Longsor di 3 lokasi tewaskan 1 warga, Kota Bogor darurat bencana
Merdeka.com - Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman menyatakan sudah saatnya ada langkah yang komprehensif dalam penanggulangan bencana di Kota Bogor. Pemerintah Kota Bogor perlu segera mengeluarkan aturan atau Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) mengenai kawasan konservasi, atau paling tidak berada satu tingkat di bawahnya yaitu Peraturan Wali Kota (Perwali).
Hal tersebut dengan mengacu kepada Peraturan Daerah (Perda) Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2011-2031, untuk menyikapi dan menindaklanjuti situasi kondisi Kota Bogor yang rawan bencana.
"Kondisi ini dipandang sudah sangat mendesak darurat, mengingat musibah ini tidak dapat diprediksi yang bahkan hingga menelan korban jiwa," kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman menanggapi peristiwa bencana longsor yang terjadi di beberapa wilayah Kota Bogor, Rabu (07/09).
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Dimana longsor terjadi di Bandung Barat? Polda Jabar mengerahkan tim K-9 (tim anjing pelacak) untuk membantu pencarian Sembilan warga yang diduga menjadi korban longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kacematan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Bagaimana warga Kampung Sigandul bersikap tentang longsor? 'Paling longsornya kecil-kecil itu. Kalau tahu bahaya longsor orang sini paling sudah pada lari semua. Pokoknya nggak ada rasa takut. Lagi pula semua sudah ada yang ngatur,' kata warga tersebut.
-
Kenapa longsor terjadi di Bandung Barat? Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi tersebut dan membuat bukit setinggi 100 meter di daerah tersebut longsor dan menimpa permukiman warga.
Sekadar diketahui, hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor secara merata sejak pukul 19.00 WIB, Selasa (06/09), membuat sejumlah tebing di empat lokasi di Kota Bogor mengalami longsor. Bahkan di Kampung Gang Ardio, RT 03 RW 05, Kelurahan Cibogor, Bogor Tengah, Kota Bogor membuat Azhari (50) pekerja proyek pembangunan tembok penahan tebing (TPT) tewas tertimpa material beton dan bebatuan.
Bahkan empat orang rekannya mengalami luka memar dan patah tulang sehingga harus menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara, Mapolres Bogor Kota.
"Saat itu saya sedang tidur, tiba-tiba terdengar suara gemuruh, saya kira berasal dari pabrik es batu yang memang beroperasi 24 jam ternyata bukan," ujar Aat Supatma, warga setempat saat ditemui di lokasi kejadian.
Mendengar suara tersebut, Aat beranjak dari tempat tidur dan membangunkan keluarganya untuk keluar dari rumah karena khawatir longsor juga menimpa rumahnya.
"Saat itu juga saya membangunkan istri dan anak saya keluar, dan melihat tebing talud sudah ambrol menimbun rumah yang dihuni para pekerja proyek talud itu, ungkap pria yang bekerja mengayuh becak di Pasar Kebon Kembang itu.
Saat itu juga dia bersama warga sekitar berusaha menyingkirkan puing-puing bebatuan dan tanah yang menimbun rumah tersebut. "Rumah saya juga mengalami rusak tapi tidak separah rumah yang dihuni para korban. Korban itu mengontrak rumah selama bekerja membangun talud," tandasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Ganjar Gunawan menjelaskan bencana longsor di RT 04 RW 05 Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, sekitar pukul pukul 01.30 WIB.
"Satu orang dilaporkan tewas bernama Azhari asal Cirebon dan empat orang mengalami luka. Mereka adalah buruh bangunan yang tengah mengerjakan talud dan tertimpa material bangunan," kata Ganjar.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, selain di Kelurahan Cibogor, sebuah proyek pembangunan talud sepanjang 10 meter dengan tinggi 3 meter yang baru selesai dikerjakan di RT 03 RW 13, Kelurahan Gunung Batu, Bogor Barat, Kota Bogor juga mengalami longsor.
"Tapi di Gunung Batu ini tak ada korban jiwa," jelasnya.
Kejadian ketiga longsor juga terjadi di RT 01 RW 02, Kelurahan Bantarjati, Bogor Utara, longsor tebing di permukiman sempat menutup saluran air. Akibatnya satu rumah milik Ali Wijaya dengan 4 jiwa terendam aliran air yang meluap.
"Petugas BPBD hingga saat ini sudah disebar dan masih melakukan upaya evakuasi dan pembersihan puing, tanah, bangunan dan bebatuan yang menimbun rumah maupun saluran air. Kita juga sudah mendistribusikan bantuan berupa sembako," ujarnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu menyebabkan empat orang warga meninggal dan jalan provinsi terputus.
Baca SelengkapnyaErnawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca SelengkapnyaMelli minta Pemkot Bogor segera bertindak mencegah bencana serupa
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca Selengkapnya