Marak kriminalitas, Sultan HB X minta para orang tua awasi anak
Merdeka.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X ikut angkat bicara terkait maraknya kasus kekerasan dan kriminal di kalangan pelajar. Sri Sultan meminta orang tua mengawasi pergaulan putra-putrinya di luar rumah. Sebab peran orang tua sangat penting untuk meredam kriminalitas pelajar.
"Harapan saya orang tua harus menyadari bahwa tantangan di luar rumah sangat besar. Orang tua harus betul-betul bisa membina dan mengawasi putra-putrinya," ucap Sultan HB X, Jumat (16/12).
Sultan mengingatkan, pergaulan di luar rumah saat ini tak seperti 10-15 tahun lalu. Untuk itu para orang tua diharapkan bisa terus mengikuti perkembangan putra dan putrinya.
-
Apa harapan orang tua untuk anak sekolah? Tak bisa dipungkiri, peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar kepada anak memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan akademis dan pribadi anak.
-
Bagaimana orangtua bisa mengajarkan anak untuk menolak pergaulan negatif? Anak perlu diajarkan bagaimana menolak ajakan yang tidak sehat atau negatif. Latih mereka untuk menggunakan kalimat tegas tetapi sopan dalam menolak ajakan yang bertentangan dengan nilai-nilai yang mereka anut.
-
Bagaimana DPR ingatkan orang tua? 'Karena itu motor kan pasti milik orang tua, nah kalau anak ini bawa itu kendaraan, pasti orang tuanya tau, dong? Kalau begitu, berarti ada pembiaran melakukan pelanggaran oleh orang tuanya juga. Karena sudah jelas, anak SMP pasti belum punya SIM,' tambahnya.
-
Bagaimana Ki Hajar Dewantara ingin anak-anak tumbuh dan berkembang? Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.
-
Apa yang diinginkan orang tua untuk anaknya? Memiliki anak sholeh dan sholihah yang senantiasa taat pada perintah Allah SWT adalah dambaan tiap orangtua.
-
Bagaimana cara orang tua stimulasi kecerdasan remaja? Orang tua dan guru dapat memberikan stimulasi intelektual yang sesuai dengan minat dan bakat anak remaja, dengan cara memberikan bahan bacaan, media belajar, atau kegiatan ekstrakurikuler yang menarik dan menantang bagi mereka.
Selain itu Sultan juga meminta kepada orang tua untuk berperan dalam pendidikan anak setelah usai jam pelajaran. Pasalnya, jika sudah berada di luar sekolah atau pelajar, peran guru untuk mengawasi para pelajar sudah tak lagi bisa maksimal
"Pendidikan di rumah tangga harus kembali ditingkatkan. Peran orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak juga perlu ditingkatkan," tutur Sultan.
Sultan juga berpendapat, penegakan hukum yang sesuai dengan aturan juga harus dilakukan untuk menimbulkan efek jera. Dengan begitu kriminalitas pelajar atau remaja bisa ditekan.
Menanggapi peristiwa pembacokan terhadap siswa SMA Muhammadiyah I (Muhi) Yogyakarta hingga berujung kepada kematian Adnan Wirawan Ardiyanta (16) Sultan berharap kasus tersebut menjadi kasus yang terakhir di Yogyakarta.
"Peristiwa kemarin saya harap menjadi peristiwa terakhir. Kita bertekad untuk menegakkan hukum. Saya tidak peduli siapapun pelakunya. Kita sudah koordinasi dengan pihak terkait supaya ini diproses," tegas Sultan.
Diberitakan sebelumnya, rombongan pelajar SMA Muhi menjadi korban penyerangan dan pembacokan oleh serombongan orang tak dikenal di Jalan Imogiri-Panggang, Senin (12/12). Para pelajar SMA Muhi ini diserang saat dalam perjalanan pulang usai berlibur di Pantai Ngandong, Gunungkidul.
Akibatnya tujuh orang pelajar SMA Muhi mengalami luka-luka. Bahkan seorang siswa bernama Adnan Wirawan Ardiyanta (16) pelajar kelas X IPS 2 SM Muhi tewas pada Selasa (13/12) pukul 19.30 WIB setelah mengalami luka tusuk di bagian perut yang merobek ginjalnya.
Hingga kini kasus pembacokan ini masih terus diselidiki dan dikembangkan oleh Polres Bantul. Sejauh ini Polres Bantul sudah menetapkan 10 orang tersangka. Ke 10 orang tersangka tersebut semuanya masih berstatus pelajar dan berusia di bawah umur. Saat ini 10 orang tersangka dititipkan di Rumah Tahanan Kelas IIB, Bantul.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencegah anak terlibat dalam pergaulan bebas juga bisa dilakukan orangtua walau dari jauh.
Baca SelengkapnyaKasus asusila ini tak hanya merusak masa depan anak, namun juga membuat mereka harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaKemen PPPA pada 2021 menunjukkan bahwa empat dari 100 anak usia dini pernah mendapatkan pengasuhan tidak layak.
Baca SelengkapnyaAnak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme
Baca SelengkapnyaSejumlah kebiasaan buruk pada anak perlu diketahui dan diatasi oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaKapolres mengatakan, kejatahan yang dilakukan anak-anak, biasanya dimulai dari telepon selulernya.
Baca SelengkapnyaKunci utama dalam melindungi anak di era digital adalah membangun lingkungan yang aman dan protektif, terutama dari orang tua dan keluarga.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan yang diduga melibatkan anak dari artis dan public figure Tanah Air menjadi perhatian Ririn dan Ibnu Jamil.
Baca Selengkapnya