Lindu yang Menyisakan Pilu
Merdeka.com - Yayah, warga Kampung Negla, Desa Barusari, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat masih tampak syok saat ditemui Jumat (3/2). Dia duduk di depan rumahnya yang hancur akibat gempa. Tatapan matanya kosong dan tampak sekali kurang tidur.
Yayah kini tinggal bersama anak dan saudaranya. Meski coba tersenyum, Yayah tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Rumah penuh kenangan kini rata dengan tanah akibat gempa magnitudo 4,3 yang terjadi pada Rabu (1/2) malam.
Saat kejadian ia sedang tidur lelap di kamar tidurnya. Tempat tinggalnya tepat di pinggir rumah anaknya yang laki-laki.
-
Siapa yang nabrak tembok? Ada-ada saja kelakuan seorang bocah yang tidak sengaja menginjak pedal gas hingga membuat mobil pameran menabrak tembok.
-
Mengapa tembok Yakjuj-Makjuj hancur? Seperti melansir dari Liputan6.com, tembok yang dibuat Zulkarnain nantinya itu akan hancur atas izin dari Allah.
-
Siapa yang tinggal di rumah nyaris roboh? Sang pemilik, Abun (63), tak bisa berbuat banyak lantaran hidup di bawah garis kemiskinan.
-
Dimana rumah itu ambruk? Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik rumah ambruk di Tuban, Jawa Timur.
-
Kenapa rumah itu ambruk? Ternyata bangunan tersebut bukan rumah hunian, melainkan kandang hewan yang sudah tak digunakan.
-
Kenapa Rumah Baghi tahan gempa? Dihimpun dari beberapa sumber, rumah baghi ini memiliki pondasi yang kuat dan kokoh. Hal ini dikarenakan dalam proses pembangunannya menggunakan kayu-kayu berkualitas yang diambil dari hutan-hutan di sekitarnya. Kayu-kayu tersebut bukan hanya digunakan sebagai pondasi, tetapi jug untuk dinding, lantai, dan kayu ukiran. Maka dari itu, rumah baghi ini cukup tahan gempa. Kuncinya adalah pada tiang-tiang yang ditempel batu sehingga apabila ada guncangan, kayu-kayu tadi akan bergerak dinamis.
Tiba-tiba, guncangan sangat kencang hingga membuatnya kaget. Masih setengah sadar, Yayah mendengar samar-samar teriakan takbir dan arahan agar segera keluar dari rumah.
"Saat itu saya berusaha langsung keluar dari rumah. Pas lagi lari, tembok rumah yang saya tinggali mengeluarkan suara retakan sampai kemudian dinding rumah roboh," ungkap yayah.
Dia beruntung Allah masih menyelamatkannya. Tembok yang roboh mengarah ke bagian luar, bukan ke dalam. Bila tembok rumah mengarah ke dalam, besar kemungkinan dia akan menjadi korban.
"Alhamdulillah, nyawa saya masih diselamatkan oleh Allah, tidak ada luka sedikit pun. Alhamdulillah juga yang roboh hanya tembok yang pinggir jalan, tidak semuanya. Kalau semuanya roboh mah saya pasti tertimpa," katanya.
Setelah berhasil keluar dari rumah, Yayah masih diselimuti cemas. Membuatnya tidak bisa tidur sampai azan subuh berkumandang. Bahkan hingga kini, trauma itu belum juga hilang.
"Kalau lindu mah kan sering dirasakan, tapi kalau sampai di sini banyak menyebabkan rumah yang rusak baru kali ini. Ini masih takut, kalau lagi tidur suka tiba-bangun dan panik karena takut ada lini lagi," ucapnya.
Saat ini, Yayah tinggal di rumah anak laki-lakinya karena tempat tinggalnya rusak berat. Termasuk perabot yang ada di dalamnya.
Hingga kini, Yayah bersama warga lainnya yang terdampak gempa belum menerima bantuan apapun dari pemerintah. Namun walau begitu, untuk makan ia masih bisa mengandalkan anaknya.
Selain rumah Yayah, rumah yang biasa ditinggali Wildan juga rusak berat. Pada saat kejadian, ia bersama keluarga sedang menjenguk ibunya di Bandung.
"Pas lagi di Bandung saya dapat kabar kalau rumah roboh akibat getaran gempa bumi. Besoknya saya langsung ke Garut bersama ibu dan istri juga anak-anak," kata Wildan.
Saat di Bandung dia juga merasakan getaran gempa. Saat itu, dia tidak menyangka pusatnya di Garut dan membuat rumahnya rusak.
Gempa bukan hanya merusak rumahnya. Perabotannya juga porak poranda tertimpa reruntuhan.
"Barang-barang yang ada di dalam warung juga ya tertimpa," ucapnya.
Jua mengatakan, di Kampung Negla setidaknya ada lima unit rumah rusak. Meski begitu, tidak ada ada warga yang menjadi korban dan tinggal di tenda pengungsian.
"Yang rumahnya rusak berat sekarang tinggalnya di rumah saudara atau anaknya, tidak ada yang sampai mengungsi di tenda atau aula. Yang rumah rusak berat ada lima, kalau yang sedang cukup banyak. Yang retak-retak mah kemarin pas pendataan tidak dihitung," kata Jua.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum kejadian, wilayah Kabupaten Tasikmalaya diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaSebagian besar bagian plafon rumah roboh dan mengenai beberapa perabotan di dalam rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang perempuan ribut dengan suaminya di perjalanan pulang dengan mobil. Suaminya kemudian mendorongnya sampai jatuh ke jurang.
Baca SelengkapnyaTayeb bersama istri, kedua putra, dan orang tuanya sedang berada di rumah ketika gempa terjadi.
Baca SelengkapnyaPengalaman nahas anak laki-laki ini menuai simpati dari netizen. Sejak pertama kali diunggah, video itu langsung mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca Selengkapnya