Kisah Inspiratif Warga Sragen Ubah Biji Kapuk Jadi Minyak Goreng
Merdeka.com - Minyak biji kapuk produksi warga Kabupaten Sragen ini bisa menjadi alternatif, di tengah kelangkaan hingga mahalnya minyak goreng di pasaran. Pria kreatif yang membuat minyak dari biji kapuk randu atau sering disebut klentheng ini bernama Sukarno (49), warga Dukuh Bunder RT 15 RW 03 Desa Kedung Waduk, Kecamatan Karangmalang.
Dia mampu menyulap biji kapuk menjadi minyak goreng curah di tengah kenaikan harga minyak. Dulu minyak yang dirintis sejak delapan tahun ini tidak dilirik masyarakat, namun di saat kondisi sulit seperti ini, Sukarno mengaku banjir pesanan.
Pengolahan biji kapuk yang sering dibuang di tempat sampah dan menjadi limbah, termasuk sederhana dan mudah dilakukan.
-
Bagaimana cara Presiden Sukarno mendapatkan uang untuk makan sate? jika akan pergi ke tukang sate langganan, Bung Karno pasti menemui Mayor Jenderal Ibrahim Adjie, “Djie Coba Beri Aku Uang Seribu Rupiah! Aku Mau Makan Sate Nih…“ Panglima Siliwangi itu sudah dianggap anak sendiri oleh Bung Karno.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Apa gaji Presiden Sukarno? Tahun 1960an, Presiden Soekarno Mengaku Gajinya Hanya 220 US Dollar. Jika dikurs hari ini, Bung Karno hanya mendapatkan gaji sebesar Rp 3,3 juta.
-
Apa yang Sukarno beli di Amerika? Presiden Sukarno ingat, salah satu istrinya sda yang minta dibelikan Bra atau BH.
"Dulu biji klentheng kan ini termasuk limbah, jadi dulu kan yang diambil cuma kapuknya saja," kata Sukarno saat ditemui ditemui di rumahnya, Selasa (22/3).
Sukarno terus berpikir, kenapa biji kapuk tidak dimanfaatkan. Padahal jumlahnya cukup melimpah. Ia kemudian melihat-lihat di media sosial dan menemukan informasi ada warga yang membuat minyak. Ia pun kemudian mencari peralatan untuk memproduksi biji kapuk yang ada di sekitar rumah.
"Saya lihat-lihat mesinnya di media sosial. Terus saya beli mesin gilingnya di Muara Baru Jakarta. Terus saya proses ini," terangnya.
©2022 Merdeka.com
Setelah berhasil memproduksi minyak goreng, Sukarno mengaku tidak tahu ke mana dan kepada siapa harus menjualnya. Dia hanya bisa memproses produksinya saja. Ia pun kemudian menawarkan hasil kreasinya ke sejumlah orang, termasuk salah satunya di pabrik pakan ternak.
"Dulu awal-awal saya belum tahu jualnya di mana, jadi cuma asal proses aja. Terus teman ada yang ngasih tahu, kemudian saya tawarkan di pabrik-pabrik," jelasnya.
Berkat ketekunan dan kesabarannya, kini di saat harga minyak yang mahal, ia pun menerima berkahnya. Minyak curah dari biji klenteng buatan Sukarno mengalami peningkatan pemesanan. Bahkan Sukarno harus kewalahan dengan banyaknya pesanan yang masuk.
Kendati banyak pesanan masuk, tidak lantas membuatnya panen rezeki. Pasalnya ia kesulitan mencari bahan baku dan peralatan yang juga cukup mahal.
"Sebenarnya banyak permintaan, tapi kan mesinnya cuma terbatas dua saja. Biji kapuknya juga setahun cuma berbuah satu kali. Jadinya agak susah cari bahan bakunya," keluh Sukarno.
Dalam proses produksi, Sukarno mengkaryakan delapan karyawan. Dia kini melayani permintaan minyak curah dari para pengepul dari berbagai wilayah di luar daerahnya. Mulai dari Magelang, Semarang, Solo hingga Jakarta.
©2022 Merdeka.com
"Kalau permintaan dari Jakarta, sehari bisa mencapai lima ton," tuturnya.
Menurut Sukarno, minyak goreng curah buatannya bisa langsung digunakan. Namun harus melalui proses penyulingan terlebih dahulu. Untuk menjadi minyak goreng premium, Sukarno biasanya bekerja sama dengan pihak kedua.
"Saya khusus melayani permintaan minyak curah saja. Jadi enggak usah diproses, yang ambil pengepul semua. Kalau ada yang mau kerja sama bikin minyak goreng, saya cuma suplai minyak curah saja bisa," sambung dia.
Sukarno menambahkan, dalam sehari, pabrik kecilnya bisa memproduksi sekitar 200 kilogram minyak goreng curah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberadaan para pengrajin bawang di Kampung Jaha tak lepas dari peran Soeparno yang dianggap sebagai 'guru'.
Baca SelengkapnyaHarga biogas kaleng hasil inovasi Sugiyono lebih murah dibandingkan dengan gas pada umumnya.
Baca SelengkapnyaUpaya Bambang Sardi mengolah kelapa menjadi minyak murni tidak mudah. Butuh tiga tahun melakukan riset hingga menciptakan Virgin Coconut Oil (VCO) tersebut.
Baca SelengkapnyaSuswono tiba sekitar pukul 09.00 WIB. Dia didampingi tim dari Komisi Pedagang Pasar Tradisional Seluruh Indonesia (Koppasindo).
Baca SelengkapnyaJokowi senang produk ini nantinya akan lebih kompetitif dibanding minyak goreng biasa
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaHarga minyak makan merah juga di bawah minyak goreng biasa. Dia mengatakan bahwa minyak makan merah akan terus dikembangkan di provinsi-provinsi lain di RI.
Baca Selengkapnya"Pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha ayam kremes asal Klaten menceritakan kisahnya membangun usahanya dari nol sampai sukses.
Baca SelengkapnyaKisah sukses pedagang sayur yang banting setir menjadi pengusaha bawang goreng di Sukoharjo. Kini Sumardi dan Anik sukses dan telah memiliki 3 pabrik sendiri.
Baca SelengkapnyaSebuah sentra produksi gula merah di Serdang Bedagai telah membuat inovasi menggunakan bahan baku limbah batang kelapa sawit yang sudah tidak produktif.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca Selengkapnya