Lava pijar mulai terlihat dari Gunung Slamet
Merdeka.com - Kawah Gunung Slamet sejak dua hari terakhir mulai terlihat lava pijar. Meski begitu, keadaan tersebut tidak membahayakan lantaran jaraknya hanya 100-200 meter dari mulut kawah.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendrasto, saat dihubungi, Minggu (16/3), mengatakan kondisi lava pijar mulai terlihat sejak Jumat malam.
"Tidak semua gempa letusan membawa material lava pijar yang secara visual terlihat dari bawah," jelasnya.
-
Kapan Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas terakhir? Lebih lanjut, Sukedi mengakui berdasarkan pengamatan dalam 20 tahun terakhir, peningkatan aktivitas Gunung Slamet terjadi hampir tiap lima tahun sekali, yakni pada tahun 2004-2005, 2018-2009, 2014, dan terakhir pada bulan Agustus 2018 hingga 2019.
-
Kapan status Gunung Slamet dinaikkan? Pada Kamis (19/10), Gunung Slamet resmi naik level dari berstatus normal (level I) menjadi waspada (level 2).
-
Apa status Gunung Slamet saat ini? “Kami sudah berkoordinasi dengan PVMBG dan mendapat informasi jika Gunung Slamet saat ini masih berstatus Level I atau normal,“
-
Kenapa Gunung Slamet dinaikkan statusnya? Peningkatan aktivitas Gunung Slamet ditandai dengan peningkatan amplitudo tremor secara terus-menerus diikuti terekamnya gempa tremor harmonik dalam durasi yang panjang.
-
Apa yang terjadi dengan Gunung Slamet? Pada Kamis (19/10), Gunung Slamet resmi naik level dari berstatus normal (level I) menjadi waspada (level 2). Setelah lima tahun tak terlihat ada gejolak, kini gunung tertinggi di Jawa Tengah itu seolah telah terbangun dari tidur panjangnya.
-
Bagaimana cara mengetahui status Gunung Slamet? “Kami sudah berkoordinasi dengan PVMBG dan mendapat informasi jika Gunung Slamet saat ini masih berstatus Level I atau normal,“
Hendrasto menjelaskan, durasi letusan lava pijar tersebut juga sangat singkat, yakni berkisar 10-20 detik. Selain itu, dia mengungkapkan, lontaran lava pijar dari dalam perut kawah Gunung Slamet biasanya akan nampak bersama letusan asap yang berwarna hitam pekat.
Koordinator Pos Pendakian Gunung Slamet di Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga Sugeng Riyadi, menuturkan, letupan lava pijar biasanya terlihat saat malam.
"Sampai Sabtu malam sudah sekitar tiga kali terlihat. Namun, warga Bambangan tidak panik karena mereka sering melihat saat Tahun 2009 lalu, ketika status Gunung Slamet Siaga," ungkapnya.
Lontaran lava pijar tersebut, lanjut Hendrasto, belum mempengaruhi status Gunung Slamet yang sejak sepekan terakhir dinaikkan dari aktif Normal menjadi Waspada.
Hingga kemarin, aktivitas vukanik Gunung Slamet masih fluktuatif. Setelah sempat mencatatkan gempa letusan hingga 171 kali pada Jumat dari pukul 00.00-12.00 WIB, pada durasi waktu yang sama, hari Minggu hanya sebanyak 57 kali gempa letusan dan 51 kali gempa hembusan. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Kabupaten Banyumas terdapat beberapa desa yang berjarak cukup dekat dengan puncak Gunung Slamet.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan"
Baca SelengkapnyaDi Kabupaten Banyumas terdapat beberapa desa yang berjarak cukup dekat dengan puncak Gunung Slamet.
Baca SelengkapnyaBPBD Bayumas memastikan kondisi Gunung Slamet masih aman.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet yang saat ini masih berstatus waspada atau level II dipantau secara visual dan instrumental.
Baca SelengkapnyaStatusnya dinaikkan karena hasil pemantauan visual dan instrumental, terjadi peningkatan aktivitas gunung.
Baca SelengkapnyaGunung api Iya merupakan gunung strato dengan sejarah letusan tercatat sejak tahun 1671.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta diungsikan ke daerah yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaSaat ini letusan eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava dominan masih di sekitar area kawah.
Baca Selengkapnyahasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya peningkatan aktivitas visual dan kegempaan pada Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang Naik Status jadi Awas, Kekuatan Erupsi Makin Besar
Baca Selengkapnya