Menanti Babak Akhir Drama Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB
Merdeka.com - Hampir lima bulan, Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens, disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Penyanderaan berawal dari Pesawat Susi Air yang diterbangkan Philip tiba di Bandara Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Tengah, pada Selasa (7/2) lalu.
Sesaat setelah mendarat, pesawat langsung disabotase Egianus Kogoya bersama anak buahnya. Pesawat Susi Air tersebut langsung dibakar oleh kelompok KKB, sedangkan sang pilot segera dibawa sebagai sandera.
-
Dimana pilot Susi Air dibebaskan? Pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri dan Satgas Ops Damai Cartenz-2024 di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Sabtu 21 September 2024.
-
Kapan pilot Susi Air dibebaskan? Pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri dan Satgas Ops Damai Cartenz-2024 di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Sabtu 21 September 2024.
-
Bagaimana pilot Susi Air dibebaskan? Setelah melalui proses negosiasi panjang, Pilot Philip Mark Mehrtens yang sempat disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil dibebaskan dan tiba dengan selamat di Kabupaten Mimika, Papua Pegunungan.
-
Dimana paus pilot terdampar? Lebih dari 30 paus pilot terdampar di pantai Selandia Baru dan berhasil diselamatkan pada 25 November 2024. Para pekerja konservasi bersama warga setempat saling bahu-membahu untuk mengangkat paus-paus tersebut menggunakan kain. Setelah proses penyelamatan, tim pemantau kemudian mengawasi Pantai Ruakk yang terletak dekat kota Whangrei, Selandia Baru, untuk memastikan tidak ada tanda-tanda bahwa paus-paus tersebut akan terdampar kembali.
-
Siapa yang membebaskan pilot Susi Air? Pembebasan ini merupakan hasil dari operasi gabungan yang dilakukan oleh Tim Gabungan TNI-Polri dan Satgas Operasi Damai Cartenz-2024.
-
Dimana pesawat itu mendarat? Pesawat ini lepas landas dari Bandara Internasional Hong Kong pada pukul 12:21 waktu setempat tanggal 1 Januari 2025 dan mendarat di Los Angeles pada pukul 20:33 waktu setempat tanggal 31 Desember 2024, setelah terbang selama lebih dari 12 jam.
TNI-Polri Bekerjasama Bebaskan Pilot Susi Air
TNI-Polri Bekerjasama Bebaskan Pilot Susi Air
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, langsung menurunkan anggota Polri yang bekerja sama dengan TNI, serta menempatkannya di beberapa titik wilayah penahanan. Di awal, total anggota TNI-Polri sebanyak 960 personel dikerahkan.
Mereka berbagai upaya telah dilakukan oleh mereka guna membebaskan pilot Susi Air itu. Mulai dari negosiasi hingga penegakan hukum yang melibatkan sanksi tegas.
"Pendekatan yang dilakukan yaitu soft approach dan hard approach melalui negosiasi dan penegakan hukum yang dilakukan oleh tim gabungan (TNI-Polri), sehingga diperlukan waktu dan kesabaran karena mengedepankan keselamatan pilot sebagai prioritas utama," ucap Brigjen Jo Sembiring, ditulis (30/6)
"Nantinya, kami juga akan membantu Polri dalam penegakan hukum atas aksi KKB," sambungnya.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman juga membenarkan kerjasama TNI dan Polri untuk membebaskan pilot Susi Air bernama Philip. Ia katakan, pihaknya telah mem-BKO prajurit TNI kepada Polri dalam proses penegakan hukum.
"Iya benar, kami TNI membantu Polri dalam proses penegakan hukum atas aksi KST yang membawa dan menyandera Pilot Susi Air," ujar Herman Taryaman kepada wartawan
Tak Ada Batas Waktu
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan upaya pembebasan tersebut tidak ada batas waktu. Menurutnya, kasus penyanderaan berbeda dengan kasus lain sehingga tidak bisa diselesaikan secara tergesa-gesa.
"Nggak ada target harus berapa hari. Kami targetnya adalah mereka (pilot Susi Air) bisa dilepaskan dengan selamat dan tidak ada masyarakat yang terdampak menjadi korban," ujar Yudo Margono di Aula Gatot Subroto Mabes TNI.
Dia memastikan proses pembebasan Philip akan dilakukan secara persuasif (negosiasi). Sebab, menurutnya jika pembebasan dilakukan dalam bentuk operasi militer, maka KKB tidak akan segan menembak pilot Susi Air itu. Dan, bisa berdampak pada masyarakat sipil di wilayah sekitarnya.
"Kalau saya menggunakan operasi militer juga bisa, menyerang secara militer. Saya punya alat, punya prajurit yang profesional untuk itu, tapi nanti siapa korbannya? Masyarakat pasti," lanjutnya.
Oleh karena itu, kata Yudo, sampai saat ini TNI-Polri yang ada di lapangan lebih mengedepankan cara persuasif dalam bentuk komunikasi dengan tokoh agama dan masyarakat, serta pemerintah setempat.
Memperluas Wilayah Pencarian
Sebenarnya pengepungan sudah dilakukan untuk menghambat gerak KKB yang menyandera pilot Susi Air. Tetapi, mereka terus berpindah tempat. Sehingga sangat dibutuhkan kehati-hatian untuk menghindari jatuhnya korban yang tak diinginkan.
"Karena Egianus ini biasanya tidak cuma menggertak, dia lakukan apa yang dia katakan, makanya kita tidak boleh gegabah," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Faizal Ramadhani, Jumat (7/4).
Saat ini proses pencarian pilot berkebangsaan Selandia Baru itu akan diperluas hingga mencakup empat kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan. Selain di wilayah Nduga, pencarian dilakukan sampai Lanny Jaya, Yahukimo dan Puncak Jaya Papua. Jika dihitung, mencapai 35.378 kilometer persegi.
Diancam Berbagai Tuntutan
Perkembangan terkini, berbagai tuntutan diminta kelompok KKB sebagai syarat pembebasan pilot Susi Air. Mulai dari meminta tebusan uang dan senjata hingga menuntut kemerdekaan bangsa Papua.
Namun demikian permintaan itu tentu tak semuanya bisa dipenuhi. Proses negosiasi pun terus dilanjut.
"Kita kedepankan hal itu untuk meminimalisir jatuhnya korban, baik dari pihak aparat maupun warga sipil. Kita siap memenuhi tuntutan mereka (KKB) kecuali dua hal, senjata dan merdeka, itu mustahil kita penuhi," tegas Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, Kamis (28/6).
Fakhiri berharap kelompok Egianus segera membebaskan Philip dan tidak lagi melakukan teror di wilayah Pegunungan Papua. Meski KKB sempat mengancam, dia yakin niat itu tak sepenuhnya dilakukan.
"Saya pikir, Egianus dan kelompoknya ini juga manusia yang punya hati, sehingga saya harap mereka menggunakan hati nurani mereka untuk segera menghentikan aksi teror di Papua dan membebaskan kapten Philip, kalau soal tuntutan uang bisa kita siapkan," ungkapnya.
Pemerintah Daerah Siapkan Uang Tebusan Terakhir, Pemerintah Daerah (Pemda) Papua telah menyiapkan uang untuk menebus Pilot Susi Air tersebut. Namun, pihak KKB sama sekali belum membuka ruang komunikasi. "Sebenarnya bukan Polda yang akan memberikan u
Pemerintah Daerah (Pemda) Papua telah menyiapkan uang untuk menebus Pilot Susi Air tersebut. Namun, pihak KKB sama sekali belum membuka ruang komunikasi.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo tak membeberkan rincian nominal uang yang sudah disediakan Pemda setempat untuk diserahkan kepada KKB.
"Nah itu dulu kan sampai sekarang ini Egi (Egianus Kogoya) enggak pernah membuka ruang komunikasi lagi terkait dengan itu, itu permasalahannya. Makanya ini kami mengajak keluarganya Egi, tokoh-tokoh masyarakat, bahkan tokoh agama, sudah mencoba juga, ternyata susah untuk bisa," ungkapnya.
Terkait ancaman KKB yang akan menembak Philips pada 1 Juli 2023 besok, Benny menyatakan hal itu tidak mungkin akan terjadi. Terlebih, KKB hanya memiliki pilot Susi Air itu sebagai sandera, sehingga diyakini tidak akan membuktikan ancaman itu.
"Memang disebutkan dalam jenjang waktu dua bulan, ancamannya Egi itu kan menembak mati gitu. Tapi dia, Egi ini juga manusia lah, nggak sekejam itu, itu kan ancaman saja. Moga-moga sih jangan sampai dia melakukan tindakan itu, kalau dia lakukan itu kan tidak ada lagi sanderanya dia," jelas dia.
"Nah langkah-langkah strategis lainnya kita sudah siapkan, namun saya tidak akan beberkan, karena itu rahasia dari kegiatan operasi." pungkasnya.
Reporter Magang: Alya Nurfakhira Zahra (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya telah sembilan bulan menyandera Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Merthens (37).
Baca SelengkapnyaSatgas menyebut, saat ini Pj Bupati Nduga, Edison Gwijangge terus melakukan negosiasi dengan Egianus Kogoya.
Baca SelengkapnyaMeskipun bisa melaksanakan operasi tempur, aparat TNI-Polri mengantisipasi jatuhnya korban jiwa dalam pembebasan Kapten Philips Mark Merthens.
Baca SelengkapnyaDia pun menilai, penyelesaian polemik Pilot Susi Air dengan KKB berjalan tanpa kekerasan karena kerja sama semua pihak.
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, pemerintah daerah (pemda) dianggap menjadi ujung tombak untuk melakukan negosiasi dengan KKB.
Baca SelengkapnyaDengan sudah bebasnya Kapten Philips, Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti mengaku bakal menemui pilot asal Selandia Baru tersebut.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens sudah 9 bulan disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Baca SelengkapnyaDiketahui, sudah satu tahun lebih Philip disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru bernama Philip Mark Merhtens diketahui sudah setahun disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air Philip Mark Merthens disandera oleh KKB sudah setahun lebih.
Baca SelengkapnyaMenurut Hadi, kondisi Philip dipastikan sehat setelah mengikuti serangkaian tes kesehatan setelah dibebaskan aparat gabungan.
Baca Selengkapnya