Mahfud: Siapapun yang Menang Pilpres Harus Kita Dukung, Jangan Menyempal
Merdeka.com - Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, siapapun capres yang menang di Pilpres 2024 maka kebijakannya harus diikuti. Menurutnya, tidak boleh membangkang terhadap presiden yang telah memenangkan pemilihan.
"Nanti siapapun yang terpilih harus kita dukung, tidak boleh kalau di dalam politik saya tidak milih lalu menyempal, lalu bermusuhan, enggak bisa," kata Mahfud di acara Halalbihalal Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) di Epicentrum Walk, Jakarta, Jumat (26/5).
Menurut Mahfud, dalam hukum politik, siapa yang kalah, harus tunduk kepada keputusan-keputusan yang menang. Maka, mesti patuh dengan kebijakan negara yang dibuat oleh presiden baru nanti.
-
Apa yang Mahfud lakukan setelah Pilpres 2024? 'Karena kontestasi sudah selesai, pilpres sudah selesai, saya melakukan normalisasi kehidupan karena sekarang sudah tidak ada lagi, saya hadir lagi ke UB hari ini dan untuk seterusnya, setiap diundang, asal tidak berbenturan pasti datang, pasti datang,' ujar Mahfud
-
Apa yang akan dilakukan Mahfud jika terpilih jadi Wapres? “Justru saya akan semakin tegas dan membuat jaringan-jaringan agar ketegasan itu akan menular ke birokrasi di mana saya memimpin. Itu saja sebenarnya,“ pungkas Mahfud MD.
-
Mahfud hindari fitnah saat Pilpres 2024? 'Saya sengaja ke berbagai kampus tidak datang, kecuali dalam kampanye terbuka yang sengaja diselenggarakan kampus seperti Unair, kampanye terbuka, semua kontestan diundang tapi kalau kuliah saya tidak, berhenti selama musim kampanye,' ujar pria yang diketahui sebagai pakar hukum tata negara ini.
-
Siapa yang menentukan hasil pemilu? Nah, kombinasi dari faktor-faktor ini dan dinamika unik setiap pemilihanlah yang akan membentuk hasil akhir pemilu suatu negara.
-
Apa dasar hukum Pilkada 2024? Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 di Indonesia merupakan perhelatan demokrasi yang diatur oleh sejumlah peraturan perundang-undangan.
-
Bagaimana cara menentukan pemenang Pemilu 2024? Perlu diketahui, tahapan Pemilu sejatinya berlangsung satu tahun hingga Indonesia secara resmi mendapatkan pemimpin yang sah sesuai jumlah suara terbanyak.
"Oleh sebab itu berusahalah untuk menang kalau anda calon atau salah satu calon wakil rakyat atau tim anggota tim sukses berusahalah untuk menang, agar nanti bisa memengaruhi kebijakan publik," ucap Mahfud.
Pihak Kalah Jangan Ganggu yang Menang
Mahfud mengingatkan, pihak yang kalah dalam Pilpres juga jangan mengganggu yang menang. Dia kembali menegaskan, kebijakan yang menang harus diikuti yang kalah sebagai contoh demokrasi.
"Yang kalah jangan mengganggu yang menang, karena begitulah hukum, jangan mengatakan 'hei saya enggak milih Anda, saya enggak ikut kebijakan Anda tentang kenaikan pajak', tidak bisa. Yang menang kebijakannya yang diberikan oleh hukum itu harus diikuti, itulah demokrasi," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud menjelaskan, ucapannya itu merupakan bentuk penerimaan atas putusan MK.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD mengimbau masyarakat jika diancam dan diintimidasi terkait pilihan politik, jangan dilawan terlalu berlebihan.
Baca SelengkapnyaNamun saat pencoblosan nanti coblos calon yang lain.
Baca Selengkapnya“Siapapun yang menang dalam proses Pemilu yang benar harus kita akui itulah pemenangnya," kata Mahfud
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud MD menyinggung pergelaran Pemilu 2024 beberapa waktu lalu. Awalnya Mahfud menyebutkan ciri-ciri Indonesia Emas
Baca SelengkapnyaMenanggapi dinamika politik Tanah Air pasca Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 'mengebut' pembahasan RUU Pilkada pasca putusan MK
Baca SelengkapnyaMahfud MD resmi mundur dari jabatan Menko Polhukam beberapa hari jelang pencoblosan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan, jangan sampai terjadi perpecahan usai Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKPU RI telah menyelesaikan tahapan rekapitulasi nasional Pilpres 2024 dan menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pemenangnya.
Baca SelengkapnyaCawapres Mahfud Md meminta kepada masyarakat untuk memilih capres dan cawapres yang benar untuk tata pemerintah lebih baik
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legowo, dan kesatria.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Maruf Amin menegaskan akan menerima semua putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait UU Pemilu aturan capres-cawapres.
Baca Selengkapnya