Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Legislator Mufti Anam Minta Mendag Benahi Distribusi Sebelum Izinkan Impor Gula

Legislator Mufti Anam Minta Mendag Benahi Distribusi Sebelum Izinkan Impor Gula Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi sektor perdagangan, Mufti Anam, meminta Menteri Perdagangan Agus Suparmanto untuk terlebih dahulu bekerja keras membenahi mata rantai distribusi sebelum meneken izin impor berbagai komoditas, termasuk gula. Seperti diketahui, pemerintah saat ini berencana akan mengimpor gula untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga alias gula kristal putih (GKP). Diproyeksikan, impor gula mencapai kisaran 500 ribu ton.

Salah satu pendorong rencana impor gula adalah karena harga gula di pasar saat ini naik. Kemudian, produksi yang dihasilkan petani diprediksi tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.

"Kalau persoalan harga gula yang naik beberapa waktu terakhir ini, pemerintah seharusnya membenahi sistem distribusi yang lebih efisien. Rantai distribusi gula yang panjang membuat harga bisa makin mahal sehingga yang diuntungkan justru bukan petani, tapi pedagang," ujar Mufti Anam saat dihubungi, Kamis (27/2/2020).

Orang lain juga bertanya?

Mufti mengatakan, sebelum memutuskan untuk mengizinkan impor, Kemendag harus bisa menunjukkan keseriusan membenahi sistem distribusi komoditas. "Sebenarnya ini tidak hanya terkait gula, tapi juga komoditas lain, seperti garam yang menurut banyak pihak itu ada rembesan garam industri ke pasar garam konsumsi," ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.

Dia menambahkan, konsumsi gula sebenarnya tak sama dengan komoditas lain seperti beras. Tingkat konsumsi beras masyarakat Indonesia mencapai kisaran 100 kg per orang per tahun. Sedangkan konsumsi gula hanya 7 kg per orang per tahun.

"Jadi misalnya ada kenaikan harga gula berbasis tebu petani Rp1.000 per kg, maka masyarakat menanggung tambahan Rp 7.000 per tahun. Jadi sebenarnya ya relatif tidak signifikan. Sedangkan untuk industri makanan-minuman kan beda gulanya, mereka pakai rafinasi, bukan gula tebu petani," ujarnya.

Sehingga, jika Kemendag bisa membikin skema distribusi yang pendek, dengan petani atau koperasi petani sebagai pemain utama pemasaran gula, maka kesejahteraan petani bakal meningkat.

"Jika itu dilakukan, Pak Mendag akan dikenang sebagai menteri yang hebat," kata Mufti.

Mufti juga meminta kepada Kemendag untuk meningkatkan tata kelola perizinan impor. Sebab, permasalahan izin impor sejak dulu diwarnai prasangka negatif, mulai adanya impor, mafia impor, dan sebagainya.

"Saya melihat jika perizinan impor ini governance-nya ditingkatkan, dibikin transparan, semua orang bisa memantau dengan mudah, real time, pasti sangat bagus. Ya kira-kira seperti yang dilakukan Pak Ahok di Pertamina, dia bikin laporan impor minyak mentah, pengadaan kapal angkut ekspor-impor migas, dan sebagainya menjadi mudah diakses banyak orang," pungkasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puan Ingatkan Pemerintah Terus Awasi Distribusi Minyak Goreng Bersubsidi
Puan Ingatkan Pemerintah Terus Awasi Distribusi Minyak Goreng Bersubsidi

Hal itu sebagai upaya melancarkan alur pendistribusiannya tepat sasaran ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mendag Ngeluh Dianggap Jadi Biang Keladi Pengaturan Barang Impor
Mendag Ngeluh Dianggap Jadi Biang Keladi Pengaturan Barang Impor

Semangat pemerintah agar impor dikendalikan, tetapi dalam implementasinya tidak mudah.

Baca Selengkapnya
Inflasi Mei 2,84 %, Plt Sekjen Kemendagri Tekankan Soal Distribusi Komoditas Impor
Inflasi Mei 2,84 %, Plt Sekjen Kemendagri Tekankan Soal Distribusi Komoditas Impor

Tomsi dalam kesempatan juga mewanti-wanti sepuluh pemerintah provinsi dengan angka inflasi yang terbilang tinggi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.

Baca Selengkapnya
Kemendag dan Kemenperin Sinergi Perkuat Industri Nasional
Kemendag dan Kemenperin Sinergi Perkuat Industri Nasional

Ketentuan tersebut dikeluarkan untuk memberikan relaksasi pada 7 komoditas yang mengalami kendala impor

Baca Selengkapnya
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag

Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Kemendag Revisi Aturan soal Impor, 7 Kelompok Barang Ini Tak Perlu Lagi Pertimbangan Teknis Kemenperin
Kemendag Revisi Aturan soal Impor, 7 Kelompok Barang Ini Tak Perlu Lagi Pertimbangan Teknis Kemenperin

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 8 Tahun 2024 yang efektif berlaku per 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya
Kemendag Ungkap Alasan Relaksasi Izin Impor
Kemendag Ungkap Alasan Relaksasi Izin Impor

Kemendag mengungkap alasan melakukan relaksasi izin impor dengan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Musnahkan Barang Impor Ilegal Senilai Rp 174,81 Miliar selama 2023
Pemerintah Musnahkan Barang Impor Ilegal Senilai Rp 174,81 Miliar selama 2023

Kemendag sepanjang tahun 2023 telah memusnahkan ratusan miliar barang impor ilegal.

Baca Selengkapnya