Mabes Polri tangkap WN Bulgaria pencuri data nasabah senilai Rp 24 T
Merdeka.com - Tim terpadu Mabes Polri dan Kejaksaan Agung melakukan penangkapan terhadap Dimitar Nikolov Ilief (42) warga negara Bulgaria. Dia dipersangkakan dalam tindak pidana pencurian data nasabah dengan modus penggandaan ATM termasuk pencurian nomor pin nasabah.
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Pol Anang Iskandar mengatakan bahwa pencurian data nasabah tersebut telah memakan korban asing di wilayah Eropa dan merugikan uang senilai 15 miliar euro atau Rp 24 triliun.
"Korbannya cukup banyak, menurut data kepolisian Eropa kurang lebih 1568 kartu nasabah dengan kerugian 15 miliar euro atau Rp 24 triliun. Dia melakukan pencurian data nasabah sebanyak 5.500 kali melalui 509 ATM yang dipantau dari Bali," kata Anang dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (23/10).
-
Apa hasil capaian Bareskrim Polri? Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada memaparkan, jumlah aset yang disita mencapai Rp10,5 triliun.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Kenapa Navy Seal dan SAS berkolaborasi di Balkan? Tidak mudah menangkap ketiga orang ini. NATO kemudian menugaskan dua pasukan elite terbaik dunia: Navy Seal dan British SAS. keduanya berkolaborasi di Balkan.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
Menurutnya, pihak Bareskrim melakukan penangkapan pelaku di Serbia dengan bekerja sama dengan interpol Serbia, Kamis (22/10). Sedangkan proses penyidikan kasus pencurian data ini sudah dilakukan sejak Kamis (15/10).
"Kita mendapatkan sumber pelaku dari NCB-Interpol Serbia, tersangka sudah ditangkap di sana dan menjalani proses pengadilan secara singkat. Kemudian, interpol Serbia memberikan informasi kepada Interpol Jakarta dalam ekspertise tanggal 9 Juni 2015," kata Anang kepada awak media.
Kemudian, kata dia, informasi tersebut ditindaklanjuti dan tersangka diserahkan kepada Polri di Bandara Nikola Tesla. Menurutnya, keberhasilan tersebut sebagai upaya menjernihkan nama Indonesia yang dinilai sebagai negara pencurian data nasabah internasional.
"Ini adalah keberhasilan dari pada ekstradisi yang telah kita lakukan dalam rangka untuk mengungkapkan kejahatan di Indonesia termasuk menjernihkan nama Indonesia karena tempat kejadian perkaranya di Bali," ungkapnya.
Atas hal itu, tersangka diduga melakukan tiga tindak pidana yakni pencurian data nasabah berupa KTM sebagai bentuk pelanggaran KUHP. Ke dua, pelanggaran UU ITE karena melakukan transfer kartu elektronik. Ke tiga, pelanggaran tindak pidana pencucian uang.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kode atau petunjuk berkaitan dengan website hydra tersebut dibuat para pelaku yang ditangkap dalam penggerebekan pabrik narkoba di Bali beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaPavel ditangkap ditangkap petugas imigrasi Ngurah Rai, karena terdata dan terbaca dicari di negaranya.
Baca SelengkapnyaJika ditilik dari akun X @bjorkanism, Bjorka berasal dari Polandia di Kota Warsawa.
Baca SelengkapnyaKemenkominfo mengaku segera mengecek informasi tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku dapat mengakses situs resmi BKN setelah mendapatkan username dan password dalam sebuah forum darkweb.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap bos gangster asal Mesiko bernama Sicairos Valdes Roberto 27 tahun di terminal Nganjuk, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar ketika delapan orang di Jepang menjadi korban melaporkan kejadian dialaminya ke polisi.
Baca SelengkapnyaPembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaPeretas Bjorka diduga memperjualbelikan data pribadi WNA atau turis asing yang datang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengungkapkan, serangan siber server PDNS terdapat dua kemungkinan pelaku.
Baca SelengkapnyaPengungkapan ini merupakan koordinasi yang baik antara Polri dengan pihak Imigrasi.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri juga mengamankan sejumlah tersangka dengan peran yang berbeda-beda.
Baca Selengkapnya