Mantan Narapidana Kasus Narkoba Asal Papua Nugini Dipindah ke Rudenim Jayapura

Merdeka.com - Warga Negara (WN) Papua Nugini, Brian Saban alias Bram (32) dipindah ke rumah detensi imigrasi (Rudenim) Jayapura, setelah sebelumnya dititipkan di Rudenim Makassar. Bram merupakan mantan narapidana narkoba yang pernah ditahan di Lapas Narkoba Kelas IIA Sungguminasa.

Dia diantar oleh satu orang petugas escort atau pengawal dari Rudenim Makassar menuju Timika pukul 06.00 WITA menggunakan maskapai penerbangan Batik Air. Selanjutnya pukul 10.40 WIT menuju Jayapura dengan pesawat Batik Air lagi untuk diserahterimakan dengan pihak Rudenim Jayapura.

Kepala Rudenim Makassar Togol Situmorang mengatakan, Bram kerap berada di Jayapura untuk urusan bisnis, membeli perlengkapan toko kelontong. Dia tertangkap dalam penggerebekan saat bermalam di rumah temannya di Jayapura dengan barang bukti narkoba jenis ganja seberat 6 kilogram.

Di PN Jayapura, warga asal Aitape Papua Nugini ini divonis 6 tahun penjara dan denda Rp1 miliar, subsider 3 bulan pada Januari 2016.

"Karena kerap bikin masalah di Lapas Jayapura, terpidana Brian Saban ini kemudian di-rolling ke Lapas terjauh dan ditempatkanlah dia di Lapas Narkoba kelas IIA Sungguminasa, terhitung sejak tahun 2018 untuk menghabiskan masa tahanan. Setelah habis masa tahanan yang di antaranya terpidana WNA ini pernah dapat remisi, dia kemudian dikirim ke Rudenim Makassar pada 31 Maret 2020," terangnya.

Setelah habis masa tahanan, Bram diserahkan ke kantor imigrasi Makassar. Selanjutnya dipindahkan ke Rudenim Makassar dengan status titipan selama tujuh hari. Lewat dari itu, harus dipindahkan ke Rudenim. Setelah lima bulan lamanya di Rudenim Makassar menunggu urusan administrasi selesai, WNA ini kemudian dipindahkan ke Rudenim Jayapura.

Togol menjelaskan, Pemindahan Bram ke Rudenim Jayapura untuk memudahkan pelaksanaan deportasi ke negara asalnya, Papua Nugini. "Setelah proses serah terima, maka pendeportasian nanti akan dilakukan oleh pihak Rudenim Jayapura," tambah Togol.