SelengkapnyaMereka berhasil menaklukan seekor ular sanca berukuran besar. Sayangnya, mereka menangkap ular tersebut dengan cara yang dinilai kurang pantas.
Baca SelengkapnyaBerikut, adalah penampakan elang Filipina yang sedang menyantap monyet hasil buruannya .
Baca SelengkapnyaPria ini berhasil menangkap ular jenis kobra dengan panjang kurang lebih 3 meter.
Baca SelengkapnyaAksi emak-emak tangkap ular dengan tangan kosong, lalu banting ke tanah lantaran kesal.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan sebagai komitmen korporasi dalam menjaga keanekaragaman hayati di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaLandak yang dipelihara oleh Sukena juga sempat mendapat ritual upacara bertepatan dengan Hari Suci Tumpek Kandang.
Baca SelengkapnyaNiat jalan-jalan, wanita dan keluarganya temui sarang ular. Tampak ada 10 lebih ular sanca dan telurnya.
Baca Selengkapnya