Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mbah Gotho, manusia tertua asal Sragen dipasang alat bantu dengar

Mbah Gotho, manusia tertua asal Sragen dipasang alat bantu dengar Mbah Gotho. ©2016 merdeka.com/arie sunaryo

Merdeka.com - Manusia tertua di dunia Suparman (145) alias Mbah Gotho asal Sragen akan menerima alat bantu pendengaran dari program 'So Indonesia May Hear'. Pemasangan ini diharapkan bisa memperlancar komunikasi Mbah Gotho dengan keluarga, lingkungan maupun media.

Penyerahan alat bantu dengar dari Starkey Foundation tersebut merupakan kerjasama PT ABDI dengan Kemensos, Pemkot Solo, PMI Solo, PMS, LIons Club Solo Bengawan, Lions Club Mustika. Lions Club Solo Putri, Lions Club Solo Centenial, Persatuan Dokter THT dan Komunitas HORE Solo.

Juru bicara Komunitas HORE, Veronica Lahji mengatakan ide awal pemasangan alat bantu dengar berasal dari sejumlah anggota komunitas yang di antaranya merupakan jurnalis.

Orang lain juga bertanya?

"Ide ini disetujui oleh keluarga dan langsung kita konsultasikan dengan pak Martono (Sumartono Hadinoto) dari PMI. Beliau setuju untuk menyampaikan ke PT ABDI. Kami juga akan menyerahkan sedikit donasi untuk Mbah Gotho," ujar Veronica, Minggu (13/11).

Sekretaris PMI Solo Sumartono Hadinoto mengatakan kegiatan tersebut merupakan fase kedua dengan 1.426 alat bantu dengar yang dibagikan untuk warga Solo dan sekitarnya. Pada fase pertama bulan Agustus lalu dilakukan pmemeriksaan dan pengukuran telinga.

Dari kuota 1.500 yang datang hanya 1.426 orang. Setelah diukur, kata dia, tiga hari ini dipasang dan di-stel ke masing-masing penerima.

"Sebanyak 1.426 alat dengar siap dibagikan kepada warga Kota Solo yang membutuhkan. Pembagian dilakukan selama tiga hari mulai hari ini di Pendapi Gedhe Balai Kota Solo. Secara simbolis bantuan untuk Mbah Gotho dan lainnya akan diserahkan wali kota saat apel peringatan Hari Kesehatan Nasional di halaman Balai Kota Solo, Senin besok," terang Sumartono.

Sumartono menjelaskan, bantuan 1.426 alat bantu dengar untuk masyarakat Solo ini tanpa syarat usia, ataupun penyebab gangguan pendengarannya, baik bawaan lahir maupun karena sakit. Pembagian alat dengar ini melalui tiga fase.

Pada fase pertama sudah dilakukan screening dan pemeriksaan telinga pada 7 Agustus hingga 9 Agustus di Pendapi Gede Balai Kota. Untuk fase kedua, pembagian alat bantu dengar sesuai dengan hasil pengukuran di fase pertama. Sedangkan fase ketiga berupa monitoring atau pengecekan.

"Ada pengecekan, apakah ada masalah di alat bantu dengar jika ada masalah akan di perbaiki segera," tandas dia.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Senyum Merekah Mbah Harjo Mislan Saat Melihat Lambang Merah-Putih di Baju Petugas Haji
Senyum Merekah Mbah Harjo Mislan Saat Melihat Lambang Merah-Putih di Baju Petugas Haji

Tak banyak yang tahu, Mbah Harjo Mislan Jemaah haji tertua se-Indonesia pernah ikut perang melawan Belanda.

Baca Selengkapnya
Disebut Manusia Tertua di Yogya, Begini Kondisi Mbah Suparni yang Berusia 124 Tahun
Disebut Manusia Tertua di Yogya, Begini Kondisi Mbah Suparni yang Berusia 124 Tahun

Bagi Mbah Suparni, menjaga pikiran adalah kunci agar kondisi jiwa raga tetap sehat.

Baca Selengkapnya
Kisah Mbah Sugiyarno dari Blora, 40 Tahun Kenakan Topi Berbahan Kayu Jati
Kisah Mbah Sugiyarno dari Blora, 40 Tahun Kenakan Topi Berbahan Kayu Jati

Sudah banyak pelajaran hidup yang ia peroleh sejak memakai topi antiknya.

Baca Selengkapnya
Kisah Abah Emuh Sang Maestro Beluk dari Tasikmalaya, Tetap Bersahaja dengan Suara Merdu di Usia Senja
Kisah Abah Emuh Sang Maestro Beluk dari Tasikmalaya, Tetap Bersahaja dengan Suara Merdu di Usia Senja

Sampai saat ini di usianya yang senja, ia masih gigih untuk mengasah kemampuannya melengkingkan suara dalam melantunkan beluk.

Baca Selengkapnya
Pria Paruh Baya Keliling Cari Rongsokan Bawa Anak, Disetop Polisi Ending-nya Diberi Modal Usaha
Pria Paruh Baya Keliling Cari Rongsokan Bawa Anak, Disetop Polisi Ending-nya Diberi Modal Usaha

Seorang polisi berpangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda) tiba-tiba mencegat pria paruh baya yang sedang gowes becak.

Baca Selengkapnya
Kakek 100 Tahun Ungkap Isi Pidato Bung Karno di Trenggalek, Minta Warga Jaga Kelestarian Hutan
Kakek 100 Tahun Ungkap Isi Pidato Bung Karno di Trenggalek, Minta Warga Jaga Kelestarian Hutan

Mbah Tukiran berusia sekitar 30 tahun saat Bung Karno pidato di Alun-Alun Trenggalek. Kakek yang kini berusia 100 tahun itu ungkap isi pidato Bung Karno.

Baca Selengkapnya
Akhirnya Lulus Sekolah, Nenek 116 Tahun Masih Segar Bugar saat Wisuda
Akhirnya Lulus Sekolah, Nenek 116 Tahun Masih Segar Bugar saat Wisuda

Baru lulus sekolah pada usia senja, nenek 116 tahun tampak masih segar bugar.

Baca Selengkapnya
Peringati 10 November, Kemensos Anjangsana ke Keluarga Pahlawan
Peringati 10 November, Kemensos Anjangsana ke Keluarga Pahlawan

Peringatan hari pahlawan akan berlangsung pada Minggu (10/11) besok.

Baca Selengkapnya
Baru Pertama Kali, Ipda Purnomo Sangat Hati-hati Saat Membersihkan ODGJ 'Saya Lillahi Ta'ala Menolong Mbahnya'
Baru Pertama Kali, Ipda Purnomo Sangat Hati-hati Saat Membersihkan ODGJ 'Saya Lillahi Ta'ala Menolong Mbahnya'

Ipda Purnomo kembali bertemu dengan ODGJ di pinggir jalan, ia menangani ODGJ tersebut dengan sangat hati-hati.

Baca Selengkapnya
Tak Bisa Melihat, Niat Pria ini Jadi Muazin Luar Biasa, Suaranya saat Azan Amat Merdu
Tak Bisa Melihat, Niat Pria ini Jadi Muazin Luar Biasa, Suaranya saat Azan Amat Merdu

Sosoknya mulai menjadi sorotan usai tetangganya mengabadikan tindakan terpuji sekaligus profesi mulianya ini.

Baca Selengkapnya
Momen Mbah Hardjo Jemaah Haji Tertua Indonesia yang Berusia 110 Tahun Tiba di Madinah, Penuh Semangat
Momen Mbah Hardjo Jemaah Haji Tertua Indonesia yang Berusia 110 Tahun Tiba di Madinah, Penuh Semangat

Ia berangkat haji didampingi anak, menantu, dan besannya.

Baca Selengkapnya
Kisah Mbah Soyo dari Wonogiri, Sesepuh Desa yang Pilih Tinggal Seorang Diri di Puncak Bukit
Kisah Mbah Soyo dari Wonogiri, Sesepuh Desa yang Pilih Tinggal Seorang Diri di Puncak Bukit

Mbah Soyo sudah 35 tahun tinggal menyendiri di puncak bukit. Dia tinggal di sana untuk menjaga lahan pertaniannya dari serangan kera

Baca Selengkapnya