Lepas Tukik Tandai Dibukanya Destinasi Banyuwangi, Disiplin Prokes Tetap yang Utama
Merdeka.com - Pariwisata Banyuwangi dibuka kembali, Jumat (10/9/2021). Ini ditandai dengan pelepasan tukik (anak penyu) ke laut, di Pantai Cemara, oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama para pelaku wisata.
"Ini pas hari Jumat, hari yang baik. Melepas tukik ini memiliki filosofi kebebasan tapi penuh perjuangan. Pariwisata memang telah dibuka kembali, tapi semua kita kendalikan. Pembatasan jumlah pengunjung, aturan vaksin dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi, dan disiplin prokes menjadi yang utama," ujar Ipuk.
Ipuk kembali mengingatkan agar para pelaku wisata dan pengelola destinasi untuk benar-benar menaati peraturan dan protokol kesehatan.
-
Bagaimana Pemprov Bali ingin wisatawan membayar pungutan? Alternatif pertama, Pemprov Bali mendorong wisman melakukan pembayaran sebelum tiba di Bali melalui aplikasi Love Bali. Alternatif kedua, Pemprov juga memfasilitasi pembayaran di bandara.“Alternatif ketiga yang akan kita intensifkan adalah pembayaran yang dilakukan ketika tamu tiba di tempat mereka menginap.
-
Siapa yang dipantau oleh Bupati Banyuwangi? Ipuk meninjau layanan kesehatan di Puskesmas Kertosari dan RSUD Blambangan Banyuwangi. Di puskesmas dan RSUD Blambangan, Ipuk berkeliling dan melihat layanan di sana.
-
Dimana Bupati Banyuwangi memantau layanan publik? Hari pertama kerja usai libur dan cuti bersama Lebaran, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengecek layanan kesehatan dan Mal Pelayanan Publik, Selasa (16/4).
-
Kenapa Bupati Banyuwangi mengecek layanan publik? 'Setelah libur panjang, biasanya banyak warga yang mengurus berbagai keperluannya. Kami ingin memastikan warga terlayani dengan baik,' ujar Bupati Ipuk.
-
Apa pesan Bupati Ipuk untuk jemaah haji Banyuwangi? 'Kami semua mendoakan agar para jamaah dapat menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji dengan baik, menjadi haji yang mabrur, dan kembali dengan selamat membawa keberkahan bagi keluarga dan masyarakat Banyuwangi,' ujar Ipuk saat pemberangkatan.
-
Kapan pungli terjadi di objek wisata? Di sejumlah destinasi wisata di Jawa Barat, beberapa laporan dari wisatawan mengindikasikan bahwa mereka lebih memilih destinasi lain karena adanya pungli, sehingga destinasi tersebut perlahan-lahan kehilangan daya tarik.
"Kuncinya harus disiplin. Disiplin menerapkan protokol kesehatan. Disiplin menaati peraturan. Kalau kita lengah, tidak disiplin, nanti yang rugi kita sendiri karena bisa-bisa ada lonjakan Covid-19 lagi," pinta Ipuk.
Lepas Tukik Tandai Dibukanya Destinasi Banyuwangi©2021 Merdeka.comIpuk menjelaskan tiap pekan akan ada evaluasi. Bila ada pengelola destinasi wisata yang tidak disiplin menerapkan peraturan, akan dievaluasi.
"Tadi laporan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, sudah lebih dari 90 persen pengelola wisata divaksin. Saya minta dituntaskan dalam waktu dekat ini, kecuali yang memang karena alasan kesehatan belum bisa divaksin," tutur Ipuk.
Di Pantai Cemara para pelaku wisata yang tergabung dalam Asosiasi Pariwisata Banyuwangi (APB) melakukan pembubuhan tanda tangan komitmen bersama untuk disiplin menaati peraturan dan menjalankan protokol kesehatan di destinasi wisata.
Pembukaan kembali pariwisata ini disambut gembira oleh para pelaku wisata. Ketua Asosiasi Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Banyuwangi Abdul Aziz mengaku siap menerapkan disiplin protokol kesehatan demi melindungi semua pengunjung dan pengelola wisata.
"Kami bersama teman-teman Pokdarwis berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Termasuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Jangan sampai [karena teledor] akhirnya ditutup lagi.ini adalah komitmen kami semua," kata Azis yang juga ketua Pokdarwis Pantai Grand Watudodol.
Lepas Tukik Tandai Dibukanya Destinasi Banyuwangi©2021 Merdeka.comKepala Dinas Pariwisata MY Bramuda menambahkan, tidak semua destinasi yang dibuka. "Sementara terdapat 15 destinasi yang dibuka, dari 64 destinasi yang ada di Banyuwangi. Memang tidak semuanya. Ini hasil dari survei teman-teman asosiasi," kata Bramuda.
15 Destinasi tersebut mayoritas wisata alam di antaranya, Kawah Ijen, Pulau Merah, Alas Purwo, Sukomade, Grand Watudodol, Desa Wisata Tamansari, Bangsring Underwater, Pantai Cacalan, Pantai Cemara, Pantai Mustika, Teluk Hijau, dan lainnya.
"Untuk wisata kolam renang berdasarkan instruksi dari pusat, di Level 2 masih belum diperbolehkan untuk dibuka," jelas Bramuda.
Berdasarkan hasil rakor, pariwisata Banyuwangi dibuka kembali dengan berbagai ketentuan. Kapasitas pengunjung di destinasi wisata hanya 25 persen. Para pelaku wisata harus sudah divaksin. Tiap destinasi wisata harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau memakai barcode/menunjukkan sertifikat vaksin bagi para pengunjung sebagai syarat masuk destinasi wisata.
Bramuda mengatakan, pariwisata Banyuwangi di masa pandemi ini mengandalkan quality tourism, bukan mass tourism. "Karena itu akan lebih dioptimalkan untuk menjual paket wisata dengan tiket terusan ke berbagai destinasi," urai Bramuda (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
Baca SelengkapnyaPariwisata Bali bukan soal jumlah kunjungan wisatawan tapi juga kualitas, kenyamanan.
Baca SelengkapnyaPimpin Apel Satpol PP, Gus Ipul Minta Tingkatkan Disiplin
Baca SelengkapnyaKonsistensi Pemkab Banyuwangi dalam pelestarian bahasa daerah, yakni Bahasa Using mendapat apresiasi positif.
Baca SelengkapnyaSidak ini untuk memastikan wisatawan asing yang ke Bali ini telah membayar PWA atau belum.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku tak akan rugi jika kehilangan 5.000 turis bermasalah di Bali.
Baca SelengkapnyaKebijakan yang disiapkan juga menyangkut fasilitas akomodasi pariwisata yang tidak memiliki aspek berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMotor Viar itu dipergunakan untuk pengangkutan sampah di lokasi prioritas kawasan pariwisata Nusa Penida Desa Lembongan dan Jungut Batu.
Baca SelengkapnyaPungutan tersebut akan menjadi pemasukan daerah yang dimasukkan ke dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Baca SelengkapnyaAlasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca Selengkapnya