Lebaran, pedagang bunga dan pembersih kuburan raup untung besar
Merdeka.com - Perayaan hari raya Idul Fitri 1436 Hijriah menjadi moment penting bagi penjual bunga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat. Omset pedagang bunga melonjak drastis jika dibandingkan hari biasa.
Sariman salah satu pedagang asal Tanah Abang mengaku bisa mendapat uang sebesar Rp 750.000 pada hari lebaran. Dia membandingkan, apabila berjualan pada hari biasa dia hanya bisa mendapat uang sebesar Rp 50.000 sehari.
"Alhamdulillah kalau lebaran penjualan pasti naik. Lebaran pertama dapat 750 ribu lebaran kedua 500 ribu sekarang sudah dapat 240 ribu," ujarnya saat ditemui merdeka.com, Minggu (19/7).
-
Kenapa omzet pedagang Tanah Abang naik menjelang Ramadan? Memasuki bulan suci Ramadan, ragam busana muslim yang paling banyak dipesan dan diminati para konsumen.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Kapan peningkatan omzet pedagang Tanah Abang terasa? Peningkatan penjualan ini mulai dirasakan pedagang sejak seminggu yang lalu.
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Kenapa Jenang Krasikan banyak di jual saat Lebaran? Pada musim lebaran, makanan ini banyak dijajakan pada pedagang makanan kecil. Kudapan ini menjadi salah satu makanan yang sering disajikan saat berkumpul bersama keluarga di rumah.
-
Dimana pasar yang ramai saat Lebaran? Pasar Tanah Abang selalu ramai dan jadi primadona warga. Suasana pasar terbesar di Asia Tenggara itu tampak penuh sesak oleh pengunjung yang sibuk memburu baju Lebaran.
Dia menjelaskan peningkatan jumlah penghasilan tersebut juga disebabkan karena harga satu plastik bunga dipatok dengan harga Rp 5.000 sebelum Ramadan, kemudian saat Lebaran ditinggikan menjadi Rp 5.000-Rp 7.500 per plastik.
"Harga bunga naik karena dari distributornya juga lebih mahal, biasanya kita dapat dari Pondok Rangon. Pembeli juga gak komplain, mereka anggap wajar," ucapnya.
Warga Tanah Abang ini berharap penghasilan yang diperoleh pada H+1 lebaran ini dapat lebih tinggi agar keuntungannya dapat digunakan untuk membeli pangan keluarganya selama dua minggu ke depan.
"Tapi tetap rejeki mah dari yang di atas datangnya. Mudah-mudahan bisa lebih baik," lanjutnya.
Hal senada juga diungkapkan, Topan (50) seorang Tukang Sapu Pemakaman. Topan mengatakan dirinya sudah bekerja menjelang bulan puasa lalu, rata-rata sehari bisa mengantongi uang Rp 150-Rp 300 ribu perhari.
"Kadang-kadang ada yang beri Rp 5.000 hingga Rp 20.000, ada juga yang tidak ngasih tergantung keikhlasan mereka," pungkasnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaMereka memanfaatkan tingginya permintaan bunga tabur karena banyak umat Islam yang berziarah menjelang Ramadan.
Baca SelengkapnyaPanen durian khas petani Badui sangat menguntungkan para pedagang, sehingga bisa menopang ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaSejumlah bocah Suku Baduy memikul buah durian yang siap untuk dijual keliling kampung.
Baca SelengkapnyaSehari jelang perayaan Idulfitri 1445 H, umat muslim semakin ramai berburu bunga hias di Pasar Rawa Belong.
Baca SelengkapnyaSehari 500 kilogram kue kering ludes terjual. Adapun omzet yang didapat bisa mencapai Rp10 juta per hari.
Baca SelengkapnyaJasa laundry banyak dimanfaatkan warga yang ditinggal mudik oleh asisten rumah tangganya ketika masa libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaPinang ini dijual dan akan digunakan dalam acara perayaan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBuah ini selalu mewarnai momen Ramadan di Bumi Blambangan
Baca SelengkapnyaBila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca Selengkapnya