Label 'Lulus Sensor' dalam Video Ikan Asin Palsu
Merdeka.com - Penyidik Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya telah memeriksa seorang saksi dari Lembaga Sensor Film terkait video 'Bau Ikan Asin'. Pemeriksaan itu dilakukan dikarenakan dalam video yang dibuat tersangka Galih Ginanjar, Rey Utami, dan Pablo Benua menyatakan telah lulus sensor oleh Lembaga Sensor Film.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, penyidik memeriksa seorang saksi yang bertugas sebagai tenaga sensor yang bertugas dan tanggung jawab sehari-hari melakukan pensensoran film. Dari hasil pemeriksaan, kalau apa yang disampaikan para tersangka tidaklah benar.
"Bahwa keterangan lulus sensor pada menit 00:58 adalah palsu dan tidak benar. Karena penulisannya pada tampilannya sudah salah sehingga video tersebut seolah-olah telah dinyatakan telah lulus sensor di Lembaga Sensor Film dan informasi tersebut tidak benar," kata Argo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/7).
-
Kenapa video tersebut diklaim tidak benar? Sehingga secara keseluruhan isi dan narasi video tidak ada kaitannya dengan Anies yang ditetapkan sebagai tersangka terkait JIS.
-
Siapa yang menolak menonton rekaman CCTV? Pada awalnya, Tamara menyatakan bahwa ia tidak ingin menonton rekaman CCTV yang merekam momen-momen terakhir kehidupan Dante.
-
Apa yang diklaim video tersebut? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Bagaimana Cek Fakta memeriksa video tersebut? Penelusuran Cek fakta merdeka.com, mula-mula melakukan penelusuran dengan mengunggah thumbnail ke situs Yandex. Hasilnya, foto Anies yang memakai rompi orange merupakan hasil editan.
-
Kenapa informasi di video itu salah? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar. Faktanya, video yang beredar berisi beberapa klip yang tidak saling berkaitan.
-
Apa yang diklaim dalam video? Viral unggahan video di Reels Facebook yang mengklaim jika kacamata hitam dapat menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit. Pembicara dalam video tersebut menilai, bahwa memakai kacamata hitam justru meningkatkan bahaya dari radiasi ultraviolet matahari untuk mengurangi risiko kanker kulit.
Dalam hal ini, Lembaga Sensor Film menegaskan tidak pernah mengeluarkan izin telah lulus sensor pada video Bau Ikan Asin itu. Sebab, kata Argo, tersangka Rey Utami dan Pablo Benua tidak pernah menyambangi Lembaga Sensor Film untuk video viral itu.
"Tersangka Pablo dan Rey ini tidak pernah datang ke Lembaga Sensor Film untuk pengajuan izin sensor. Bahwa video semacam tulisan yang menyatakan telah lulus sensor, tetapi setelah kami teliti, judul tersebut tidak pernah masuk untuk disensorkan ke Lembaga Sensor Film," tegas Argo.
Selain itu juga, Lembaga Sensor Film juga menegaskan kalau penulisan nomor lulus sensor itu pun tidak benar. "Dengan demikian penulisan telop atau penulisan nomor lulus sensor tersebut adalah palsu," pungkas Argo.
Berdasarkan pemeriksaan hasil tersebut, tersangka Pablo Benoa dan Rey Utami memenuhi unsur dugaan melakukan manipulasi, penciptaan Informasi Elektronik dan atau Dokumen Elektronik dengan tujuan agar Informasi Elektronik dan atau Dokumen Elektronik tersebut dianggap seolah-olah data yang otentik. Sebagaimana Pasal 35 UU RI No. 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No. 11 Tahun 2008 tentang ITE.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video bernarasi Anies dan PDIP akan gugat KPU itu telah ditonton sebanyak 4,8 ribu kali di platform youtube dengan berbagai komentar warganet
Baca SelengkapnyaKemungkinan aksi WNA tersebut bukan di daerah Bali. Karena tidak terlihat warga lokal.
Baca SelengkapnyaDinarasikan di video tersebut petugas bea cukai merazia untuk memberantas barang impor ilegal.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Panaikang, Kecamatan Minasatene angkat suara terkait video tersebut
Baca SelengkapnyaBeredar video yang menyebut KPK menggeledah rumah Cak Imin dan menemukan duit Rp2,2 triliun
Baca SelengkapnyaVideo tersebut diunggah pada YouTube oleh kanal NEGARA POLITIK pada Sabtu (16/9).
Baca SelengkapnyaKlaim Cak Imin jadi tersangka kasus korupsi Kemnaker adalah tidak benar alias hoaks.
Baca SelengkapnyaBeredar yang mengklaim Indonesia bergabung dengan Rusia untuk menyerang Israel, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaSetelah ditelusuri tidak ditemukan adanya TPS 03 di jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial TikTok sebuah video yang memberikan informasi terkait dampak erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaUnggahan tersebut sama sekali tidak menunjukkan bukti Erick membuat Anies Baswedan jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaJangan hanya minta maaf lalu selesai. Kasus Ini harus ditindaklanjuti secara hukum.
Baca Selengkapnya