Kivlan sebut diskusi di YLBHI ujungnya tuntut pemerintah minta maaf
Merdeka.com - Diskusi di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) pada Sabtu (16/9), dilarang polisi karena tak berizin. Diskusi bertema 'Pengungkapan Kebenaran Sejarah 1965' itu oleh sebagian kalangan dituding sebagai upaya membangkitkan PKI di Indonesia.
Mayjen TNI Purnawirawan Kivlan Zen mengatakan diskusi itu ujung-ujungnya akan bermuara pada penuntutan pencabutan TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 sehingga PKI bisa kembali hidup. Dia mengklaim memiliki data dan bukti. Sebab ada juga orangnya di dalam LBH Jakarta saat acara berlangsung.
"Melihat jadwal dan data-data yang saya terima melalui online. Dan sudah kelihatan ada rapatnya di sana. Dan ada orang saya di dalam yang ikut," tuturnya di Bareskrim Polri Gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (19/9).
-
Mengapa BPIP menggelar diskusi etika penyelenggara negara? Dengan latar belakang sejumlah kasus pelanggaran etika yang mencuat, termasuk korupsi, nepotisme, dan penyalahgunaan kekuasaan, kegiatan ini menjadi penting untuk membahas dan mencari solusi praktis terhadap masalah-masalah tersebut.
-
Kapan diskusi BPIP di Makassar? Kali ini, Focus Group Discussion (FGD) digelar di universitas Hasanuddin, Makassar, Selasa (17/9).
-
Kapan PKI dibubarkan? Sampai pada akhirnya mereka berseteru hingga keberadaannya pun dibredel. Para anggota PKI pun dipecat dari kabinet dan partai merah tersebut dibubarkan.
-
Kenapa LAMR Pekanbaru diajak diskusi oleh Kombes Jeki? 'Kami meminta dukungan kepada LAMR Kota Pekanbaru untuk bersinergi menciptakan pemilu yang damai,' kata Kombes Jeki.
-
Apa tujuan pertemuan PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Kapan pembantaian PKI terjadi? Saat peristiwa pembantaian para anggota PKI yang terjadi pada kurun waktu tahun 1965-1967, Pak Darmadi masih duduk di kelas 4 SD.
Orangnya ini, kata Kivlan, melaporkan bahwa diskusi tetap jalan walaupun acara telah ditutup. "Semuanya saya tahu tetap jalan," ujarnya.
Ia pun mendapat laporan saat itu ada peserta diskusi yang keluar dari kantor LBH Jakarta menggunakan kaos berlambang palu arit. "Saya dengar ada yang keluar pakai lambang palu arit, keluar dari kantor itu, LBH," jelasnya.
Ia pun menuding saat acara berlangsung ada yang menyanyikan lagu genjer-genjer, lagu yang identik dengan PKI. "Lagu genjer-genjer adalah lagu perangnya PKI ketika menyerang pakai lagu genjer-genjer. Itu yang saya dengar," ungkapnya.
"Berarti tetap juga mereka jalankan. Seminarnya tidak, tapi ujung-ujungnya mengenai pentas seni dan segala macam yang menyatakan PKI tidak salah, yang salah Orde Baru, yang salah adalah mantan (Presiden Soeharto), yang salah adalah tentara, mereka benar, sesudah itu supaya pemerintah minta maaf ujungnya. PKI dihidupkan lagi," lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua Bidang Advokasi YLBHI, Muhammad Isnur mengatakan, Kivlan Zen berada di balik mobilisasi massa dan penyerangan kantor mereka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Di mana penyerangan tersebut terjadi pada Minggu (17/9) malam hingga Senin (18/9) dini hari.
"Kami tulis dua nama, pertama itu Kivlan Zen dan yang kedua adalah Rahmat Himran yang merupakan anggota Presidium 313," katanya.
Tudingan yang dilayangkan kepada Kivlan karena pada hari Jumat (15/9), Isnur membaca berita di sebuah media online bahwa dia memimpin rapat di kawasan Menteng untuk membubarkan diskusi.
"Jenderal K (Kivlan Zen) memimpin rapat. Ada beritanya. Jadi semua bisa mendapatkan juga," jelasnya.
"Rapat koordinasi persiapan pembubaran seminar komunis, begitulah bahasanya. Itu (rapat) di Menteng 58. Saya enggak tahu itu hari Jumat atau Kamis (rapatnya) tapi beritanya diposting hari Jumat," jelasnya dikonfirmasi usai konferensi pers.
Terkait tudingan itu, pihaknya tidak mengonfirmasi langsung ke Kivlan Zen. Isnur mengatakan pihaknya hanya berhubungan dengan aparat penegak hukum.
"Kami hanya berhubungan dengan aparat penegak hukum," tegasnya.
Sedangkan Rahmat Himran, menurut Isnur, juga berperan menyebar berita hoaks melalui media sosial. Di mana dia menyebar bahwa LBH dan YLBHI menggelar acara berkaitan dengan PKI.
Salah satu berita hoaks yang menyebar ialah ditampilkannya lagu Genjer-Genjer yang identik dengan PKI saat acara yang digelar LBH.
"Itu disebarkan juga. Kami dapat forward-forward dari Facebook, dari Twitter, instruksi itu dilakukan," ujarnya.
Informasi ini akan disampaikan kepada polisi sebagai informasi tambahan. "Walau saya yakin tim cybernya polisi sudah punya," tambahnya.
Atas tuduhan menggelar acara berkaitan dengan PKI, Isnur mengatakan telah klarifikasi dengan kepolisian. "Kami sudah melakukan klarifikasi. Jadi intel Mabes, intel Polda sudah datang dan kami klarifikasi. Kami kasih ToR-nya, kami kasih bahannya," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Acara itu sedianya dirancang sebagai dialog antara diaspora Indonesia di mancanegara dengan sejumlah tokoh atau aktivis.
Baca SelengkapnyaJimly Asshiddiqie mengatakan, kejadian itu sangat tidak beradab dan membuat citra pemerintahan menjadi buru
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaAksi pembubaran diskusi kebangsaan ini menuai kritikan publik.
Baca SelengkapnyaBenny menegaskan, kekerasan tersebut merupakan tindakan yang menghancurkan keadaban Pancasila.
Baca SelengkapnyaSebelum acara dimulai sejak pukul 09.00 WIB, puluhan orang sudah berorasi di depan hotel dan menuntut diskusi dibubarkan
Baca SelengkapnyaDia mengatakan kebebasan sipil di Indonesia menunjukkan penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Rocky Gerung menilai kejadian itu sangat memalukan
Baca SelengkapnyaJimmly menyayangkan aksi premanisme pembubaran diskusi di salah satu hotel di Kemang, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya masih menyelidiki kasus pembubaran diskusi kebangsaan oleh sejumlah orang tak dikenal (OTK) di Kemang
Baca SelengkapnyaMahendra mengungkapkan, dirinya tidak pernah memberikan arahan lisan maupun tertulis pada pihak manapun terkait untuk mengadakan diskusi tersebut.
Baca SelengkapnyaPada saat anggota kepolisian tengah fokus berjaga di bagian depan hotel, tiba-tiba saja dilaporkan ada sekolompok orang tak dikenal masuk.
Baca Selengkapnya