Lanud Adisucipto amankan dua balon udara raksasa
Merdeka.com - Dua buah balon udara berukuran raksasa diamankan petugas TNI AU di sekitar Lapangan udara (Lanud) Adisutjipto Yogyakarta. Kedua balom udara itu ditemukan di kawasan Minomartani, Kalasan dan di kawasan Berbah.
Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto, Marsekal Pertama TNI Novyan Samyoga menuturkan, dua balon udara yang diamankan berukuran panjang 8 meter dengan lingkar tengah 7 meter. Balon yang diterbangkan dengan tenaga api tersebut ditemukan di lokasi yang tak jauh dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
"Balon udara itu berbahaya bagi penerbangan. Betapa bahayanya bila ada pesawat take off - landing, dan menabrak balon itu," ujar Samyoga, Selasa (4/7).
-
Siapa yang menyelenggarakan Festival Balon Udara? Festival balon udara di lingkungan kampus merupakan bentuk peran serta kampus untuk menghidupkan wisata di Banyumas.
-
Apa isi balon Korut? Balon-balon tersebut membawa kantong berisi sampah hingga tinja.
-
Dimana Festival Balon Udara diselenggarakan? Festival balon udara itu digelar di halaman Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Apa yang ditampilkan di Festival Balon Udara? Ada 30 balon udara yang diterbangkan di langit Banyumas oleh komunitas pembuat balon udara dari Wonosobo.
-
Kenapa Festival Balon Udara digelar? 'Ini adalah salah satu upaya UMP sebagai kampus wisata. Jadi tak hanya untuk belajar, di kampus ini kitab isa healing dan mendapatkan kegembiraan,' kata Rektor UMP, Jebul Suroso.
Pihak TNI AU masih menelusuri asal muasal pemilik maupun pembuatan balon udara. Balon itu diduga diterbangkan dan berasal dari arah utara Yogyakarta seperti di Magelang, Wonosobo, Temanggung, dan Banjarnegara atau bisa juga berasal dari wilayah timur seperti Ponorogo, dan Pacitan.
"Dari data yang didapat, pada tanggal 26 hingga 29 juni kemarin setidaknya ada 41 laporan pilot yang melihat penampakan balon di jalur penerbangan. Balon plastik tersebut bisa mencapai ketinggian di atas 20.000 kaki. Untung ada komunikasi antara pihak pilot dengan menara pengawas sehingga pilot bisa dibantu keamanannya saat terbang. Komunikasi itu membantu pilot yang sedang menerbangkan pesawat kalau tidak bisa berbahaya," papar Samyoga.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut pihak yang menerbangkan balon-balon tersebut. Sesuai dengan pasal 53 Undang-undang nomor 1 tahun 2009 tentang penerbangan, mereka yang terbukti membahayakan penerbangan terancam dua tahun penjara atau denda Rp 500 juta.
"Si pembuat dan yang menerbangkan dapat dijerat. Mereka sadar enggak menerbangkan balon udara itu membahayakan orang lain," tegas Samyoga.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat di sejumlah daerah diminta untuk tidak menerbangkan balon udara sebagai bagian budaya dan tradisi keagamaan.
Baca SelengkapnyaMeski sudah dilarang, masih ada saja warga yang menerbangkan balon udara dalam rangka merayakan hari lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaAlasan Menhub Budi Karya Sumadi melarang penerbangan balon udara di musim mudik lebaran karena bisa mengganggu penerbangan.
Baca SelengkapnyaIdentitas dua korban meninggal dunia belum bisa diungkap BPBD Pasuruan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diharapkan dapat mengerti bahaya menerbangkan balon udara di sembarang tempat.
Baca SelengkapnyaDua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru, Pasuruan.
Baca SelengkapnyaDua pesawat tempur taktis Super Tucano hendak melakukan latihan penerbangan rutin.
Baca SelengkapnyaPada salah satu lokasi pesawat jatuh terjadi ledakan yang cukup keras.
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaPesawat tersebut sedang menjalani latihan formasi.
Baca SelengkapnyaDua pesawat TNI Angkatan Udara (AU) jatuh di Pasuruan, Jawa Timur. Pesawat yang jatuh jenis EMB-314 Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103.
Baca Selengkapnya