Lima Warga Badui Digigit Ular Berbisa, Seorang Meninggal
Merdeka.com - Sekurangnya lima warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, digigit ular berbisa dalam sepekan terakhir. Seorang di antara korban meninggal dunia.
"Kami menerima laporan dari Pak RT Ardi di permukiman Badui menginformasikan warganya yang digigit ular berbisa jenis ular tanah yang mematikan itu," kata Koordinator Relawan Sahabat Indonesia Muhammad Arif Kirdiat di Lebak, Minggu (7/8).
Seorang di antara lima warga Badui yang dilaporkan menjadi korban gigitan ular berbisa itu meninggal dunia akibat terlambat mendapatkan penanganan medis. Satu orang lainnya juga akan diamputasi kakinya karena sudah membusuk akibat gigitan ular.
-
Dimana warga Baduy digigit ular? 'Tiga korban gigitan ular berbisa itu warga Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean. Tetapi mereka menolak untuk dirujuk ke RSUD Banten,' kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat di Lebak.
-
Kapan kejadian warga Baduy digigit ular terjadi? Informasi yang diterima relawan, salah satu warga yang menjadi korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.
-
Siapa yang menjadi korban gigitan ular berbisa? 'Tiga korban gigitan ular berbisa itu warga Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean. Tetapi mereka menolak untuk dirujuk ke RSUD Banten,' kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat di Lebak.
-
Siapa yang digigit ular? Seorang anak berusia tujuh tahun dari Gilbert, Arizona, Amerika Serikat, hampir kehilangan kakinya akibat gigitan ular derik. Allie Brasfield, yang merupakan siswa kelas dua SD, harus menunggu selama 30 jam sebelum menerima perawatan yang tepat untuk luka gigitannya.
-
Siapa yang terkena gigitan ular Taipan? Saat berada di semak belukar, Kevin berhasil menangkap Taipan sepanjang 1,8 meter. Namun, saat ia memasukkannya ke dalam tas, ular itu terlepas dan menggigit ibu jarinya.
-
Dimana kejadian ular gigit orang? Warga di Distrik Korba, Chhattisgarh, India, membakar seekor ular setelah reptil tersebut menggigit seorang pemuda hingga tewas pada Sabtu malam (21/9).
"Saya kira berbahaya jika korban gigitan ular tidak cepat ditangani medis bisa mengakibatkan kematian," kata Arif.
Puskesmas Tak Punya Stok Serum Antibisa Ular
Dia mengaku sangat prihatin tiga unit puskesmas di perbatasan kawasan permukiman Badui, yakni Puskesmas Cirinten, Puskesmas Bojongmanik, dan Puskesmas Cisimeut tidak punya serum antibisa ular.
Warga Badui yang digigit ular berbisa juga sulit dibawa ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung karena mereka tidak punya BPJS Mandiri maupun BPJS PBI bantuan pemerintah. Karena itu, Arif terpaksa memutuskan menyewa mobil pikap untuk melarikan korban ke RSUD Banten yang menerima pasien dengan surat keterangan tidak mampu (SKTM).
Dalam situasi perlu penanganan cepat, kata dia,terkadang fasilitas emergensi di pelayanan dasar di daerah sangat sulit dan tidak tanggap. "Kami berharap puskesmas sebagai pelayanan kesehatan dasar tentu harus menyediakan obat antibisa ular guna menyelamatkan warganya," harapnya seperti dilansir Antara.
Sani (31), warga Badui korban gigitan ular berbisa mengaku dirinya merasa lega dan senang dilarikan ke RSUD Banten oleh Relawan Sahabat Indonesia yakni, Muhammad Arif, sehingga bisa ditangani tenaga medis.
"Kami berharap luka korban gigitan ular berbisa kembali sembuh dan bisa berkumpul bersama anggota keluarga," katanya.
Serangan Terjadi saat Pembukaan Lahan
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan ular berbisa yang mematikan itu jenis ular tanah. Jika warga digigit, harus cepat ditangani tenaga medis.
Warga Kabupaten Lebak mendapat serangan ular berbisa saat membuka lahan-lahan ladang untuk bercocok tanam. Habitat ular tanah yang mematikan itu berada di suhu dingin juga pada bambu atau semak belukar.
Masyarakat Kabupaten Lebak, termasuk Badui, kerap menjadi korban gigitan ular berbisa bila membuka ladang. "Kami minta warga jika ke ladang gunakan sepatu bot dan bila digigit ular berbisa segera dilarikan ke puskesmas maupun rumah sakit untuk menyelamatkan jiwa," katanya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.
Baca SelengkapnyaEmpat orang warga Garut diketahui meninggal dunia saat tengah berburu di kawasan Gunung Cikolak.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaBencana tersebut dilaporkan menimbulkan dampak kerusakan yang serius hingga ditetapkan dan diberlakukan masa tanggap darurat selama 14 hari.
Baca SelengkapnyaPenyebaran DBD di Kabupaten Lebak hingga kini terus bertambah.
Baca SelengkapnyaBambang yang sedang memancing bersama teman-temannya segera berteriak meminta bantuan.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan Gunung Marapi yang melanda lima kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca Selengkapnya