Kronologi Penganiayaan Simpatisan Capres di Bandung Gara-Gara Saling Acungkan Jari Nomor Urut
Diketahui, kasus mengemuka berdasarkan unggahan di media sosial yang menunjukkan seorang pria berdarah di bagian hidung.
Diketahui, kasus mengemuka berdasarkan unggahan di media sosial yang menunjukkan seorang pria berdarah di bagian hidung.
Kronologi Penganiayaan Simpatisan Capres di Bandung Gara-Gara Saling Acungkan Jari Nomor Urut
Simpatisan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo diduga terlibat penganiayaan di jalanan Kota Bandung. Kasus ini langsung ditindaklanjuti polisi setelah menerima laporan.
Diketahui, kasus mengemuka berdasarkan unggahan di media sosial yang menunjukkan seorang pria berdarah di bagian hidung. Dalam keterangan di video tertulis bahwa peristiwa itu terjadi di Jalan Inggit Garnasih pada Minggu (21/1).
Kedua belah pihak bertemu saat terjadi kemacetan lalu lintas. Simpatisan dari calon presisden nomor urut 3 di dalam bus mengacungkan tiga jari.
Kemudian dibalas lagi dengan acungan dua jari oleh ketiga korban. Suasana pun memanas hingga terjadi dugaan penganiayaan.
Tiga korban yang melaporkan kasus ini adalah Irga Natasutra, Siti Komariah, dan Muhammad Aldi Juangga. "Ada bapak-bapak yang menaiki bus itu menunjukkan angka tiga jari," kata Irga, Selasa (23/1).
Irga yang mengaku sebagai pendukung capres nomor urut 2 spontan mencacungkan dua jari.
"(Setelah itu) datang lagi beberapa orang di dalam bus langsung menendang motor saya sampai saya terjatuh pun udah di bawah, saya masih dihantam," terang dia.
Irga juga mengaku, kondisinya masih mengalami memar di bagian hidung dan pelipis.
Sedangkan Siti terluka di bagian pelipis dan mata masih memar-memar, begitu pula dengan Aldi yang mengalami memar di beberapa bagian tubuh.
Irga tidak bisa mengatakan secara detil berapa orang yang menghampirinya.
Namun, dia ingat rombongan bus tersebut memakai atribut salah satu partai pendukung capres nomorr urut 3. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Regol.
Irga pun menegaskan bahwa peristiwa yang dialaminya ini bukan untuk mengadu domba pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2 dan 3.
"Saya di sini ingin menekankan, saya bukannya untuk mengadu domba (memprovokasi) antar kubu," ucap Irga.
Kapolsek Regol, AKP Aji Riznaldi memastikan laporan sudah diterima dan akan ditindaklanjuti dengan penyelidikan, termasuk meminta keterangan dari sejumlah saksi mata di lokasi kejadian.
"Sudah (resmi melapor). On proses penyelidikannya," kata Aji melalui pesan singkat.
Terpisah, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono mengaku sudah mengetahui kasus tersebut. Respons sementara adalah mencari keberadaan para korban untuk mengetahui kronologi sebenarnya dari kejadian tersebut.
"Kami sedang cari korban yang bersangkutan dan ingin mengetahui kronologi sebenarnya yang terjadi. Info awal, yang bersangkutan teriak-teriak nomor dan nama paslon lain di kerumunan massa kampanye," ucap Ono.
"Sehingga yang perlu dicermati apakah yang bersangkutan ada pengondisian untuk memancing suasana tidak kondusif dan menyulut emosi peserta kampanye sehingga terjadi keributan dan terjadi dugaan pemukulan itu. Kami pun ingin mengetahui bila dia dipukul oleh oknum, siapa yang memukul, di mana kejadiannya," imbuh Ono.
Sementara itu, dari pihak Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jawa Barat Divisi Ketua Tim Golf TKD Prabowo-Gibran Jabar, Irwan Kusandiantoro memastikan siap memberikan pendampingan hukum jika diminta oleh korban.
"Kami dengan senang hati akan mendampingi secara hukum bilamana keluarga membutuhkan," kata Irwan.