KKB Papua Rilis Bukti Sandera Pilot Susi Air, Ini Tujuannya
Merdeka.com - Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Egianus Kogoya melaporkan merilis bukti pihaknya yang bertanggung jawab atas pembakaran pesawat Susi Air. Bahkan kelompok yang disebut Indonesia sebagai KKB Papua ini resmi merilis penampakan Pilot Susi Air Kapten Philips Max Marthin yang kini sedang disandera.
"TPNPB sudah mengakui bertanggung jawab atas bakar pesawat dan Sandera Pilot Susi Air Yang berwarga negara Selandia Baru," kata juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam keterangannya Rabu (25/1).
Pengumuman itu disampaikan setelah lebih dari sepekan Pilot Kapten Philips M menghilang sejak insiden pembakaran pesawat Susi Air nomor penerbangan SI 9368 oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Selasa (7/2) lalu.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa yang membebaskan pilot Susi Air? Pembebasan ini merupakan hasil dari operasi gabungan yang dilakukan oleh Tim Gabungan TNI-Polri dan Satgas Operasi Damai Cartenz-2024.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk membebaskan pilot Susi Air? Agus pun tidak menjelaskan secara perinci apa dampak dari pendekatan tersebut hingga saat ini. Dia hanya memastikan akan terus berkoordinasi agar bisa berjalan dengan lancar.
-
Bagaimana pilot Susi Air dibebaskan? Setelah melalui proses negosiasi panjang, Pilot Philip Mark Mehrtens yang sempat disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil dibebaskan dan tiba dengan selamat di Kabupaten Mimika, Papua Pegunungan.
-
Siapa yang mendukung TNI membebaskan pilot Susi Air? 'Sangat mendukung apa yang dilakukan TNI dengan pendekatan soft power,' kata Agus seperti dilansir dari Antara, Jumat (14/4).
-
Bagaimana TNI melakukan upaya pembebasan pilot Susi Air? 'Ya, artinya 'kan mereka dari pihak OPM itu apakah mau kepada pihak kita atau mau langsung kepada pihak Newzeland sendiri. Kalau kita sih ke mana aja silakan,' ujarnya.
Sebby menyebut, tujuan penyanderaan Kapten Philips M sebagai alat negosiasi dengan pihak Pemerintah Selandia Baru dalam rangka kepentingan mereka.
"Dan kami tepati janji kami dan bertanggung jawab secara Politik. Karena ini isu politik, Pilot New Zealand jaminan Negosiasi Politik," tuturnya.
Adapun dari beberapa dokumentasi yang didapat, terlihat penampakan Kapten Philips M terlihat tengah berada di hutan. Dengan kondisi sehat dan penjagaan ketat dari pasukan TPNPB-OPM bersenjatakan lengkap.
Selain penampakan Kapten Philips M, TPNPB-OPM juga menyebarkam foto dan video usai mereka membakar pesawat Susi Air berwarna putih dengan corak biru di bagian belakang.
©2023 Merdeka.com
Kata Menko Polhukam
Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan, bahwa pilot Susi Air yang hilang usai insiden pembakaran di Papua, kini disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Saya Menko Polhukam RI, ingin menyampaikan penjelasan dan sikap pemerintah terkait dengan tragedi atau peristiwa Susi Air yang sampai hari ini masih terjadi penyanderaan oleh sekelompok orang Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) di Papua yang masih menyandera Kapten Pilot Philip Merthens yang belum dilepas," tutur Mahfud kepada wartawan, Selasa (14/2).
Menurut Mahfud, pemerintah Indonesia tengah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penyelamatan terhadap sandera dengan pendekatan yang sifatnya persuasif. Hal itu pun lantaran mengutamakan keselamatan sandera.
"Pemerintah Republik Indonesia terus melakukan komunikasi dengan pemeirntah Selandia Baru untuk memantau dan mengakselerasi penanganan pembebasan sandera Philps Mark Merthens. Penyanderaan warga sipil, penyanderaan warga sipil, dengan alasan apapun tidak dapat diterima," jelas dia.
Instagram/@infokomando.official ©2023 Merdeka.com
Oleh sebab itu, lanjut Mahfud, upaya persuasif menjadi pedoman utama demi keselamatan sandera. Namun begitu, pemerintah tidak menutup upaya lain.
"Pemerintah juga ingin menegaskan bahwa Papua adalah bagian sah dari NKRI, baik menurut konstitusi Republik Indonesia maupun menurut hukum internasional maupun menurut fakta yang sekarang sedang berlangsung," ujar Mahfud.
Mahfud menegaskan, Papua adalah bagian yang sah dari NKRI dari berbagai aspek. Oleh sebab itu, Papua hingga seterusnya dan selamanya akan tetap menjadi bagian yang sah dari NKRI.
"Terima kasih atas perhatiannya, terimakasih juga kepada pemerintah daerah, Polri, TNI, BIN, dll yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh dan penuh kehati-hatian dalam menangani masalah ini," Mahfud menandaskan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru bernama Philip Mark Merhtens diketahui sudah setahun disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
Baca SelengkapnyaKelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya telah sembilan bulan menyandera Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Merthens (37).
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Yudo Margono merespons ancaman KKB, yang akan membunuh Pilot Susi Air Capt Philips Mark Merthens. TNI akan tetap mengedepankan langkah negosiasi
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air Philip Mark Merthens disandera oleh KKB sudah setahun lebih.
Baca SelengkapnyaTNI akan menggunakan pendekatan soft power dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah.
Baca SelengkapnyaPetugas penghubung Kepolisian Selandia Baru, Paull Borrel menemui Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, Senin (26/2).
Baca SelengkapnyaMomen tradisi upacara bakar batu yang dilakukan masyarakat di Papua sebelum membebaskan Kapten Philip.
Baca SelengkapnyaPengakuan Egianus pengerahan pasukan militer Indonesia dalam misi pembebasan Kapten Philips Mark Marthens melalui jalur udara
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, pemerintah daerah (pemda) dianggap menjadi ujung tombak untuk melakukan negosiasi dengan KKB.
Baca SelengkapnyaTerhitung sejak 7 Februari 2023 silam, Pilot Susi Air, berkebangsaan Selandia Baru, Kapten Philips Mark Merthens (37), disandera KKB.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kabar pembebasan Kapten Philip tidak cuma sekali dihembuskan KKB Papua.
Baca Selengkapnya