Menaker: Kompetensi sebagai kunci masuk dunia kerja
Merdeka.com - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mendorong supaya tenaga kerja Indonesia memiliki akses yang lebih baik untuk meningkatkan kompetensi.
"Kompetensi sangat penting untuk memasuki pasar kerja yang semakin kompetitif," kata Menaker Hanif saat menghadiri acara Dialog Bersama Menteri Ketenagakerjaan bertajuk Let's Do Something for Nation yang diselenggarakan oleh IPMI International Business School pada Jumat (17/11) lalu.
Pada kesempatan tersebut, Menaker mendorong agar dunia usaha lebih terlibat dalam masalah pendidikan vokasi.
-
Bagaimana Kemnaker mendorong sinergi antara pendidikan dan ketenagakerjaan? 'Antara dunia pendidikan dan ketenagakerjaan dibutuhkan sinergi dalam perbaikan kualitas sumber daya dalam standar kehidupan sosial yang terus berkembang di masyarakat global. Sistem pendidikan dan ketenagakerjaan yang tepat akan membawa kemajuan bagi suatu negara dan peradaban dunia, ' ujar Ida Fauziyah.
-
Gimana Kemnaker kembangkan SDM Ketenagakerjaan? Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai peluang kerja sama antara organisasi internasional melalui program-program pengembangan kompetensi yang mereka miliki dengan kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
-
Kenapa Kemnaker dorong peningkatan kompetensi SDM? Untuk mendorong peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan vokasi, Pemerintah menebitkan Perpres 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
-
Mengapa Kemnaker fokus pada peningkatan kompetensi SDM? “Ini saya sampaikan di mana-mana bahwa negara kita berpeluang menjadi negara maju, tetapi ada syaratnya, dan di antara syaratnya adalah SDM kita harus unggul, harus kompeten,“ ujar Menaker Ida.
-
Bagaimana Kemnaker ingin meningkatkan kualitas tenaga kerja? Kerja sama ini juga memberikan manfaat untuk kedua negara, seperti meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja, memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor prioritas, dan memperkuat hubungan bilateral.
-
Bagaimana cara Kemnaker meningkatkan kompetensi SDM? “Kemnaker tidak hanya membangun gedung workshop, tetapi juga penyediaan alat-alat penunjang pelatihan, penyiapan calon instruktur, dan pengelola serta program pelatihan,“ ucapnya.
"Salah satu masalah dunia kerja adalah miss-match kompetensi. Untuk mengurangi itu, maka industri harus terlibat dalam proses pendidikan, sehingga lulusannya sesuai dengan kebutuhan industri," ujar Menaker.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Menaker, keterlibatan industri bisa dari berbagai sektor, misalnya dalam membuat kurikulum.
Menaker juga mengimbau supaya lembaga pendidikan memperhatikan perkembangan teknologi yang semakin pesat. "Karena perubahan teknologi, maka karakter pekerjaan juga berubah, sehingga keterampilan yang diperlukan juga berubah," tuturnya.
Menaker Hanif saat menghadiri acara Dialog Bersama Menteri Ketenagakerjaan bertajuk Let's Do So ©2017 Merdeka.com
Dikatakan Menaker, perkembangan teknologi juga harus dimanfaatkan untuk mempermudah proses pembelajaran.
"Misalnya di BLK, proses pembelajaran di BLK 30% teori dan 70% praktik. Ke depannya, penyampaian teori tersebut akan dilakukan melalui e-learning, sehingga akan lebih efisien," jelas Hanif.
Selain itu, dalam upaya meningkatkan kompetensi di bidang ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan juga membangun Politeknik Ketenagakerjaan.
"Saya ingin membangun perguruan tinggi yang bisa memfasilitasi berbagai pihak yang ingin mendalami tentang ketenagakerjaan," jelas Hanif.
Dasar dari Politeknik Ketenagakerjaan, paparnya, adalah sertifikasi profesi, sehingga mahasiswa ada pengamannya jika terjadi hal-hal yang buruk, karena mereka sudah memiliki sertifikat kompetensi di setiap jenjang.
Menaker Hanif saat menghadiri acara Dialog Bersama Menteri Ketenagakerjaan bertajuk Let's Do So ©2017 Merdeka.com
Sementara itu, CEO IPMI International Business School Jimmy M Rifai Gani mengatakan, untuk meningkatkan kapasitas pekerja harus dilakukan bekerjasama antara pemerintah dengan berbagai pihak, salah satunya adalah para pengusaha.
"Cara paling cepat untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan cara meningkatkan kapasitas pekerja, dan di sini diperlukan keterlibatan dunia usaha," kata Jimmy.
Dijelaskan Jimmy, daya saing pekerja Indonesia semakin membaik, dari rangking 41 di tahun 2016, saat ini menjadi rangking 36. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menaker mengatakan masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh.
Baca SelengkapnyaMoU tentang dua hal ini sangat penting mengingat Kemnaker dan Kadin memiliki ranah tugas yang hampir sama
Baca SelengkapnyaPendidikan vokasi bisa menjawab tantangan ekonomi digital di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSecara nasional, belum sebagian besar perguruan tinggi yang ada melakukan sertifikasi kompetensi terhadap lulusannya.
Baca SelengkapnyaKetiga lembaga internasional tersebut adalah JICA, KOICA, ILO.
Baca SelengkapnyaSurveyor Indonesia akan memberikan informasi lowongan pekerjaan dan prioritas penempatan bagi lulusan Politeknik Ketenagakerjaan sesuai program studi.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, persoalan dalam menyiapkan usia produktif yang berkualitas merupakan urusan yang krusial.
Baca SelengkapnyaSsaat ini dunia ketenagakerjaan berada pada era persaingan global di mana kompetisi antarnegara terjadi sangat keras.
Baca SelengkapnyaAlasan perluasan pekerja ke luar negeri itu dikarenakan kurangnya kesempatan bekerja di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKunjungan ini dalam rangka memastikan program pengembangan SDM berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaKemnaker telah menyiapkan program pemagangan ke Jepang bagi pemuda Kabupaten Batang.
Baca SelengkapnyaSekjen Kemnaker, Anwar Sanusiberharap Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Belitung dapat menjadi rumah latih yang memberi inspirasi.
Baca Selengkapnya