Kubu Dahlan Iskan sebut mobil listrik gagal akibat kurang dana

Merdeka.com - Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan 16 mobil listrik. Kuasa hukum Dahlan Iskan, Yusril Ihza Mahendra menampik jika belasan mobil tersebut tidak berfungsi.

"Mobilnya bukan tidak berfungsi. 16 mobil tak selesai, hanya jadi tiga," kata Yusril di gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (17/6).

Dia mengungkapkan jika pembuatan mobil itu tidak selesai lantaran adanya keterlambatan dana yang membuat proses pengerjaannya terhambat. "Kenapa tak selesai kan itu masalah pembuat mobil dan tiga BUMN itu. Jadi saling menyalahkan, dana lambat, kerja lambat, dan kontrak kerjanya kan antara Dasep dan tiga perusahaan itu," jelasnya.

Di samping itu, Yusril mengingatkan jika kliennya tengah terjerat dalam empat kasus sekaligus meski dalam peran yang berbeda, dia beranggapan bisa saja semua hal tersebut dikaitkan dengan motif politik. Dia mengimbau segala proses hukum Dahlan Iskan tidak dihubungkan agar tidak menyulitkan pembuktian.

"Tapi jika memang benar begitu dibanding hukum, penyidik akan kesulitan menemukan bukti, membuat argumen hukum dan akan terpojok sendiri. Maka saya imbau urusan politik sendiri, hukum sendiri, jangan dihubungkan karena akan sulit untuk pembuktian. Mungkin saja ada perasaan itu, tapi kami fokus ke hukum dulu," ujar dia.

"Saya lihat ini murni masalah perdata antara Pak Ahmadi dengan BUMN, tak ada kaitan dengan Menteri BUMN Pak Dahlan saat itu. Terlalu jauh mengaitkan Pak Dahlan. Moga-moga tak ada motif lain. Kalau sampai penyidik ini kan mereka melakukan tugas negara, mungkin nanti bisa masuk ke level yang lebih tinggi. Kalau tak ada bukti, ya tidak lanjut. Pada akhirnya akan terungkap saja," pungkasnya.