Kronologi Cekcok Prajurit Arhanud vs 3 Pemuda Pancur Batu Dipicu Knalpot Bronk Berujung Pengeroyokan
Tak terima temamnya dikeroyok, sejumlah prajurit Menarhanud 2/SSM kemudian mendatangi lokasi terjadinya cekcok dan mencari pelaku pengeroyokan.

Prajurit Resimen Arhanud 2/SSM terlibat keributan dengan sekelompok pemuda di Desa Durin Simbelang, Pancur Batu, Deli Serdang. Keributan dipicu aksi ugal-ugalan saat mengendarai sepeda motor di jalanan.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (29/1). Saat itu, Praka DS yang merupakan anggota Resimen Arhanud 2/SSM menegur tiga pemuda yang mengendarai sepeda motor berknalpot brong. Teguran tersebut menimbulkan cekcok yang membuat Praka DS diduga mengalami pengeroyokan.
"Akibat pengeroyokan tersebut, Praka DS mengalami luka dan melarikan diri ke area perkebunan sawit untuk menghindari serangan lebih lanjut," kata Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Doddy Yudha dalam rilis yang diterima wartawan, Kamis (30/1).
Sembari bersembunyi, Praka DS rupanya menghubungi rekan-rekannya di barak untuk meminta bantuan. Cerita Praka DS membuat rekan-rekannya geram. Sejumlah prajurit Menarhanud 2/SSM kemudian mendatangi lokasi terjadinya cekcok dan mencari pelaku pengeroyokan.Mereka kemudian melihat warung yang diduga menjadi tempat berkumpulnya pelaku pengeroyokan.
Di lokasi itu, anggota juga menemukan barang bukti mencurigakan, seperti alat isap sabu, sisa sabu dalam plastik, dan alat timbang elektrik.
"Penemuan ini memicu ketegangan lebih lanjut yang berujung pada pengerusakan warung serta beberapa kendaraan yang terparkir di sekitar lokasi," katanya.
Pascakejadian itu, Kodam Bukit Barisan langsung mengamankan situasi. Termasuk menggelar apel luar biasa yang diikuti seluruh personel Resimen Arhanud 2/SSM untuk mencegah tindakan saling balas dan memastikan pertikaian ini tidak melebar.
Kodam Bukit Barisan juga melakukan mediasi dengan warga serta Ormas PKN agar masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.Selain itu, koordinasi dengan kepolisian setempat terus dilakukan untuk menangani insiden ini, termasuk penyelidikan lebih lanjut atas dugaan pengeroyokan serta temuan narkoba di lokasi kejadian.
Sementara itu, warga Desa Durin Simbelang berharap agar peristiwa ini tidak berlanjut dan dapat diselesaikan dengan musyawarah. Pihak Pomdam l/BB dan Kepolisian setempat menyatakan bahwa mereka akan melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan semua aspek kejadian ini ditangani sesuai prosedur hukum.