Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Hasan Abas, Warga Pandeglang 19 Tahun Mengabdi jadi Asisten Imam Masjid Nabawi

Kisah Hasan Abas, Warga Pandeglang 19 Tahun Mengabdi jadi Asisten Imam Masjid Nabawi Hasan Tata Abas, asisten imam Masjid Nabawi. ©Media Center Haji 2023

Merdeka.com - Hasan Tata Abas bekerja dalam senyap. Sebagai asisten imam Masjid Nabawi, Madinah, tak banyak yang mengenalnya. Meski dalam hampir 20 tahun terakhir, dia satu-satunya orang Indonesia yang berada dalam posisi itu. Tidak sembarang orang yang dipilih.

Setiap hari, sebelum subuh, Hasan memulai aktivitasnya di Maarots Kadimiyah, Masjid Nabawi, lokasinya tepat di depan pintu 309. Setelah ashar, Hasan pindah ke salah satu ruangan di Masjid Nabawi. Waktu kerjanya berakhir bakda isya.

Mengabdi sejak 2004, Hasan mengaku tidak pernah membayangkan bisa menjadi asisten imam Masjid Nabawi. Saat itu, dirinya baru saja menyelesaikan pendidikannya di pondok pesantren di Pandeglang, Banten.

Orang lain juga bertanya?

"Awalnya karena kebutuhan ekonomi. Saat itu, baru punya anak satu, saya memutuskan untuk ikut beasiswa gratis di Universitas Islam Madinah (UIM). Dengan izin Allah saya bisa lulus," ujar saat ditemui tim Media Center Haji, Rabu (7/6) lalu.

Hasan bertugas membantu dan melayani Syekh Abdul Muhsin bin Muhammad al-Qasim, satu dari tujuh Imam Masjid Nabawi. Segala kebutuhan sang imam dia siapkan. Ruangan, makanan dan minuman, hingga menemani menjamu para tamu.

Dengan sigap Hasan menyajikan qohwah atau teh campuran rempah-rempah, minuman khas Arab Saudi bagi tamu dan Syekh Muhsin.

"Kalau syekh lagi menyusun kitab-kitab, saya yang menyiapkan minumnya. Kalau ada tamu, saya yang bawakan oleh-oleh untuk tamu beliau ke mobil. Menyediakan dan menyiapkan kantor beliau, saya yang mengelap dan sebagainya," katanya.

Hasan bercerita, saat lulus kuliah, dia mencoba peruntungan melamar kerja di Arab Saudi lewat kafil (sponsor) bin Laden Group. Dia memilih ditempatkan di Masjid Nabawi. Ada 47 peserta lain yang menjadi saingannya. Tes seleksi dan wawancara dia lakukan.

"Saat itu, syekh membutuhkan tenaga asisten. Saya ikut interview, qodarullah diterima. Alhamdulillah Allah menghendaki," ujarnya.

Hasan menuturkan, yang menjadi keunggulannya dibanding peserta tes dari negara lain adalah hafal 30 juz Alquran, walaupun tidak menjadi syarat wajib. Akhlak dan perilaku juga menjadi pertimbangan.

"Terpenting itu kesopanan dan akhlak. Sementara kita orang timur kesopanan tidak dibuat-buat, kesopanan sudah tradisi," ucapnya.

Meski statusnya hanya sebagai pelayan imam, Hasan mengaku bangga dengan tugasnya. Dia bisa dekat dengan ulama-ulama besar. Salat kapan pun di Masjid Nabawi, termasuk mengunjungi Raudhah, tempat antara makam dengan mimbar Nabi Muhammad yang mustajab untuk berdoa.

"Saya sering menangis. Ya Allah saya ini warga Indonesia, orang kecil, orang bodoh ya. Di Indonesia saya itu tidur juga di pondok bambu, salat juga di musala kampung, saya merantau ke Arab Saudi, Allah beri kesempatan saya berkumpul bersama orang-orang saleh setingkat sahabat Rasulullah. Itu yang bikin saya nangis bahagia," tuturnya.

hasan tata abas asisten imam masjid nabawi

©Media Center Haji 2023

Di zaman Rasulullah, Hasan menyebut, orang seperti dirinya sama seperti orang baduy yang menyediakan air untuk wudu dan membersihkan masjid.

Satu keistimewaan lain yang diterima Hasan adalah, saat dia meninggal, dia berhak dikubur di pemakaman Baqi, tempat para sahabat dan kerabat Nabi Muhammad SAW dimakamkan.

"Kalau saya meninggal, ditakdirkan meninggal di Madinah, saya dapat hadiah dimakamkan di Baqi," katanya.

Bagi Hasan, menjadi asisten imam Masjid Nabawi adalah pekerjaan yang tidak bisa dibandingkan dengan profesi lainnya.

Selama menjadi asisten Syekh Abdul Muhsin bin Muhammad al-Qasim, kegiatan yang paling dinanti adalah menjamu para ulama-ulama besar, termasuk imam dari Masjidil Haram, Makkah yang berkunjung ke Masjid Nabawi.

Dia mengaku kerap terharu dan bangga. "Ulama dan imam dari Masjidil Haram datang ke sini ijtima, yang menyuguhi beliau-beliau yang mulia itu saya. Nah saat beliau-beliau lagi ijtima, musyawarah, saya di belakang beliau menunggu panggilan," ucapnya.

Tak hanya tokoh penting, Hasan beberapa kali mengalami kejadian yang sulit diterima oleh nalar.

"Pernah ada yang bertamu ke Syekh dengan berpakaian lusuh. Tadinya sempat dilarang oleh protokol tapi dipersilakan masuk oleh syekh. Sampai ke dalam enggak berbicara cuma diam," ujarnya.

Saat itu, Hasan menyuguhkan makan dan minum. Namun tamu itu tak menyentuhnya.

"Pakaiannya lusuh, enggak putih bersih, tapi baunya harum, wangi sekali. Syekh enggak bilang apakah dia malaikat atau golongan manusia enggak tahu. Cuma dikatakan kekasih Allah," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Profil Habib Hasan bin Jafar Assegaf, Pendiri Majelis Taklim Nurul Musthofa yang Wafat Pagi Tadi
Profil Habib Hasan bin Jafar Assegaf, Pendiri Majelis Taklim Nurul Musthofa yang Wafat Pagi Tadi

Profil Habib Hasan bin Jafar Assegaf, Pendiri Majelis Taklim Nurul Musthofa yang Wafat Pagi Tadi

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Ariful Bahri, Satu-satunya WNI Pengisi Kajian di Masjid Nabawi
Mengenal Sosok Ariful Bahri, Satu-satunya WNI Pengisi Kajian di Masjid Nabawi

Sejak 2019, pria asal Riau ini ditunjuk oleh Masjid Nabawi untuk menjadi pengisi kajian.

Baca Selengkapnya
Habib Hasan bin Jafar Assegaf, Pembina Taklim Nurul Mustofa Meninggal Dunia
Habib Hasan bin Jafar Assegaf, Pembina Taklim Nurul Mustofa Meninggal Dunia

Habib Hasan meninggal di usia 47 tahun. Habib Hasan Lahir di Bogor, 26 Februari 1977

Baca Selengkapnya
Profil Habib Hasan Bin Ja'far Assegaf, Pendiri Majelis Nurul Musthofa yang Wafat di Usia 47 Tahun
Profil Habib Hasan Bin Ja'far Assegaf, Pendiri Majelis Nurul Musthofa yang Wafat di Usia 47 Tahun

Kabar berpulangnya Habib Hasan ini diketahui dari unggahan akun Instagram Rabithah Alawiyah (@rabithah_alawiyah).

Baca Selengkapnya
Ribuan Pelayat Padati Rumah Habib Hasan bin Jafar Assegaf, Ada Anies Baswedan
Ribuan Pelayat Padati Rumah Habib Hasan bin Jafar Assegaf, Ada Anies Baswedan

Ribuan pelayat memadati rumah duka yang menjadi tempat persemayaman Habib Hasan bin Jafar Assegaf yang wafat pagi tadi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sunan Bejagung Lor, Ulama Tuban yang Setiap Hari Hilang dari Kediamannya Ternyata Azan di Masjidil Haram Makkah
Mengenal Sunan Bejagung Lor, Ulama Tuban yang Setiap Hari Hilang dari Kediamannya Ternyata Azan di Masjidil Haram Makkah

Perjalanannya dari Tuban ke Makkah dan sebaliknya ibarat hanya melangkahkan kaki

Baca Selengkapnya
VIDEO: Profil Habib Hasan, Pendiri Majelis Nurul Musthofa Meninggal di Usia 47 Tahun
VIDEO: Profil Habib Hasan, Pendiri Majelis Nurul Musthofa Meninggal di Usia 47 Tahun

Habib Hasan bin Ja'far Assegaf dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Puri Cinere, Rabu (13/3).

Baca Selengkapnya
FOTO: Indahnya Mengisi Ramadan dengan Memperbanyak Ibadah di Masjid Nabawi
FOTO: Indahnya Mengisi Ramadan dengan Memperbanyak Ibadah di Masjid Nabawi

Tak hanya memperbanyak ibadah, jemaah juga bisa merasakan nikmatnya buka puasa bersama selama Ramadan di Masjid Nabawi.

Baca Selengkapnya
Momen Pria Unggah Pengalaman Dapat Shaf Paling Depan saat Ibadah Haji, Langsung Menghadap Multazam
Momen Pria Unggah Pengalaman Dapat Shaf Paling Depan saat Ibadah Haji, Langsung Menghadap Multazam

Multazam merupakan dinding Ka'bah yang letaknya ada di antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah.

Baca Selengkapnya
Kisah Kakek Berusia 100 Tahun Berangkat Haji, Setiap Hari ke Sawah dan Mengaku Capek kalau Tidak Bekerja
Kisah Kakek Berusia 100 Tahun Berangkat Haji, Setiap Hari ke Sawah dan Mengaku Capek kalau Tidak Bekerja

Ia sudah lama ingin daftar haji, tapi baru tercapai saat usianya 94 tahun.

Baca Selengkapnya