Kisah Maria Anna Pamit pada Keluarga, Satu dari 11 Korban Kecelakaan Elf vs KA di Lumajang
Rizal tak menyangka ibunya Maria Anna (58) berpamitan pada keluarga untuk pergi selama-lamanya.
Rizal tak menyangka ibunya Maria Anna (58) berpamitan pada keluarga untuk pergi selama-lamanya.
Kisah Maria Anna Pamit pada Keluarga, Satu dari 11 Korban Kecelakaan Elf vs KA di Lumajang
Wanita yang beralamat Jalan Banyu Urip Wetan, Surabaya ini menjadi satu dari satu dari 11 korban kecelakaan maut Elf dengan kereta api di Klakah, Lumajang, Minggu (19/11) malam.
"Mama pamit berlibur ke Banyuwangi bersama teman alumni SMA-nya," ujar Rizal membuka pembicaraan, Senin (20/11).
Rizal mengatakan, sebelum berangkat, sang mama berpamitan satu per satu dengan keluarga, termasuk pada dirinya.
Ketika itu, sang mama juga sempat memberikan pesan-pesan terakhir. Pesan yang paling diingat adalah keinginannya untuk membeli komputer untuk dagangan perabotan dapur.
"Mama sebelumnya sempat bilang ingin beli komputer untuk edit dan nyetok barang dagangan. Katanya sudah capek melakukan pembukuan manual," ujar Rizal.
Dia tidak tahu pasti apa pesan itu adalah firasat untuknya atau tidak. Namun, menurutnya, hal itu tidak biasa.
"Tapi setidaknya, mama sudah pesan begitu ke saya," ujarnya.
Dia mengungkapkan, sosok mamanya adalah penyayang terhadap keluarga, sabar, dan baik. Anna adalah sosok ibu tangguh, serta pekerja keras.
"Mama saat itu memakai seragam berwarna kuning, ini sama kayak teman-temannya yang lainnya," imbuhnya.
Sementara beberapa sahabat korban tampak berada di rumah duka. Mereka mengaku sangat kehilangan sosok Maria Anna.
"Kami merasa sangat kehilangan, Anna sangat dekat dengan saya di SMP. Bahkan satu bangku sekolah dan satu kamar dengan saya," terang Yayak salah satu sahabat dekat korban.
Menurut Yayak, Anna ini adalah sosok sahabat paling pengertian. Dia sangat baik dan dikenal periang suka liburan.
"Satu SMP dengan saya di Emanuel Surabaya. Dia sangat baik, merasa kehilangan, sebab di bulan kemarin rekreasi bersama ke Bandung," pungkasnya.
Diketahui, Kereta Api (KA) Probowangi rute Ketapang Banyuwangi-Surabaya menabrak minibus di Desa Ranupakis, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (19/11) malam. Akibat kecelakaan itu, 11 orang dinyatakan meninggal dunia.