Kisah Hasan Abas, Warga Pandeglang 19 Tahun Mengabdi jadi Asisten Imam Masjid Nabawi
Merdeka.com - Hasan Tata Abas bekerja dalam senyap. Sebagai asisten imam Masjid Nabawi, Madinah, tak banyak yang mengenalnya. Meski dalam hampir 20 tahun terakhir, dia satu-satunya orang Indonesia yang berada dalam posisi itu. Tidak sembarang orang yang dipilih.
Setiap hari, sebelum subuh, Hasan memulai aktivitasnya di Maarots Kadimiyah, Masjid Nabawi, lokasinya tepat di depan pintu 309. Setelah ashar, Hasan pindah ke salah satu ruangan di Masjid Nabawi. Waktu kerjanya berakhir bakda isya.
Mengabdi sejak 2004, Hasan mengaku tidak pernah membayangkan bisa menjadi asisten imam Masjid Nabawi. Saat itu, dirinya baru saja menyelesaikan pendidikannya di pondok pesantren di Pandeglang, Banten.
-
Dimana sholat masuk masjid dilakukan? Hanya saja, hukum ini bisa berubah ketika ada beberapa faktor yang memengaruhinya. Setidaknya ada tiga faktor yang bisa mengubah hukum shalat tahiyatul masjid, yaitu ketika memasuki masjid sedangkan imam shalat fardhu sudah memulai sholat jemaah. Atau sudah mendekati pelaksanaan sholat jamaah, misalnya ketika iqamah sudah dikumandangkan. Ketika memasuki Masjidil Haram (Makkah), maka tidak dianjurkan untuk sibuk melakukan sholat masuk masjid.
-
Di mana Masjidil Haram berada? Masjidil Haram dibangun mengelilingi Ka’bah yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dari seluruh penjuru dunia dalam mengerjakan ibadah salat.
-
Apa yang dilakukan Maia di Masjid Nabawi? 'Abis subuhan, langsung lari ke Raudhah, maklum biar nggak antri kelamaan. Walaupun sempat tiduran di masjid gara-gara abis salat tahajud, biar fit gitu pas ke raudhah,' tulis Maia.
-
Bagaimana cara sholat masuk masjid? Setelah mengetahui niat sholat masuk masjid, umat Islam juga perlu memahami tata cara sholat sunah ini. Berikut tata cara sholat masuk masjid: 1. Membaca niat shalat tahiyatul masjid. 2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati. 3. Baca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca salah satu surat pendek Al-Quran. 4. Rukuk. 5. Itidal. 6. Sujud pertama. 7. Duduk di antara dua sujud. 8. Sujud kedua. 9. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua. 11. Salam pada rakaat kedua. 10. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.
-
Apa saja yang dilakukan dalam sholat masuk masjid? Sholat masuk masjid dimulai dengan takbiratul ihram. Bersamaan dengan mengangkat tangan, umat muslim hendaknya membaca niat sholat masuk masjid seperti berikut: • Niat sholat masjid Arab أُصَلِّي تَحِيَّةَ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى • Niat sholat masuk masjid latin “Ushallî tahiyatal masjidi rak’ataini sunnatan lillîhi ta’âla.“ Arti niat sholat masuk masjid: “Saya sholat Tahiyatul Masjid dua rakaat sunah karena Allah ta’ala.“
-
Apa yang dilakukan Mansa Musa saat haji? Kafilah Mansa Musa saat naik haji pada 1324 disebut sebagai kafilah terbesar yang pernah melintasi Gurun Sahara. Kafilah atau rombongan tersebut dipimpin Mansa Musa. Dia membawa serta 20.000 orang; 8.000 punggawa dan 12.000 pelayan. Tak hanya itu, dia juga membawa 100 ekor unta yang bermuatan emas murni.
"Awalnya karena kebutuhan ekonomi. Saat itu, baru punya anak satu, saya memutuskan untuk ikut beasiswa gratis di Universitas Islam Madinah (UIM). Dengan izin Allah saya bisa lulus," ujar saat ditemui tim Media Center Haji, Rabu (7/6) lalu.
Hasan bertugas membantu dan melayani Syekh Abdul Muhsin bin Muhammad al-Qasim, satu dari tujuh Imam Masjid Nabawi. Segala kebutuhan sang imam dia siapkan. Ruangan, makanan dan minuman, hingga menemani menjamu para tamu.
Dengan sigap Hasan menyajikan qohwah atau teh campuran rempah-rempah, minuman khas Arab Saudi bagi tamu dan Syekh Muhsin.
"Kalau syekh lagi menyusun kitab-kitab, saya yang menyiapkan minumnya. Kalau ada tamu, saya yang bawakan oleh-oleh untuk tamu beliau ke mobil. Menyediakan dan menyiapkan kantor beliau, saya yang mengelap dan sebagainya," katanya.
Hasan bercerita, saat lulus kuliah, dia mencoba peruntungan melamar kerja di Arab Saudi lewat kafil (sponsor) bin Laden Group. Dia memilih ditempatkan di Masjid Nabawi. Ada 47 peserta lain yang menjadi saingannya. Tes seleksi dan wawancara dia lakukan.
"Saat itu, syekh membutuhkan tenaga asisten. Saya ikut interview, qodarullah diterima. Alhamdulillah Allah menghendaki," ujarnya.
Hasan menuturkan, yang menjadi keunggulannya dibanding peserta tes dari negara lain adalah hafal 30 juz Alquran, walaupun tidak menjadi syarat wajib. Akhlak dan perilaku juga menjadi pertimbangan.
"Terpenting itu kesopanan dan akhlak. Sementara kita orang timur kesopanan tidak dibuat-buat, kesopanan sudah tradisi," ucapnya.
Meski statusnya hanya sebagai pelayan imam, Hasan mengaku bangga dengan tugasnya. Dia bisa dekat dengan ulama-ulama besar. Salat kapan pun di Masjid Nabawi, termasuk mengunjungi Raudhah, tempat antara makam dengan mimbar Nabi Muhammad yang mustajab untuk berdoa.
"Saya sering menangis. Ya Allah saya ini warga Indonesia, orang kecil, orang bodoh ya. Di Indonesia saya itu tidur juga di pondok bambu, salat juga di musala kampung, saya merantau ke Arab Saudi, Allah beri kesempatan saya berkumpul bersama orang-orang saleh setingkat sahabat Rasulullah. Itu yang bikin saya nangis bahagia," tuturnya.
©Media Center Haji 2023
Di zaman Rasulullah, Hasan menyebut, orang seperti dirinya sama seperti orang baduy yang menyediakan air untuk wudu dan membersihkan masjid.
Satu keistimewaan lain yang diterima Hasan adalah, saat dia meninggal, dia berhak dikubur di pemakaman Baqi, tempat para sahabat dan kerabat Nabi Muhammad SAW dimakamkan.
"Kalau saya meninggal, ditakdirkan meninggal di Madinah, saya dapat hadiah dimakamkan di Baqi," katanya.
Bagi Hasan, menjadi asisten imam Masjid Nabawi adalah pekerjaan yang tidak bisa dibandingkan dengan profesi lainnya.
Selama menjadi asisten Syekh Abdul Muhsin bin Muhammad al-Qasim, kegiatan yang paling dinanti adalah menjamu para ulama-ulama besar, termasuk imam dari Masjidil Haram, Makkah yang berkunjung ke Masjid Nabawi.
Dia mengaku kerap terharu dan bangga. "Ulama dan imam dari Masjidil Haram datang ke sini ijtima, yang menyuguhi beliau-beliau yang mulia itu saya. Nah saat beliau-beliau lagi ijtima, musyawarah, saya di belakang beliau menunggu panggilan," ucapnya.
Tak hanya tokoh penting, Hasan beberapa kali mengalami kejadian yang sulit diterima oleh nalar.
"Pernah ada yang bertamu ke Syekh dengan berpakaian lusuh. Tadinya sempat dilarang oleh protokol tapi dipersilakan masuk oleh syekh. Sampai ke dalam enggak berbicara cuma diam," ujarnya.
Saat itu, Hasan menyuguhkan makan dan minum. Namun tamu itu tak menyentuhnya.
"Pakaiannya lusuh, enggak putih bersih, tapi baunya harum, wangi sekali. Syekh enggak bilang apakah dia malaikat atau golongan manusia enggak tahu. Cuma dikatakan kekasih Allah," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Profil Habib Hasan bin Jafar Assegaf, Pendiri Majelis Taklim Nurul Musthofa yang Wafat Pagi Tadi
Baca SelengkapnyaSejak 2019, pria asal Riau ini ditunjuk oleh Masjid Nabawi untuk menjadi pengisi kajian.
Baca SelengkapnyaHabib Hasan meninggal di usia 47 tahun. Habib Hasan Lahir di Bogor, 26 Februari 1977
Baca SelengkapnyaKabar berpulangnya Habib Hasan ini diketahui dari unggahan akun Instagram Rabithah Alawiyah (@rabithah_alawiyah).
Baca SelengkapnyaRibuan pelayat memadati rumah duka yang menjadi tempat persemayaman Habib Hasan bin Jafar Assegaf yang wafat pagi tadi.
Baca SelengkapnyaPerjalanannya dari Tuban ke Makkah dan sebaliknya ibarat hanya melangkahkan kaki
Baca SelengkapnyaHabib Hasan bin Ja'far Assegaf dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Puri Cinere, Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaTak hanya memperbanyak ibadah, jemaah juga bisa merasakan nikmatnya buka puasa bersama selama Ramadan di Masjid Nabawi.
Baca SelengkapnyaMultazam merupakan dinding Ka'bah yang letaknya ada di antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah.
Baca SelengkapnyaIa sudah lama ingin daftar haji, tapi baru tercapai saat usianya 94 tahun.
Baca Selengkapnya